Fakta-Fakta Peluru Nyasar yang Mengenai Lansia di Makassar: Kaliber 9 mm Pabrikan
Polisi belum bisa menyimpulkan apakah proyektil tersebut dari senjata milik anggota Polri atau bukan. Ia juga belum bisa memastikan senpi jenis apa.
Kasus ini masih diselidiki
Fakta-Fakta Peluru Nyasar yang Mengenai Lansia di Makassar: Kaliber 9 mm Pabrikan
Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Besar Makassar telah mengidentifikasi proyektil yang mengenai seorang perempuan lanjut usia (lansia) bernama Naisa Dg Asse (61).
Indetifikasi proyektil setelah keluar hasil uji laboratorium forensik (Labfor) Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan.
Kepala Satreskrim Polrestabes Makassar, Komisaris Devi Sujana mengatakan, hasil pemeriksaan Labfor Polda Sulsel menunjukkan proyektil merupakan kaliber 9 mm. Ia menyebutkan peluru yang mengenai paha kanan Naisa Dg Asse berasal dari senjata api pabrikan.
"Hasil dari pemeriksaan peluru oleh Labfor Makassar yaitu, peluru tersebut berasal dari senpi pabrikan. Adapun kaliber peluru tersebut 9 mm," ujarnya melalui pesan WhatsApp, Kamis (11/1).
Meski telah mengetahui kaliber dan senpi pabrikan, tetapi polisi mengaku belum mengetahui jenis apa. Menurut Devi, peluru kaliber 9 mm sering digunakan untuk senjata pabrikan yang digunakan institusi penegak hukum.
"Semua kaliber 9 mm pabrikan digunakan oleh TNI, Polri, BNN, dan sebagainya," ucapnya.
Sebelumnya, Devi Sujana menjelaskan korban peluru nyasar telah menjalani operasi pengangkatan proyektil di bagian paha kanan. Devi menyebut proyektil tersebut telah diserahkan ke Laboratorium Forensik (Labfor) Kepolisian Daerah (Polda) Sulsel untuk dilakukan uji balistik.
"Saat ini proyektil sudah disershkan ke Labfor untuk mengetahui jenis peluru tersebut berasal dari jenis apa," ujarnya kepada wartawan di Mapolrestabes Makassar, Selasa (9/1).
Meski belum mengetahui jenis senjata api apa, Devi mengungkapkan ciri-ciri proyektil tersebut. Devi menyebut proyektil memiliki bekas ulir dan berasal dari senjata pabrikan.
"Ciri-ciri sementara mungkin kami belum bisa menyampaikan. Cuma kalau sekilas dari proyektil ini ada bekas ulir, goresan dari laras. Kemungkinan besar ini berasal dari senjata pabrikan, bukan rakitan," ungkapannya.
Ia menjelaskan ada perbedaan peluru senjata api pabrikan dengan rakitan. Ia menyebut untuk peluru rakitan, proyektil dalam kondisi mulus.
"Kalau rakitan kan mulus biasanya. Pabrikan biasa ada mereknya," tuturnya.
Meski demikian, Devi belum bisa menyimpulkan apakah proyektil tersebut dari senjata milik anggota Polri atau bukan. Ia juga belum bisa memastikan senpi jenis apa.
"Belum. Nanti masih menunggu hasil Labfor untuk panjang, ukuran dan sebagainya baru kita bisa menyimpulkan senjata dari jenis apa," tegasnya.
Meski demikian, Devi mengaku pada saat kejadian, tidak ada operasi penangkapan atau giat dilakukan kepolisian. Ia mengaku masih melakukan penyelidikan.
"Tidak ada (giat kepolisian). Itu kan kejadian sekitar jam tiga subuh. Korban merasa sakit kemudian dingin, dan korban belum menyadari itu peluru nyasar masuk," ucapnya.