FOTO: Penampakan Bendungan Katulampa, Biasanya Airnya Meluap-Luap, Kini Kering Kerontang
Debit air sungai Ciliwung di Bendung Katulampa mengalami penyusutan dengan tinggi muka air (TMA) hanya nol centimeter
Debit air sungai Ciliwung di Bendung Katulampa mengalami penyusutan dengan tinggi muka air (TMA) hanya nol centimeter.
FOTO: Penampakan Bendungan Katulampa, Biasanya Airnya Meluap-Luap, Kini Kering Kerontang
Musim kemarau yang sudah berlangsung sejak bulan Juni lalu telah menimbulkan dampak pada aliran sungai Ciliwung. Terutama pada Bendungan Katulampa di Bogor Timur ini mengalami penurunan debit air yang drastis.
Kondisi ini membuat batu-batu besar di sekitar Bendungan Katulampa terlihat di tengah penyusutan debit air akibat kemarau.
Debit air sungai Ciliwung di Bendung Katulampa mengalami penyusutan dengan tinggi muka air (TMA) hanya nol centimeter.
Penyusutan debit air ini disebabkan kawasan hulu atau puncak, Kabupaten Bogor, tidak mengalami hujan deras sejak bulan Juni.
Selain itu pengairan debit air ke aliran utama Sungai Ciliwung juga mengalami penurunan dari yang sebelumnya sekitar 4000 liter per detik saat ini turun menjadi 200 liter per detik.
Selain itu, penyusutan debit air di Bendungan Katulampa ini juga dimanfaatkan oleh anak-anak sekitar untuk berenang dan bermain air karena permukaannya yang dangkal.
Warga juga memanfaatkan sebagai tempat memancing di salah satu sisi aliran Sungai Ciliwung yang tenang di sekitaran Bendung Katulampa.
Terlihat kondisi aliran debit air di Bendungan Katulampa yang mengalami penyusutan di tengah musim kemarau.
Untuk menjaga aliran irigasi tetap berlanjut untuk kehidupan flora dan fauna, penjaga bendung Katulampa masih terus berkoordinasi dengan wilayah di sepanjang aliran Sungai Ciliwung.
Selama musim kemarau, penjaga Bandung katurampa tetap melakukan pemantauan volume tinggi muka air sehingga tetap dapat dikontrol untuk dialiri ke irigasi ataupun ke aliran utama.