Emak-emak Penggerebek Basecamp Narkoba di Jambi Diancam, Diduga Peneror Masih Berkeliaran
Basecamp narkoba tersebut sudah tidak lagi beroperasi.
Para perempuan itu mengobrak-abrik rumah yang dijadikan tempat konsumsi narkoba.
Emak-emak Penggerebek Basecamp Narkoba di Jambi Diancam, Diduga Peneror Masih Berkeliaran
Sebanyak 15 orang emak emak melaporkan atas tindakan pengancaman dan pelemparan kotoran di rumah pasca penggerebekan basecamp narkoba di pucuk, Kelurahan Rawasari, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi. Diketahui, dua orang emak atas nama Wati dan Sri yang diancam sedangkan untuk dilempari kotoran manusia di rumah Rosti.
"Kami rame rame datang ke Polresta Jambi dimintain keterangan apa ia saya pernah diancam? Iya, saya pernah diancam oleh orang bernama Dedi, pada saat itu saya didatangi oleh Dedi mengatakan mbak apa salah saya kok mbak ikut menghancurkan basecamp,"
kata Wati, warga RT 05 di Polresta Jambi, Kamis (24/8).
"Saya bilang tidak tau apa apa sehingga Dedi tersebut langsung pergi meninggalkan saya akan tetapi dirinya mengatakan 'awas ya',"
tambah dia.
Menurut dia, ancaman tersebut ke dirinya pada saat dua hari setelah penggerebekan basecamp narkoba. Namun, dalam satu minggu ini ada juga Dedi ini ketemu dengan dirinya pada saat di jalan, mengatakan kata kasar dan jorok.
"Saya ini tidak senang orang tersebut bicara dengan saya dengan kata kotor dan mencarut, sehingga kita datang ke Polresta Jambi untuk melaporkan hal seperti itu,"
jelas Wati.
Selain itu, kata Wati, ada tetangganya selama empat hari ini dilempar kotoran manusia namun tidak mengetahui siapa pelakunya. Saat kejadian itu pada saat malam hari sehingga tidak mengetahui orang tersebut. "Tapi kami menduga semenjak basecamp tutup ada saja hal seperti ini padahal dulunya tidak pernah terjadi," jelasnya.
"Saya harap dengan adanya laporan ini ke pihak kepolisian bisa ditangkap yang diduga Dedi, karena kami melihat orang tersebut masih saja berkeliaran di lokasinya RT 05 sehingga meresahkan masyarakat. Kami ketahui bahwa diduga Dedi ini adalah sebagai wakil dari bosnya," tambahnya.
Hal serupa disampaikan oleh sekretaris RT 05 Didin mengatakan sebanyak 15 orang warganya dipanggil pihak kepolisian untuk dimintai keterangan terkait penggerebekan basecamp narkoba itu.
"Baik dimintai keterangan dan saksi atas penggerebekan di lokasi basecamp narkoba kemudian menyerahkan barang bukti seperti bong sabu dan plastik klip putih serta uang 20 juta lebih," katanya saat ditemui di Polresta Jambi pada Kamis (24/8).
Menurut dia, semua barang tersebut sudah diserahkan kepada polisi pasca kejadian. Kemudian pihak penyidik juga menayangkan keberadaan diduga Dedi tersebut. "Kita jawab untuk Dedi ini ada diwilayahnya, kemudian pihak kepolisian akan menindaklanjuti laporan," kata Didin.
Sedangkan untuk basecamp narkoba tersebut sudah tidak lagi beroperasi. Didin mengatakan, hanya saja ada orang mengancam warga serta meneror berupa melemparkan kotoran manusia ke rumah warganya yang bernama Rosti.
"Jadi kami selain dimintain keterangan kami pun melaporkan lagi bahwa ada ancaman pasca penggerebekan basecamp narkoba tersebut," tutupnya.