Eks pentolan Gafatar sebut pengikut Ahmad Musadeq pangkal masalah
Merdeka.com - Organisasi masyarakat Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) masih menjadi sorotan lantaran diduga mengajarkan ide menyimpang. Namun menurut kalangan dalam, sumber kemelut perkumpulan itu dimulai saat pengikut pendiri aliran Al Qiyadah Al Islamiyah, Ahmad Musadeq, berbondong-bondong bergabung.
Menurut mantan ketua Gafatar Yogyakarta, Yudhistira, akibat hal itu membikin orang mencap organisasi itu mengajarkan aliran sesat. Meski demikian, dia beralasan bergabung di Gafatar karena ingin membangun gerakan sosial, tanpa melihat latar belakang keyakinan.
"Tentu akar masalahnya bermula dari pengakuan Ahmad Musadeq sebagai nabi. Tapi tahun 2012 Musadeq sudah mencabut perkataan itu dan sudah menjalani hukuman. Gafatar memang banyak yang pernah ikut Musadeq," kata Yudhistira saat dihubungi merdeka.com, Rabu (20/1).
-
Gimana supaya enggak jadi pengikut setan? Al Quran menjelaskan bahwa Iblis menjadi sombong ketika Allah SWT memerintahkannya untuk sujud kepada Adam AS.
-
Apa tujuan dari sekte sesat ini? Wanita itu mengatakan bahwa kuil itu bernama Kanaan, dan anggota kelompoknya percaya bahwa dunia akan segera berakhir.
-
Kenapa Gibran enggan menanggapi pernyataan Hasto? Calon Wakil Presiden (Cawapres) Gibran Rakabuming Raka enggan menanggapi sejumlah pernyataan Sekjen PDI Perjuangan yang menyudutkan dirinya dan ayahnya, Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Sambil tersenyum Gibran menyampaikan jawabannya. 'Pak Hasto lagi ya. Saya kira nggak perlu ditanggapi lah ya,' kata Gibran saat ditemui wartawan di Balai Kota Solo, Rabu (3/4).
-
Dimana sekte ini berada? Polisi juga menemukan 251 anak di bawah umur tinggal di peternakan Chokurongerwa, yang berjarak sekitar 34 km sebelah barat laut Ibu Kota Harare.
-
Kenapa Gibran enggan berkomentar? 'Belum selesai semua, ditunggu aja ya,' kilahnya. 'Halah, tanggal 20 kita tunggu. Saiki aku ngrampungke gawean wali kota sik (sekarang saya selesaikan tugas wali kota dulu),' tandasnya.
-
Apa yang dibantah Gibran? Gibran menampik jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) menitipkan nama di kabinte pemerintahan selanjutnya.
Yudhistira melanjutkan, banyaknya pengikut Musadeq bergabung dengan Gafatar tidak membikin organisasi itu jadi mengikuti paham Musadeq. Dia menyangkal kalau di dalam Gafatar tidak ada yang menyebarkan ajaran sesat.
"Keyakinan itu urusan masing-masing. Gafatar tidak menyinggung soal itu, hanya aksi sosial, budaya, dan ilmiah," tambah Yudhistira.
Meski begitu, Yudhistira menyatakan pandangan masyarakat kalau Gafatar menyebarkan ajaran Musadeq tidak bisa disalahkan.
"Prasangka itu tetap ada. Karena itu kita juga tidak bisa apa-apa, padahal kami hanya aksi sosial saja," ucap Yudhistira.
Yudhistira juga menyayangkan pembakaran perkampungan Gafatar di Mempawah. Menurut dia, hal itu tidak seharusnya terjadi.
"Kalau melihat konstitusi, warga negara bebas mau tinggal di mana saja oleh negara. Jadi kejadian seperti di Mempawah itu sangat saya sesalkan terjadi," tutup Yudhistira. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dzulfikar Ahmad mengingatkan soal pendewasaan dalam proses beragama dan berpolitik.
Baca SelengkapnyaKetua PBNU Abdullah Latopada menegaskan wacana MLB NU diisukan hanya dari segelintir orang
Baca SelengkapnyaKalau ada yang datang ke acara MLB , baik setuju, tidak setuju atau bahkan membubarkan akan dijak ngopi , diskusi dan ngaji.
Baca SelengkapnyaTidak ada bukti Gibran berkampanye di pesantren hanya membagikan gantungan kunci dan buku
Baca SelengkapnyaMuhadjir mengatakan, polemik Ponpes Al-Zaytun selama ini merupakan kasus individu yang diduga dilakukan pengasuh Panji Gumilang.
Baca SelengkapnyaGus Miftah menyarankan Kemenag untuk mendengarkan kembali isi ceramahnya di Bangsri, Sukodono, Sidoarjo, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPBNU tidak ada concern atau tak ada kekhawatiran terkait dengan permasalahan Pendeta Gilbert Lumoindong.
Baca Selengkapnya