Fakta menarik soal Johni Gala, bocah berani panjat tiang demi merah putih
Merdeka.com - Aksi heroik Yohanes Andigala, siswa SMPN Silawan kelas 7, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) mendadak viral. Jhoni, begitu panggilannya, nekat memanjat tiang bendera setinggi belasan meter demi mengambil simpul tali bendera yang putus dan terkunci di ujung tiang.
Peristiwa itu terjadi saat upacara Hari Kemerdekaan digelar di wilayah perbatasan RI-Timor Leste, tepatnya pesisir Pantai Mota'ain, Desa Silawan, Kabupaten Belu, NTT, Jumat (17/8).
Aksi tersebut direkam dan tersebar ke seluruh Indonesia. Masyarakat pun mengelu-elukan tindakan heroik bocah tersebut.
-
Dimana upacara HUT RI di Jatim? Gubernur Khofifah mengundang mesyarakat umum untuk ikut upacara HUT Kemerdekaan RI ke-78 di Gedung Negara Grahadi, Kota Surabaya, pada 17 Agustus 2023 mendatang.
-
Apa arti kata-kata di gapura HUT RI 17 Agustus? Menghadirkan kata-kata bijak dan penuh semangat pada gapura-gapura HUT RI adalah salah satu bentuk penghormatan kepada para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan Indonesia. Kata-kata yang inspiratif dan penuh makna diharapkan dapat mengingatkan kita semua akan pentingnya persatuan, kerja keras, dan pengabdian bagi tanah air.
-
Dimana lomba panjat pinang prajurit TNI diselenggarakan? Lomba panjat pinang yang digelar di Markas Komando Pasukan Srondol, Semarang tersebut digelar untuk menyambut hari kemerdekaan Indonesia.
-
Di mana Peristiwa Merah Putih di Manado terjadi? Peristiwa Merah Putih merupakan penyerbuan markas militer Belanda yang berada di wilayah Teling, Manado, Sulawesi Utara yang berlangsung pada 14 Februari 1946.
-
Kapan 17 Agustus diperingati? Agustus merupakan bulan bersejarah bagi Bangsa Indonesia. Kemerdekaan negeri ini dideklarasikan pada 17 Agustus.
-
Kapan Peristiwa Merah Putih terjadi di Manado? Peristiwa Merah Putih merupakan penyerbuan markas militer Belanda yang berada di wilayah Teling, Manado, Sulawesi Utara yang berlangsung pada 14 Februari 1946.
Berikut fakta-fakta soal Jhoni:
Jhoni sedang sakit perut
Jhoni mengaku sesaat sebelum memanjat dirinya tengah berada di kamar mandi. Dia langsung sigap dan spontan berlari masuk ke lokasi mendengar para peserta upacara gabungan se-kecamatan Tasifeto Timur berteriak riuh lantaran tali putus dan simpulnya tertinggal di puncak tiang.
"Waktu kejadian saya lagi di dalam kamar mandi karena sakit perut saat upacara. Saya dengar bilang tali bendera putus jadi saya langsung keluar, buka sepatu dan langsung panjat tiang bendera," ceritanya melalui telepon.
Tidak ada rasa takut yang dirasakan Jhoni saat memanjat. Ia menegaskan tidak ada yang memintanya untuk memanjat. Jiwa nasionalismenya tergerak begitu melihat tali putus dan upacara pun terpaksa dihentikan.
Biasa memanjat pohon
Berbekal pengalamannya memanjat pinang dan pohon asam untuk dijual membantu orang tuanya, Jhoni Gala berusaha mencapai puncak tiang, walau ada yang menggunakan pengeras suara menyuruh Jhoni untuk turun."Saya biasa panjat pinang dan asam pas pulang sekolah jadi itu hal biasa," akunya."Saya sendiri yang panjat tidak ada yang suruh. Walau tiang tinggi dan bergoyang saat saya panjat, tapi saya tidak takut saya berusaha untuk sampai puncak dan bawa turun tali dan upacara bendera dilanjutkan," ujar Jhoni.
Orang tua keturunan Timor Leste setia pada NKRI
Orang tua Jhoni merupakan warga eks-Timor Leste yang berasal dari Bobonaro dan lebih memilih setia pada NKRI setelah jajak pendapat pada 1999. Kondisi keluarga mereka pas-pasan."Bapak saya kerja kebun dan sering sakit jadi saya bantu cari uang, dengan petik asam untuk dijual, mama saya ibu rumah tangga," kata Jhoni.
Cita-cita jadi tentara
Jhoni berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa membantunya agar terus sekolah hingga ke jenjang perguruan tinggi. Sebab, ayahnya yang berprofesi sebagai petani saat ini sudah sering sakit-sakitan."Saya ingin sekali Pak Presiden Joko Widodo bisa tanggung biaya sekolah sampai kuliah," kata Jhoni.Jhoni sendiri mempunyai cita-cita ingin menjadi tentara kelak. "Cita-cita saya jadi tentara," ujarnya.
Dipanggil Menpora ke Jakarta
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi memuji aksi heroik Jhoni Kala dalam upacara HUT ke-73 RI di pos perbatasan Motaain Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT). Imam menyebut, Jhoni adalah figur pemberani yang telah menyelamatkan bendera merah putih dan seluruh rakyat Indonesia."Ini tentu perjuangan yang sangat heroik. Jhoni secara nyata tanpa ada persiapan, tanpa disuruh, tanpa dipaksa dan bahkan ada yang minta dia turun, ternyata tekadnya tidak pupus," ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (17/8)."Dia tidak ada rasa takutnya kecuali bendera merah putih diselamatkan dan bisa berkibar di perbatasan Atambua dan Timor Leste," sambung Imam.Menurut Imam, perjuangan Jhoni tidak jauh beda dengan para atlet Asian Games. Jhoni, berjuang menyelamatkan bendera merah putih. Sedangkan, para atlet berjuang meraih prestasi di ajang olahraga.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Potret terbaru Joni Kala, bocah viral yang sempat disorot lantaran memanjat tiang bendera.
Baca SelengkapnyaYohanes Ande Kalla alias Joni yang viral usai memanjat tiang bendera saat Upacara HUT Ke-73 Kemerdekaan RI di perbatasan Timor Leste.
Baca SelengkapnyaYohanes Ande Kala atau Joni Kala pemuda asal yang viral memanjat tiang bendera mengikuti Pendidikan Pertama Bintara (Dikmaba) TNI AD TA 2024.
Baca SelengkapnyaSosok-sosok pemberani ini tidak kenal takut memanjat tiang kecil demi bendera merah putih bisa berkibar.
Baca SelengkapnyaRiski naik tiang bendera setinggi 14 meter tanpa rasa ragu.
Baca SelengkapnyaAnak bungsu dari 9 bersaudara ini bercita-cita jadi TNI sejak kelas 3 SD.
Baca SelengkapnyaAtas kegigihannya, Joni diundang ke Istana Negara untuk bertemu dengan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaBrigjen TNI Joao Xavier mengaku siap membina Joni si pemanjat tiang bendera untuk jadi prajurit TNI.
Baca SelengkapnyaJanji Presiden Jokowi akan memudahkan Joni Ande Kala saat mendaftar TNI ditagih.
Baca SelengkapnyaJoni viral setelah memanjat tiang bendera saat HUT RI di NTT beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaJoni sempat menjalani berbagai latihan fisik, pengetahuan, serta terapi tinggi badan.
Baca SelengkapnyaJoni yang daftar TNI jalur Bintara gagal lantaran tinggi badannya kurang.
Baca Selengkapnya