Evakuasi bangkai heli jatuh di Temanggung terkendala medan curam
Merdeka.com - Basarnas kesulitan untuk melakukan evakuasi bangkai heli yang menabrak lereng Gunung Butak di Desa Canggal, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Alasannya, karena sulitnya medan tempat jatuhnya helikopter Basarnas jenis Dauphin 3602 tersebut.
Kepala Seksi Operasi dan Komunikasi Basarnas, Agus Tamim mengungkapkan, sampai Selasa (4/7) siang ini hanya 30 persen bangkai pesawat yang berhasil dievakuasi. Itupun memerlukan waktu tempuh sekira 2 jam untuk mencapai lokasi.
"Masih sekira 30 persen berhasil dievakuasi berupa potongan," tegas Agus saat dikonfirmasi di Posko Utama Desa Canggal, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung, Jateng Selasa (4/7).
-
Bagaimana proses evakuasi dilakukan? 'Enggak ada pakai alat berat, kita pakai tali mantel aja untuk melakukan proses evakuasi, kalau kesulitan Alhamdulillah tidak ada kesulitan sama sekali,' ucapnya.
-
Bagaimana helikopter jatuh? Dalam foto yang dirilis Press TV, helikopter berwarna biru itu terlihat jatuh menghantam gunung dan tergelincir dari gunung yang curam dan dipenuhi vegetasi.
-
Siapa yang terlibat dalam evakuasi korban? Mereka menggenapi ratusan personel tim SAR gabungan yang sudah lebih dulu berada di lokasi, terdiri dari Kantor SAR Gorontalo, Korem, Kepolisian Daerah, Palang Merah Indonesia, Kelompok Pencinta Alam, serta grup relawan dan lainnya.
-
Bagaimana cara aman mengangkat korban? Hal utama yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan ini adalah jangan sampai membuat cedera korban semakin parah atau membuat korban merasakan lebih rasa sakit.
-
Siapa yang bantu tim evakuasi? Dalam pencarian dan evakuasi korban, tim gabungan di Sumatera Barat juga turut dibantu kantor SAR Bengkulu, kantor SAR Jambi dan Kantor SAR Medan.
-
Di mana lokasi kecelakaan helikopter? Kecelakaan ini terjadi di hutan Dizmar, yang berada di antara kota Varzaqan dan Jolva di Provinsi Azerbaijan Timur.
Walaupun sulit, pihak Basarnas tetap akan melakukan evakuasi dari bangkai helikopter tersebut. Untuk mempermudah evakuasi, rencananya bangkai heli berwarna orange tersebut akan dipotong-potong.
"Kemungkinan memang dipotong untuk mempermudah evakuasi mengingat medan yang cukup sulit untuk membawa bangkai pesawat itu, " ungkap Agus.
Agus menjelaskan, meski demikian, langkah tersebut masih akan ditentukan oleh Basarnas Pusat.
Kemudian pihak Basarnas juga akan menghadirkan pihak PT Dirgantara Indonesia (DI) yang merupakan perusahaan pembuat heli.
"Akan kita lihat lagi usai dilihat oleh perusahaan PT. DI nya, nanti kita akan tentukan apa-apa (bagian apa) yang perlu kita potong untuk kita evakuasi bangkai pesawatnya, " jelas Agus.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Baru beberapa bagian dari dua bangkai pesawat telah berhasil dievakuasi dari lokasi kecelakaan.
Baca SelengkapnyaBangkai dua pesawat Super Tucano yang jatuh di Pasuruan, Jawa Timur, dipotong-potong menjadi bagian lebih kecil untuk memudahkan proses evakuasi.
Baca SelengkapnyaKarena bidang landasan tidak kuat menahan beban helikopter, maka terlihat roda bagian depan amblas.
Baca SelengkapnyaEmpat penumpang dan satu pilot dievakuasi ke Rumah Sakit Bali Jimbaran, Badung.
Baca SelengkapnyaPerbaikan helikopter MI-17 milik TNI Angkatan Darat yang mendarat darurat di persawahan Kabupaten Blora, Jawa Tengah, selesai.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi terkendala air tanah yang keruh serta lubang yang sempit
Baca SelengkapnyaUpaya evakuasi terhadap puing atau badan pesawat PK-IFP ini dilakukan sebagai langkah proses investigasi atas penyebab kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaTim SAR Gabungan menghadapi kendala saat mengevakuasi korban pesawat kargo Smart Aviation di Hutan Kaltara.
Baca SelengkapnyaHelikopter Caracal juga mengirim tim medis sebanyak enam orang dari Posko Penanggulangan Bencana Andi Jema menuju Desa Rante Lajang
Baca SelengkapnyaSaat helikopter terbang rendah, sejumlah atap warung di sekitar lapangan berterbangan.
Baca SelengkapnyaEvakuasi korban longsor Tulabolo pada hari keempat terkendala cuaca
Baca SelengkapnyaJumlah pengungsi diperkirakan akan terus bertambah. Api belum berhasil dipadamkan.
Baca Selengkapnya