Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Eks pentolan Gafatar sebut pengikut Ahmad Musadeq pangkal masalah

Eks pentolan Gafatar sebut pengikut Ahmad Musadeq pangkal masalah Gafatar. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Organisasi masyarakat Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) masih menjadi sorotan lantaran diduga mengajarkan ide menyimpang. Namun menurut kalangan dalam, sumber kemelut perkumpulan itu dimulai saat pengikut pendiri aliran Al Qiyadah Al Islamiyah, Ahmad Musadeq, berbondong-bondong bergabung.

Menurut mantan ketua Gafatar Yogyakarta, Yudhistira, akibat hal itu membikin orang mencap organisasi itu mengajarkan aliran sesat. Meski demikian, dia beralasan bergabung di Gafatar karena ingin membangun gerakan sosial, tanpa melihat latar belakang keyakinan.

"Tentu akar masalahnya bermula dari pengakuan Ahmad Musadeq sebagai nabi. Tapi tahun 2012 Musadeq sudah mencabut perkataan itu dan sudah menjalani hukuman. Gafatar memang banyak yang pernah ikut Musadeq," kata Yudhistira saat dihubungi merdeka.com, Rabu (20/1).

Yudhistira melanjutkan, banyaknya pengikut Musadeq bergabung dengan Gafatar tidak membikin organisasi itu jadi mengikuti paham Musadeq. Dia menyangkal kalau di dalam Gafatar tidak ada yang menyebarkan ajaran sesat.

"Keyakinan itu urusan masing-masing. Gafatar tidak menyinggung soal itu, hanya aksi sosial, budaya, dan ilmiah," tambah Yudhistira.

Meski begitu, Yudhistira menyatakan pandangan masyarakat kalau Gafatar menyebarkan ajaran Musadeq tidak bisa disalahkan.

"Prasangka itu tetap ada. Karena itu kita juga tidak bisa apa-apa, padahal kami hanya aksi sosial saja," ucap Yudhistira.

Yudhistira juga menyayangkan pembakaran perkampungan Gafatar di Mempawah. Menurut dia, hal itu tidak seharusnya terjadi.

"Kalau melihat konstitusi, warga negara bebas mau tinggal di mana saja oleh negara. Jadi kejadian seperti di Mempawah itu sangat saya sesalkan terjadi," tutup Yudhistira. (mdk/ary)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemuda Muhammadiyah Bela Zulhas: Tak Ada Motif Mempengaruhi dan Menghasut
Pemuda Muhammadiyah Bela Zulhas: Tak Ada Motif Mempengaruhi dan Menghasut

Dzulfikar Ahmad mengingatkan soal pendewasaan dalam proses beragama dan berpolitik.

Baca Selengkapnya
Ketua PBNU Tahu Dalang Muktamar Luar Biasa NU: Mereka Gerombolan Pengangguran
Ketua PBNU Tahu Dalang Muktamar Luar Biasa NU: Mereka Gerombolan Pengangguran

Ketua PBNU Abdullah Latopada menegaskan wacana MLB NU diisukan hanya dari segelintir orang

Baca Selengkapnya
Cucu Pendiri NU: Kalau Ada yang Akan membubarkan Acara MLB, Kami Ajak Ngopi dan Ngaji
Cucu Pendiri NU: Kalau Ada yang Akan membubarkan Acara MLB, Kami Ajak Ngopi dan Ngaji

Kalau ada yang datang ke acara MLB , baik setuju, tidak setuju atau bahkan membubarkan akan dijak ngopi , diskusi dan ngaji.

Baca Selengkapnya
Saksi Bawaslu Ungkap Gibran Bagikan Gantungan Kunci Naruto di Pesantren Bukan Kampanye
Saksi Bawaslu Ungkap Gibran Bagikan Gantungan Kunci Naruto di Pesantren Bukan Kampanye

Tidak ada bukti Gibran berkampanye di pesantren hanya membagikan gantungan kunci dan buku

Baca Selengkapnya
Menko PMK Muhadjir: Belum Ada Indikasi Pelanggaran Institusional Ponpes Al-Zaytun
Menko PMK Muhadjir: Belum Ada Indikasi Pelanggaran Institusional Ponpes Al-Zaytun

Muhadjir mengatakan, polemik Ponpes Al-Zaytun selama ini merupakan kasus individu yang diduga dilakukan pengasuh Panji Gumilang.

Baca Selengkapnya
Gus Miftah Balas Kemenag Usai Disebut Asbun soal Pembatasan Speaker Masjid: Jangan Baper
Gus Miftah Balas Kemenag Usai Disebut Asbun soal Pembatasan Speaker Masjid: Jangan Baper

Gus Miftah menyarankan Kemenag untuk mendengarkan kembali isi ceramahnya di Bangsri, Sukodono, Sidoarjo, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya
Gus Yahya Tegaskan PBNU Tak Campuri Permasalahan Pendeta Gilbert
Gus Yahya Tegaskan PBNU Tak Campuri Permasalahan Pendeta Gilbert

PBNU tidak ada concern atau tak ada kekhawatiran terkait dengan permasalahan Pendeta Gilbert Lumoindong.

Baca Selengkapnya