Dukung Gerakan Gemar Membaca, Banyuwangi Cetuskan Wisata Buku bagi Milenial
Merdeka.com - Di era derasnya arus teknologi informasi seperti saat ini, butuh langkah out of the box untuk membuat generasi milenial gembar membaca buku atau berkunjung ke perpustakaan. Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, mencetuskan agar perpustakaan bisa didirikan di tempat-tempat wisata.
Anas mengatakan anak-muda saat ini tidak bisa dilepaskan dari ketergantungannya pada media telepon seluler yang terkoneksi internet. Hal ini tidak bisa dihindari, tapi justru stake holder terkait harus bisa menyesuaikan dengan perkembangan yang terjadi.
"Sekarang eranya sudah berubah, anak-anak maunya baca di handphone, maka digitalisasi buku menjadi salah satu cara. Tapi ini belum cukup, perlu langkah yang out of the box agar perpustakaan mampu menarik perhatian pembaca mudanya," ujar Bupati Anas, dalam Safari Gerakan Nasional Gemar Membaca, di Pendopo Banyuwangi, kerja sama dengan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Senin (30/9/2019).
-
Kenapa PAN fokus pada pengembangan wisata alam? Komitmen tersebut terus dihadirkan sebagai wujud konkret dalam membantu kehidupan masyarakat.
-
Mengapa Perpustakaan Nasional menarik untuk dikunjungi? Gedung berisi ribuan buku ini tak hanya cocok sebagai tempat bertukar ilmu pengetahuan, tetapi juga seru untuk jadi spot nongkrong.
-
Apa manfaat utama perpustakaan? Perpustakaan yang buruk membangun koleksi, perpustakaan yang baik membangun layanan, perpustakaan yang hebat membangun komunitas. - R. David Lankes
-
Kenapa penting bagi perpustakaan untuk membangun komunitas? Perpustakaan yang buruk membangun koleksi, perpustakaan yang baik membangun layanan, perpustakaan yang hebat membangun komunitas. - R. David Lankes
-
Kenapa Banyuwangi ingin masuk jaringan global UNESCO? 'Kami akan mengikuti langsung proses pengukuhan Ijen Geopark sebagai Unesco Global Geopark. Ini merupakan momen penting untuk mendorong Banyuwangi, baik alamnya, wisatanya maupun budayanya, bisa bersaing di kancah internasional,' ungkap Ipuk saat dihubungi, Kamis (8/9).
-
Dimana PAN mengembangkan wisata alam? Salah satu wisata yang dikembangkan saat ini bernama Ekoeduwisata Hutan Bambu atau Eco Bamboo di Magetan.
Anas mengusulkan agar perpustakaan bisa dibangun di pusat-pusat wisata. Karena saat ini travelling menjadi salah satu kebutuhan utama kaum milenial.
"Jadi bukan hanya buku-bukunya saja yang baru tapi tempat membacanya juga baru. Bisa dibranding image berwisata sambil membaca buku. Ini kan cukup keren, karena kalau perpustakaan di tengah kota itu sudah biasa meskipun tetap penting juga keberadaannya," terangnya.
Anas mengatakan meningkatkan minat baca pada generasi muda, menjadi agenda penting di tengah gempuran teknologi informasi yang terus berkembang.
©2019 Merdeka.com"Tingkat literasi negara kita termasuk rendah dibandingkan negara tetangga seperti Singapura atau Malaysia. Ini bukan hanya pekerjaan rumah bagi pemerintah pusat ataupun daerah, tapi butuh keterlibatan semua pihak untuk menumbuhkan minat baca anak," kata Anas.
Anas juga mendorong perpustakaan nasional bisa menerbitkan buku-buku berbasis potensi lokal yang bisa menjadi referensi internasional. Misalnya Banyuwangi yang memiliki potensi budaya dan alam begitu kaya, mulai situs geopark nasional hingga cagar biosfer dunia.
"Ini akan menarik riset internasional datang ke daerah juga membuat sebuah daerah semakin dikenal. Dengan demikian perpustakaan ikut berkontribusi pada kemajuan daerah lewat buku yang diterbitkan," tambah Anas.
Kepala Bidang Perpustakaan Umum dan Khusus Perpustakaan Nasional, Nurhadi Saputra, menyambut baik masukan yang disampaikan oleh Bupati Anas. Saat ini Perpustakaan Nasional juga telah memiliki aplikasi perpustakaan digital Ipusnas yang bisa diakses secara gratis.
"Terima kasih atas informasi dan wawasan yang diberikan. Ini akan menjadi masukan yang berharga bagi kami," kata Nurhadi.
©2019 Merdeka.comNurhadi juga menyampaikan apresiasi kepada jajaran pemkab Banyuwangi yang telah mendukung program pengembangan perpustakaan gerakan gemar membaca dan peningkatan SDM.
"Kami berharap kegiatan ini dapat mendorong masyarakat lebih dekat dengan buku. Menjadikan perpustakaan sebagai sahabat terbaik sekaligus sebagai pusat sumber belajar dan berkegiatan di masyarakat," ujarnya.
Safari Gemar Membaca ini dihadiri berbagai elemen masyarakat seperti pegiat literasi, perwakilan pustakawan desa, budayawan, tokoh masyarakat, penggerak PKK hingga para guru sekolah. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Kabupaten Kutai Timur telah membentuk setidaknya 40 perpustakaan sebagai upaya meningkatkan minat baca,
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta menyediakan fasilitas mobil perpustakaan keliling untuk anak-anak supaya giat membaca.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Jakarta ini pun memberikan contoh salah satu perpustakaan yang sudah menjadi kelas atau bertaraf dunia.
Baca SelengkapnyaSetidaknya, setiap lima tahun, generasi milenial memanfaatkan uang tabungan mereka untuk berlibur.
Baca SelengkapnyaKemendikbudristek membagikan buku secara cuma-cuma di Teriminal Kalideres, Jakarta.
Baca SelengkapnyaDengan tagline “Ibuku Perpustakaan Pertamaku”. Artinya orang tua punya peran penting di rumah, sebelum sosialisasi keluar rumah.
Baca SelengkapnyaDigitalisasi yang melekat pada Gen Z diharapkan bisa menjadi dongkrak destinasi wisata dalam negeri.
Baca SelengkapnyaPindah ke IKN bukanlah sesuatu yang mewah, melainkan peluang yang sangat menguntungkan bagi PNS.
Baca SelengkapnyaKabupaten Siak di Provinsi Riau akhirnya memiliki perpustakaan umum baru sebagai pengganti fasilitas sebelumnya yang berada di Jalan Raja Kecik.
Baca SelengkapnyaHari Perpustakaan Nasional yang diperingati setiap 17 Mei untuk merayakan dan menghormati peran perpustakaan sebagai pusat pengetahuan.
Baca SelengkapnyaBerdirinya bangunan ini menjadi bentuk kegelisahan Taufiq Ismail karena budaya membaca di Indonesia rendah.
Baca SelengkapnyaMimpi mereka adalah ingin anak-anak di wilayah Bekasi, khususnya Tambun bisa dekat dengan buku dan berwawasan luas.
Baca Selengkapnya