FOTO: Sosok Perwakilan Papua di Kabinet Prabowo, dari Aktivis HAM hingga Bekas Kondektur dan Sopir Angkot
Deretan nama yang digadang-gadang menjadi menteri di kabinet Prabowo memiliki latar belakang beraneka ragam. Beberapa orang di antaranya berasal dari Papua.
Presiden terpilih Prabowo Subianto tengah meramu susunan kabinet menjelang pelantikan pada 20 Oktober 2024 mendatang.
Dia memanggil ratusan tokoh dan politisi, yang diproyeksikan mengisi posisi menteri, wakil menteri, dan kepala badan, ke kediamannya di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan. Pemanggilan itu berlangsung selama dua hari pada 14-15 Oktober 2024 kemarin.
Deretan sosok yang dipanggil Prabowo tersebut memiliki latar belakang beraneka ragam, mulai dari politisi, aktivis, pendakwah, pensiunan jenderal TNI dan polisi, hingga selebritas ternama seperti Raffi Ahmad.
Selain itu, beberapa nama yang nantinya mengisi kabinet Prabowo juga berasal dari wilayah paling timur Indonesia, Papua.
Berikut adalah perwakilan Papua yang akan mendapatkan posisi di kabinet Prabowo:
Natalius Pigai
Natalius Pigai merupakan aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) asal Papua. Dia dipanggil Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Kertanegara, Jakarta Pusat, pada Senin (14/10).
Pigai, yang hadir mengenakan batik, berbincang dengan Prabowo sekitar 30 menit. Setelah melakukan pertemuan, Pigai mengaku siap membantu di kabinet Prabowo.
Natalius Pigai, yang lahir pada 7 November 1971, pernah menjabat sebagai komisioner Komnas HAM Indonesia. Ia dikenal sebagai suara yang vokal dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat adat, terutama di Papua.
Ribka Haluk
Ribka Haluk, yang saat ini menjabat sebagai Penjabat Gubernur Papua Tengah, menjadi salah satu tokoh yang dipanggil oleh Prabowo untuk bergabung dalam kabinet. Meskipun belum ada informasi pasti mengenai posisi yang akan ia tempati, Ribka menyatakan apresiasinya atas kepercayaan yang diberikan kepada perwakilan dari Papua.
"Saya sampaikan terima kasih kepada Pak Prabowo minta kami bantu dalam kabinet," ujar Ribka.
Keberadaan Ribka dalam kabinet Prabowo-Gibran menjadi simbol penting bagi representasi Papua di pemerintahan pusat, yang diharapkan dapat memperkuat perhatian pemerintah terhadap pembangunan dan kesejahteraan di wilayah timur Indonesia.
Bahlil Lahadalia
Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia digadang-gadang kembali menjadi menteri pada kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran. Saat ini, putra asal Papua itu menduduki jabatan sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Diketahui, sebelum menjabat Menteri ESDM, Bahlil menduduki posisi Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Jauh sebelum dikenal sebagai seorang pengusaha dan politisi, Bahlil Lahadalia ternyata memiliki kisah perjalanan hidup yang tak mudah. Lahir dari keluarga sederhana, membuatnya harus berusaha keras agar bisa tetap bersekolah.
Bahlil merupakan anak dari delapan bersaudara. Ibunya bekerja sebagai buruh cuci pakaian, sedangkan ayahnya menjadi buruh bangunan. Sejak kecil, dia sudah mencari uang sendiri untuk biaya pendidikannya.
Setiap hari, Bahlil harus menjual kue buatan ibunya di sekolah untuk membantu perekonomian keluarga.
Ketika melanjutkan sekolah di jenjang SMP dan SMA di FakFak, Papua Barat, Bahlil juga disebut pernah bekerja sebagai kondektur dan sopir angkot. Dia melakukan pekerjaannya tersebut pada sore hari dan paginya ia lanjut bersekolah.
Setelah lulus dari bangku SMA, Bahlil melanjutkan pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay Jayapura. Saat berkuliah, dia tinggal di asrama sambil bekerja sebagai loper koran.
Bahlil memulai karir dengan bekerja di perusahaan Sucofindo. Selanjutnya Bahlil mulai terjun dan menekuni ilmu menjadi seorang pengusaha karena merasa lelah dengan kehidupannya yang miskin.
Dia lalu mendirikan kantor konsultan IT dan keuangan. Bisnisnya pun terus berkembang hingga saat ini telah memiliki 10 anak perusahaan dibawah naungan perusahaan induk PT Rifa Capital.