FOTO: BRI Peduli Jadikan Kampung Bali Percontohan Jaga Ekosistem Lingkungan di Tengah Kota Jakarta
BRI mendukung kelestarian lingkungan Kampung Bali, Jakarta Pusat dengan berbagai program dan aktivitas untuk mendorong kesadaran warga menjaga lingkungan.
BRI mendorong kelestarian lingkungan RW 03, Kelurahan Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat dengan berbagai program dan aktivitas untuk mendorong kesadaran warga dalam menjaga kebersihan lingkungan.
FOTO: BRI Peduli Jadikan Kampung Bali Percontohan Jaga Ekosistem Lingkungan di Tengah Kota Jakarta
Keberadan lingkungan yang bersih dan asri di tengah kota, sejatinya bisa menambah eksotisme wajah kota. Lingkungan yang bersih, sehat dan bebas dari sampah pada akhirnya memberikan dampak positif bagi kelestarian lingkungan sekitar dan membawa perbaikan kualitas hidup masyarakat.
BRI melalui Corporate Social Responsibility (CSR) mendorong kelestarian lingkungan RW 03, Kelurahan Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat dengan berbagai program dan aktivitas untuk mendorong kesadaran warga dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Berbagai kegiatan dan penyaluran bantuan dilakukan di Kelurahan Kampung Bali, antara lain penataan kawasan sungai/kali (Jaga Sungai Jaga Kehidupan), pelaksanaan program Bertani di Kota (BRINita), edukasi pengolahan sampah bagi warga (Yok Kita Gas).
Selain itu, ada juga pelatihan dan pendampingan bagi pelaku Usaha, Kecil dan Menengah (UMKM) serta penyaluran bantuan infrastruktur lainnya dalam rangka penataan lingkungan sebagai kawasan percontohan unggulan.
Bantuan Urban Farming BRI Bantu Tekan Angka Stunting
Selain mengelola sampah dan menjaga kebersihan kali, BRI juga menyalurkan bantuan urban farming “BRInita” bagi warga Kampung Bali. BRInita merupakan konsep bertani dengan memanfaatkan lahan sempit di wilayah padat pemukiman.
Dalam program ini, BRI memberikan bantuan infrastruktur berupa pembangunan fisik seperti rumah tanaman (green house). Program ini juga didukung dengan pelatihan budidaya tanaman hidroponik, pelatihan pembuatan pupuk organik cair vegetatif, pelatihan pengelolaan budidaya Ikan Nila edukasi tanaman Toga (Tanaman Obat Keluarga) dan pembentukan kelompok UMKM KWU Cibaget Lestari.
Hasilnya, tercatat sudah 4 kali dilakasanakan kegiatan pelatihan dan telah dilakukan panen 20.5 kg hidroponik, 30 kg panen ikan nila, 918 liter panenan ekoenzim siap pakai, penanaman 200 tanaman Toga, olahan produk pertanian dan perikanan, packaging olahan produk serta terbentuknya 2 kelompok UMK.
“Angka stunting di wilayah ini sudah turun dari 47 ke 22. Hasil dari urban farming kami salurkan untuk produk olahan dan kami jual. Begitu juga dengan budidaya ikan, sebagian kami olah untuk makanan, dan sebagian kami jual”, jelas Ety.