Epidemiolog Beberkan Alasan Covid-19 Sulit Dihilangkan
Merdeka.com - Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman mengatakan, Covid-19 sulit untuk dihilangkan. Alasannya, karena bukan hanya manusia saja yang menjadi inang bagi virus penyebab Covid-19.
"Kalau dihilangkan, dieradikasi itu sulit. Karena inangnya tidak cuma manusia ada juga di hewan. Syarat penyakit menular untuk bisa dieradikasi harus ada manusia saja inangnya. Covid ini tidak," kata dia, kepada merdeka.com, Sabtu (2/10).
Fakta inilah yang membuat Covid-19 sulit untuk dihilangkan. Menurut dia kemungkinan terbesar Covid-19 akan menjadi endemik.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Kenapa Covid Pirola dikhawatirkan? Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. Varian BA.2.86, yang dijuluki 'Pirola', adalah varian baru Omicron yang bermutasi dan memicu lonjakan kasus baru. Pirola memiliki lebih dari 30 mutasi penting, menurut Scott Roberts, spesialis penyakit menular Yale Medicine dikutip dari Al-Jazeera.
-
Mengapa penyakit keturunan sulit disembuhkan? Secara tradisional, penyakit genetik dianggap tidak dapat disembuhkan sepenuhnya karena kelainan genetik yang mendasarinya tidak dapat diubah.
-
Apa penyebab penyakit yang sulit diobati? Ketidakmampuan untuk menemukan solusi medis bagi rasa sakit yang terkait dengan gangguan jin sering kali mengarahkan individu untuk mencari pertolongan dalam ranah spiritual.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
"Eradikasi (Covid-19) menjadi sangat mustahil. Sehingga pilihannya adalah endemik. Karena mutasi juga terus, potensi terjadi mutasi varian baru ada. Walaupun nanti seiring waktu akan semakin lemah. Karena semakin banyak manusia yang memiliki kekebalan dan virus sendiri mengarah ke kondisi yang lebih stabil," urai dia.
Terkait Covid-19 menjadi endemik, dia menyampaikan sejumlah catatan. Salah satunya terkait waktu. Menurut dia, perlu waktu cukup panjang bagi pandemi Covid-19 berubah menjadi endemik.
"Mungkin lebih dari dari 1 dekade. Artinya ketika dia (virus penyebab Covid-19 stabil, tidak banyak mutasi lagi," ungkap dia.
Catatan berikut, perubahan status pandemi menjadi endemik bukanlah kondisi atau pilihan yang akan dialami semua negara. "Sama seperti demam berdarah, HIV. Di banyak negara menjadi endemik tapi banyak negara juga tidak. jadi tidaklah serta merta itu akan dialami semua negara," tukasnya.
"Negara yang sukses adalah yang berhasil terbebas dari status endemik itu sendiri. Dalam arti pandeminya sangat terkendali," tandasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaSeorang pria 72 tahun di Belanda terinfeksi Covid-19 selama 613 hari dan berakhir meninggal. Yuk, simak fakta lengkapnya!
Baca SelengkapnyaTim peneliti menjelajahi lapisan es di Himalaya dan membawa kepingan es-es itu ke laboratorium untuk diperiksa.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaPenyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Baca SelengkapnyaKasus pneumonia misterius baru-baru ini menghebohkan China.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaKemenkes meminta pelayanan kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca Selengkapnya