Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gazali Ambruk Saat Pertahankan Anak dari Penangkapan Polisi

Gazali Ambruk Saat Pertahankan Anak dari Penangkapan Polisi Gozali Meninggal Pertahankan Anak dari Penangkapan. ©2019 Merdeka.com/Yan Muhardiansyah

Merdeka.com - Penggerebekan yang dilakukan polisi di Jalan Ampera III, Medan, Senin (7/1) petang, berujung duka. Seorang warga, Gazali (68), meninggal dunia saat mempertahankan anaknya, Saleh, yang diyakininya tidak bersalah, dari tangkapan polisi.

Berdasarkan informasi dihimpun, sejumlah anggota polisi menggerebek kawasan itu sekitar pukul 18.00 WIB. Mereka dikabarkan menemukan sejumlah barang bukti sabu-sabu dan menangkap seorang warga berinisial AWPP alias Tama.

Saat penggerebekan, kepala lingkungan (kepling) setempat tidak berada di lokasi. Seorang warga, Novita, menyuruh sepupunya Saleh untuk memanggil sang kepling.

Orang lain juga bertanya?

Setelah memanggil kepling, Saleh kembali. Beberapa petugas mengejarnya. Belakangan disebutkan dia diduga melakukan pelemparan.

Novita mengakui ada aksi saling dorong antara petugas dan warga di belakang Masjid Jamik. "Tapi enggak tahu siapa yang melempar," sebutnya.

Di lokasi itu, Gazali mencoba mempertahankan agar Saleh tidak dibawa petugas. Dia yakin putranya tidak bersalah.

Novita juga menyatakan sepupunya itu tidak bersalah. "Saya tanya apa salah adik saya? Dijawab mereka karena dia melempar batu. Saya bilang, tidak ada, karena saya suruh dia memanggil kepling," jelas Novita.

Kepling setempat, Sumarni, membenarkan Saleh memang menjemputnya ke rumah saat penggerebekan terjadi. "Bu ada penggrebekan? katanya. Yuk Bu bonceng aja sama saya. Saya bilang, nggak usah, saya pergi sendiri saja. Nggak lama dia pergi, saya pun nyusul. Tahu-tahu dia dibawa polisi. Itulah mau dibawa, orang tuanya nggak terima. Saat itulah terjadi dorong-dorongan sama polisi, bapak itu (Gazali) ada sakit jantungnya. Dia enggak mau anaknya dibawa, tapi orang itu memaksa," ungkap Sumarni.

Saat saling dorong terjadi, Gazali terjatuh beberapa kali saat mempertahankan Saleh. "Kayak binatang kalian buat anak aku ya. Anak aku nggak salah, mau kalian bawa, apa salah anakku? Jangan kalian bawa anakku. Itu ucapan terakhirnya (Gazali)," ungkap Novita.

Petugas meninggalkan Gazali kejang. Keluarga membawanya ke rumah sakit, namun dia sudah meninggal dunia.

Pihak keluarga mengakui Gazali memiliki riwayat penyakit jantung. "Tapi sudah lama enggak kumat. Pas kejadian inilah dia kumat karena bolak-balik jatuh," sebut Elita (54), keluarga korban.

Jenazah Gazali telah disemayamkan di rumah duka. Warga terus berdatangan melayat.

Wakapolrestabes Medan AKBP Rudi Rifani dan Kapolsek Medan Timur kompol M Arifin juga datang ke lokasi. Rudi mengakui penggerebekan itu dilakukan anak buahnya.

Namun, Rudi belum dapat memastikan penyebab meninggalnya Gazali. "Mungkin orang tuanya melihat pada saat anaknya yang kita duga ada terlibat penyalahgunaan narkoba. Anggota kita pada saat membawa, jadi masyarakat menghalangi sedikit, bukan masyarakat sini," katanya.

Rudi mengatakan, pihaknya masih akan melakukan pemeriksaan mendalam terkait kejadian itu. Para petugas yang ada di TKP juga akan diperiksa.

"Kita lakukan pemeriksaan dulu, artinya supaya clear dulu, minta keterangan dulu siapa yang di tempat kejadian," ucapnya.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kesal Istri Hamil Tak Didahulukan Mencoblos, Linmas di Palembang Bacok Ketua KPPS
Kesal Istri Hamil Tak Didahulukan Mencoblos, Linmas di Palembang Bacok Ketua KPPS

Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Palembang inisial OS (30) dilarikan ke rumah sakit akibat dibacok petugas Linmas, RV (40).

Baca Selengkapnya
Momen Menegangkan Bocah Perempuan Disandera Ayah Kandung di Pos Polisi Pejaten, Korban Menangis Leher Dikalungi Pisau
Momen Menegangkan Bocah Perempuan Disandera Ayah Kandung di Pos Polisi Pejaten, Korban Menangis Leher Dikalungi Pisau

Kapolsek Pasar Minggu, Kompol Anggiat Sinambela membenarkan adanya kejadian penyanderaan bocah itu. Kepolisian menyebut pelaku merupakan ayah korban sendiri.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Rekaman Aksi Heroik Babinsa TNI Selamatkan Bocah Perempuan Disandera Pakai Pisau
VIDEO: Rekaman Aksi Heroik Babinsa TNI Selamatkan Bocah Perempuan Disandera Pakai Pisau

Seorang anak perempuan berinisial S (4) menjadi korban penyanderaan oleh seorang pria tua.

Baca Selengkapnya
Histeris, Kepala Bocah Nyangkut di Kaleng Wafer di Tasikmalaya , Begini Evakuasi Oleh Damkar
Histeris, Kepala Bocah Nyangkut di Kaleng Wafer di Tasikmalaya , Begini Evakuasi Oleh Damkar

Muhammad Gabriel (3), warga Tamansari, Kota Tasikmalaya mengalami nasib nahas setelah kepalanya tersangkut di dalam kaleng biskuit.

Baca Selengkapnya
Proses Hukum Pria Tua Pukul Anak Kandung hingga Tewas di Bekasi Dihentikan, Ini Alasannya
Proses Hukum Pria Tua Pukul Anak Kandung hingga Tewas di Bekasi Dihentikan, Ini Alasannya

Proses Hukum Pria Tua Pukul Anak Kandung hingga Tewas di Bekasi Dihentikan, Ini Alasannya

Baca Selengkapnya
Kepala Bocah di Tasikmalaya Tersangkut Kaleng Wafer, Sulit Dilepas sampai Harus Dibantu Damkar
Kepala Bocah di Tasikmalaya Tersangkut Kaleng Wafer, Sulit Dilepas sampai Harus Dibantu Damkar

Pelepasan kaleng berlangsung dramatis selama kurang lebih 10 menit.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Detik-Detik Bocah Disandera Pria di Pos Polisi Pejaten, Korban Nangis Diancam Pisau
VIDEO: Detik-Detik Bocah Disandera Pria di Pos Polisi Pejaten, Korban Nangis Diancam Pisau

Pria itu terlihat memegang pisau dan ditempelkan ke leher bocah. Sang anak hanya bisa menangis ketakutan

Baca Selengkapnya