Eks Penyidik KPK: Teman Kaesang Kunci Ada atau Tidaknya Gratifikasi
Yudhi menilai kasus Kaesang ini terlalu berbelit-belit di KPK, bahkan terkesan maju mundur.
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) akui dirinya pernah mendapatkan fasilitas mewah Jet Pribadi dengan alasan 'nebeng' temannya yang juga akan pergi ke Amerika Serikat. Hal itu dia sampaikan untuk pertama kalinya ke KPK, Selasa (17/9) kemarin
Mantan Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Yudhi Purnomo mengapresiasi inisiatif dari Kaesang untuk datang sendiri ke KPK mengklarifikasi soal jet pribadi itu. Namun dengan pasca Kaesang yang mengaku nebeng, teman dari Ketum PSI itu gerbang pembuka dari ada atau tidaknya gratifikasi.
"Teman Kaesang adalah kunci ada atau tidaknya dugaan Gratifikasi terkait alibi nebeng. Kedatangannya harus jadi momentum KPK menuntaskan kasus ini," kata Yudhi kepada wartawan, Rabu (18/9).
Yudhi menilai kasus Kaesang ini terlalu berbelit-belit di KPK, bahkan terkesan maju mundur.
Sebab sebagaimana diketahui, kasus fasilitas mewah Jet Pribadi yang tadinya ditangani oleh Direktorat Gratifikasi beralih ke Direktorat Pelayanan Laporan dan Pengaduan Masyarakat (PLPM).
Pengakuan Kaesang yang katanya 'nebeng' temannya, kata Yudhi patut ditelurusi kebenarannya baik secara kronologi maupun yuridis.
"Tentu KPK harus memeriksa kebenarannya dengan memanggil dan mengklarifikasi teman kaesang, siapapun dia, terkait nebeng yang didukung dengan bukti misal ada percakapan atau bukti lainnya," tegas Yudhi.
Selain itu, seperti daftar manifest yang ada di pesawat tersebut hingga harga yang ditaksirnya juga harus ditelurusi untuk membuat terang kasus tersebut.
"Adapun pengecekan ini dilakukan untuk menguji validitas apakah naik pesawat pribadi tersebut ada hubungan dengan sosok penyelenggara negara atau tidak terkait dugaan gratifikasi atau hanya pertemanan belaka" tutup eks penyidik KPK itu.
Sebelumnya, Kaesang Pangarep akhirnya muncul di publik juga setelah dirinya yang kedapatan mendapat fasilitas Jet Pribadi bersama istri, Erina Gudono bepergian ke Amerika Serikat. Kaesang pun mendadak mendatangi gedung KPK hari ini, Selasa (17/9).
Berdasarkan pantauan, Kaesang terlihat telah keluar dari gedung Dewas KPK sekitar pukul 11.18 WIB. Terlihat Kaesang mengenakan kemeja putih sambil ditemani oleh tim kuasa hukumnya.
Ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu mengatakan kedatangan dia ke KPK mengklarifikasi soal dirinya naik pesawat Jet Pribadi yang ramai diperbincangkan. Dia juga mengaku kedatangan dia tidak ada undangan sama sekali dari KPK.
"saya datang ke sini, bukan karena undangan, bukan karena panggilan tapi inisiatif saya. Dan tadi saya juga di dalam, mengklarifikasi mengenai perjalanan saya di tanggal 18 Agustus," kata Kaesang di gedung Dewas KPK, Selasa (17/9).
Dia juga juga menegaskan dirinya yang mendapatkan fasilitas mewah tersebut tidak ada sangkut pautnya sebagai penyelenggara negara.
"Kedatangan saya ke KPK sebagai warga negara yang baik. Saya bukan penyelenggara negara, saya bukan pejabat," tegas dia.
Namun demikian, Kaesang enggan untuk membeberkan lebih rinci lagi soal bagaimana dirinya yang bisa mendapatkan fasilitas mewah jet pribadi bersama dengan istrinya.
"Jadi intinya untuk lebih lanjutnya busa ditanyakan ke KPK untuk lebih lanjutnya," tutup dia.