FPI pernah ditolak di daerah-daerah ini
Merdeka.com - Rencana deklarasi organisasi keagamaan Front Pembela Islam (FPI) di Tulungagung, Jawa Timur, kemarin resmi ditolak oleh pemerintah daerah setempat. Melalui pembahasan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda), keberadaan FPI di Tulungagung tidak diakui.
Pernyataan sikap secara terbuka penolakan FPI itu disampaikan terbuka oleh Bupati Tulungagung Syahri Mulyo bersamaan dengan acara pemusnahan ribuan barang bukti minuman keras, narkoba dan jamu ilegal di halaman Mapolres Tulungagung, Jumat (15/12).
"Setelah berdiskusi dengan jajaran Forpimda, kami nyatakan tidak mengakui keberadaan FPI di Tulungagung," tegas Bupati Syahri Mulyo, seperti diberitakan Antara, Jumat (15/12).
-
Dimana boikot terjadi? Boikot juga dipakai dalam berbagai bidang tidak hanya sektor bisnis saja melainkan juga bentuk protes terhadap suatu aturan ataupun kebijakan suatu negara dengan negara lainnya.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Dimana keributan terjadi? Seorang anggota TNI Koramil 01/Purwodadi mengalami nasib yang kurang baik saat bertugas mengamankan acara hiburan solo organ di Dusun Tanjungan, Desa Ngembak, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan Jawa Tengah.
-
Siapa yang memprotes kejadian tersebut? Diketahui, terekam video yang beredar di media sosial salah satu pendukung mengacungkan tiga jari saat debat capres berlangsung. Hal tersebut pun menuai protes dari pihak 02 yakni Grace Natalie.
-
Dimana bentrokan terjadi? Pada Minggu (15/10), sebuah bentrokan antar kelompok terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
Didampingi Kapolres AKBP Bastoni Purnama, Kajari Dawin Noor, Kepala Pengadilan Negeri Tulungagung Tajuddin, serta Dandim 0807/Tulungagung Letkol Infantri Gunawan Permadi, Bupati menjelaskan sejumlah pertimbangan keputusan tersebut.
Sebenarnya bukan cuma Tulungagung yang pernah mewacanakan menolak keberadaan FPI di daerah mereka. Sebelumnya, di beberapa daerah juga sempat ada gerakan penolakan dari warga. Salah satu yang pernah ramai adalah penolakan warga Palangkaraya di Kalimantan Tengah.
Berikut ini beberapa daerah yang warganya sempat menolak keberadaan FPI di daerah mereka:
FPI ditolak kelompok adat Dayak di Palangkaraya
Pada pertengahan Februari tahun lalu, beberapa tokoh Front Pembela Islam yang melawat ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah, ditolak oleh kelompok adat Dayak di Bandara Tjilik Riwut. Bahkan, rombongan ormas Islam itu dilarang turun dari pesawat dan diminta segera meninggalkan lokasi.Padahal, alasan kedatangan rombongan FPI itu buat membuka cabang di Kalimantan Tengah. Unjuk rasa penolakan kedatangan tokoh FPI ini juga terjadi bundaran besar Palangkaraya. Ratusan pemuda Dayak mendeklarasikan berdirinya Barisan Pertahanan Masyarakat Adat Dayak Kalimantan Tengah. Turut hadir dalam unjuk rasa di bundaran besar ini antara lain Wakil Sekjen Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) yang juga Sekretaris Daerah Kalimantan Tengah, Siun Jarias dan Wakil Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalimantan Tengah, Lukas Tingkes.Massa baru berhasil ditenangkan oleh petugas kepolisian usai ditemui Gubernur Kalimantan Tengah, Agusrin Teras Narang, pada sore hari.
Di Tulungagung FPI juga dilarang
Sebelum Formida yang dipimpin Bupati Tulungagung Syahri Mulyo secara resmi melarang Front Pembela Islam (FPI), beberapa sebelumnya demonstrasi warga dari berbagai elemen di daerah itu juga digelar untuk menolak rencana deklarasi FPI.Misalnya ratusan warga Tulungagung yang tergabung dalam komunitas warung kopi dan tempat hiburan berdemonstrasi menentang pendirian Front Pembela Islam (FPI) di daerahnya, Selasa (28/10).Seperti yang dilansir oleh Antara, massa yang berjumlah sekitar 250 orang itu tiba di depan gedung Pemkab Tulungagung, Jalan Ahmad Yani Barat, sekitar pukul 09.00 WIB dan langsung berorasi penolakan terhadap FPI.Massa yang hadir datang dengan membawa spanduk, bendera, serta "slayer" berisi simbol serta tulisan penentangan terhadap organisasi sosial keagamaan yang dinilai kerap membikin gerakan kekerasan di sejumlah wilayah Indonesia tersebut."Tidak ada tempat untuk FPI di Tulungagung. Batalkan (deklarasi) atau kita akan lawan," teriak Koordinator Aliansi Masyarakat Tulungagung Cinta Damai (AMTCD), Raga Waluyo dalam orasinya.
Dilarang oleh warga Pontianak
Di Kalimantan, FPI bukan hanya dilarang oleh warga Palangkaraya. Masyarakat Pontianak juga melakukan aksi unjuk rasa menolak keberadaan FPI. Menanggapi peristiwa itu, Kapolri yang masih dijabat Jenderal Timur Pradopo meminta masyarakat menghentikan perbuatan-perbuatan yang melanggar hukum."Kapolda beserta instansi terkait dan pemerintah daerah terus mengajak masyarakat untuk tidak melakukan hal-hal melanggar hukum dan itu yang kita lakukan" kata Timur usai menghadiri prosesi pemakaman mantan Kapolri Dibyo Widodo di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Jumat (16/3).Seperti yang diberitakan sebelumnya, kondisi Pontianak sendiri sempat memanas pada Rabu kemarin (14/3) ketika warga Dayak melakukan unjuk rasa menolak keberadaan FPI di daerah mereka. Menindaklanjuti permasalahan tersebut, pihak kepolisian menggelar mediasi siang tadi untuk mendamaikan kedua kubu yang saling tegang. Situasi semakin mencekam menyusul beredarnya pesan-pesan melalui SMS dan BBM. Namun, Mabes Polri menegaskan bahwa situasi di Pontianak sudah berangsur kondusif. Kepolisian berharap semua pihak menahan diri dan tidak terprovokasi.
Warga Kendal minta FPI dibubarkan
Puluhan warga Kendal, Jawa Tengah, juga pernah melakukan aksi damai menolak kekerasan yang dilakukan FPI. Puluhan warga ini sengaja tidak melakukan orasi dan hanya memasang spanduk yang berisi tuntutan pembubaran FPI. Warga menolak segala bentuk kekerasan mengatasnamakan agama.Puluhan warga yang mengatasnamakan solidaritas masyarakat Kendal untuk korban kekerasan FPI ini menggelar aksi di alun-alun Kendal. Dengan membentangkan spanduk tuntutan pembubaran FPI, massa juga mengutuk keras bentrokan yang mengakibatkan korban meninggal dunia.Dalam aksi damai ini warga sengaja tidak melakukan orasi dan hanya membisu sebagai bentuk keprihatinan dan berduka jatuhnya korban. Puluhan warga ini hanya membentangkan spanduk berisi tuntutan pembubaran FPI dan menentang tindakan kekerasan yang sering dilakukan FPI.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies pun tak menampik kunjungannya ke FPI memang mendapat sorotan yang besar.
Baca SelengkapnyaViral video kericuhan antara anggota Polresta Padang dengan masyarakat Air Bangis dan Pasaman Barat
Baca SelengkapnyaSejumlah warga Rempang mengusir petugas yang hendak menawarkan relokasi.
Baca SelengkapnyaTak hanya tersingkir dari perkotaan, kata Mahfud, warga Betawi juga terpaksa menjual tanah untuk keperluan industri hingga investasi.
Baca SelengkapnyaAcara 'Desak Anies' Istana Basa Pagaruyung, Tanah Datar, Sumatera Barat kembali dibatalkan secara sepihak.
Baca SelengkapnyaAcara Munas Ahmadiyah rencananya diadakan pertengahan November mendatang dengan mengundang ribuan peserta seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaPKS menilai aturan kekhususan Jakarta harus diatur tidak berbeda dengan kekhususan daerah lain seperti Papua maupun Aceh.
Baca SelengkapnyaTrubus khawatir, sikap FPI yang penuh kontroversi akan kembali muncul jika AMIN menang
Baca SelengkapnyaPKS tegas menolak Rancangan Undang-Undang (RUU) Daerah Khusus Jakarta (DKJ).
Baca SelengkapnyaFachrul Razi mendadak jadi sorotan usai mengaku dicopot Jokowi karena menolak membubarkan FPI.
Baca SelengkapnyaAksi tolak Rocky Gerung ramai di sejumlah daerah. Ini yang terjadi di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaFraksi DPRD DKI Jakarta menolak wacana kebijakan gubernur dipilih langsung presiden usai Ibu Kota berpindah ke IKN, Kalimantan Timur
Baca Selengkapnya