Dukung KPK, masyarakat Jabar gelar aksi jalan kaki tutup mata
Merdeka.com - Massa menamakan diri Aliansi Masyarakat Jawa Barat menggelar aksi jalan kaki tutup mata di Jalan Juanda, Sukmajaya. Aksi tersebut bertujuan menolak hak angket KPK serta pengumpulan koin untuk KPK dan Polri. Aksi dimulai dari depan Polsek Cimanggis Depok hingga Mabes Polri.
Julian Faluzia, salah seorang peserta aksi mengatakan sesampainya di Mabes Polri, pihaknya menyerahkan koin sumbangan masyarakat selama dalam perjalanan kepada pihak Kepolisian. "Pengumpulan koin dari masyarakat ini sebagai bentuk perlawanan masyarakat atas gagasan sebagian kecil anggota DPR yang berencana akan membekukan anggaran kepolisian," kata Julian, Selasa (4/7).
Menurutnya, rencana pembekuan anggaran kepolisian sebagai bentuk emosional anggota DPR ketika tujuannya untuk meminta bantuan pihak kepolisian gagal dalam melakukan pemanggilan Meryam Heryani pada kasus E-KTP. "Kami sangat mendukung langkah kepolisian yang menolak untuk melakukan pemanggilan paksa Meryam Heryani tersebut," ucapnya.
-
Kenapa massa di Jayapura protes ke KPU? Massa yang hadir menduga ada pelanggaran seperti pengurangan, penambahan, hingga pengalihan suara yang dilakukan PPS dan PPD kepada dari caleg lain. Mereka menyebut kecurangan itu tidak hanya terjadi untuk pemilihan caleg DPRD Kabupaten Jayapura, caleg DPRD Papua, hingga caleg DPR RI.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Siapa saja yang ikut demo di KPU? Soenarko menambahkan, aksi ini akan diikuti oleh sejumlah elemen masyarakat sampai beberapa organisasi relawan dari pasangan calon 01, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN) dan paslon 03, Ganjar Pranowo - Mahfud MD.
-
Apa yang diminta oleh massa di Kantor KPU Jayapura? Dalam orasinya, massa meminta proses penetapan kursi partai politik dan caleg terpilih pada pemilihan legislatif (Pileg) periode 2024-2029 untuk Kabupaten Jayapura jangan digelar.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
Tak hanya itu pihaknya juga berharap agar KPK secepatnya menuntaskan kasus Korupsi E-KTP dengan memproses hukum semua terlibat dan menikmati hasil suap E-KTP. "Mendesak agar anggota DPR yang masih pro terhadap pemberantasan, tidak menyetujui dan menolak Pansus Hak Angket KPK. Kami juga berharap Bapak Kapolri tetap pada pendiriannya untuk menolak penjemputan paksa Meryam Heryani dan atau lainnya selama tidak sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Selanjutnya segera proses berbagai laporan indikasi korupsi yang berasal dari berbagai daerah," pungkasnya.
Aksi tersebut dilaksanakan sejak Senin (3/7) hingga Kamis (7/7) dengan rute Istana Bogor kemudian Cimanggis, Cimanggis dilanjutkan ke Mabes Polri, Mabes Polri – Gedung DPR, dan hari terakhir dari Gedung DPR ke KPK. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kendaraan yang melintas dari arah Bundaran HI dialihkan ke arah Jalan Sumenep atau Jalan H Agus Salim
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau tidak melintas di Jalan Merdeka Barat lantaran adanya demo ini.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya mereka menuntut stop praktik-praktik KKN dan Pemilu Curang pada Pemilu 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaMassa berhasil berhasil menggeruduk halaman gedung MK, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaRibuan orang dari berbagai elemen masyarakat turun ke jalan menentang upaya revisi UU Pilkada, Jumat (23/8).
Baca SelengkapnyaMereka melakukan long march sejak dari Taman Parkir ABA Yogyakarta hingga Kawasan Titik Nol Kilometer.
Baca SelengkapnyaKades APDESI Kembali Demo DPR, Pengendara Diimbau Hindari Ruas Jalan Ini
Baca SelengkapnyaAliansi Masyarakat Jaktim terpantau mendukung gugatan soal calon presiden dan calon wakil presiden yang tengah dijalankan MK.
Baca SelengkapnyaIbu-ibu ini mengaku tidak memiliki koordinator. Mereka urunan membeli sejumlah makanan dan minuman ringan.
Baca SelengkapnyaMereka memprotes dugaan kecurangan dalam proses Pemilu 2024 untuk memenangkan salah satu pasangan calon.
Baca Selengkapnya“Menyiagakan 957 personel mengamankan dan melayani kegiatan pada unjuk rasa pada hari ini,” kata Kombes Susatyo
Baca SelengkapnyaBerdasarkan pantauan, massa dari kelompok lain terpantau menggelar aksi di Patung Kuda.
Baca Selengkapnya