Gelombang Pasang Terjang Pesisir Mamuju, Belasan Rumah Rusak Berat
Merdeka.com - Gelombang pasang air laut menerjang Desa Tampalang, Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar). Sebanyak 13 rumah mengalami rusak berat.
"Sebanyak 13 rumah warga yang terletak di pesisir Desa Tampalang dalam kondisi rusak berat, akibat terjangan gelombang pasang," kata Adriansyah salah seorang warga di Mamuju, Senin (26/12).
Warga yang rumahnya dirusak gelombang pasang umumnya berprofesi sebagai nelayan, di pesisir Desa Tampalang. Saat gelombang pasang, mereka sempat melarikan diri karena panik akan membahayakan keselamatan.
-
Bagaimana angin kencang merusak rumah warga? 'Kebanyakan itu genteng mbak, jadi ada yang asbes. Kalau genteng sampai kabur kena putting beliung itu. Kalau korban Alhamdulillah tidak ada,' kata Heru Cahyono, Kepala Desa Watuagung, mengutip YouTube Liputan6 pada Jumat (12/1).
-
Kenapa pendaki lari menyelamatkan diri saat erupsi? Mereka hanya memikirkan bagaimana cara selamat dari abu erupsi.
-
Bagaimana warga melawan abrasi? Warga membuat penahan gelombang air laut dengan tumpukan pasir dan patok bambu untuk menahan gelombang dan abrasi laut di Pantai Pisangan.
-
Mengapa orang-orang meninggalkan rumah? Mereka diselimuti ketakutan setelah serangan Israel ke Jalur Gaza terus berlanjut.
-
Kenapa warga Musi Rawas terdampak banjir? Banjir dengan ketinggan air mencapai 400 sentimeter menyebabkan 8.227 warga terdampak.
-
Bagaimana warga melintas jembatan rusak itu? Warga harus bertaruh nyawa saat melintas di jembatan penghubung dua kecamatan itu.
"Waktu kejadian warga berlarian ke jalan raya meninggalkan rumah mereka untuk menyelamatkan diri, karena terjangan gelombang pasang yang sangat keras dan tinggi merusak pemukiman dan membahayakan warga karena bisa terseret," katanya.
Ia mengatakan, tanggul penahan ombak yang terdapat di belakang pemukiman warga juga tampak rusak. Tanggul tidak mampu melindungi pemukiman sehingga rumah warga rusak berat dan membuat warga harus melakukan pengungsian ke rumah keluarganya.
"Gelombang air laut dari selat Makassar tampak menakutkan karena tinggi dan kencang serta keras, gelombang tersebut datang disertai dengan angin kencang menghancurkan rumah warga, warga kini mengungsi ke rumah keluarganya karena kehilangan tempat tinggal," katanya.
Warga berharap pemerintah setempat segera mendistrbusikan bantuan. Karena mereka sudah kehilangan tempat tinggal dan baran berharga.
"Warga berharap bantuan pemerintah karena saat ini sudah kehilangan tempat tinggal dan barang berharga, yang dibawa gelombang air laut pasang," katanya.
Sementara itu penjabat Gubernur Sulbar, Akmal Malik tetap meminta warga dapat tetap waspada karena perairan Sulbar sedang dilanda cuaca ekstrim.
Ia juga meminta agar warga sejumlah daerah di Sulbar dapat mewaspadai banjir dan longsor yang bisa terjadi pada saat cuaca ekstrim ini.
"Pemerintah akan berupaya membantu masyarakat dalam kesulitan menghadapi bencana dan meminta agar badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Sulbar bergerak membantu masyarakat yang tertimpa bencana," katanya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebagian dinding rumah mereka juga roboh, akibat gempa bumi yang terjadi pada Kamis sore kemarin.
Baca SelengkapnyaGempa bumi yang terjadi ini juga menyebabkan warga harus berlarian ke luar dari bangunan rumah.
Baca SelengkapnyaDasyatnya Banjir Lahar Semeru, Putus Jembatan Hingga buat Ratusan Warga Mengungsi
Baca SelengkapnyaBanjir terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan sehingga mengakibatkan jalan nasional jalur Demak-Semarang lumpuh total.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem yang terjadi membuat ratusan rumah warga rusak.
Baca SelengkapnyaMenurut Samid, belasan tempat tinggal dan rumah kontrakan milik warganya itu rusak parah karena dampak dari pembangunan Tol Japek 2.
Baca SelengkapnyaLebih dari 100.000 orang dievakuasi akibat hujan lebat dan banjir mematikan tersebut.
Baca SelengkapnyaAkibat banjir bandang, tim SAR gabungan berjibaku mengevakuasi warga yang rumahnya di dekat bantaran sungai
Baca SelengkapnyaBanjir ini terjadi akibat luapan Kali Ciliwung seiring tingginya intensitas hujan di wilayah Depok dan Bogor, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaSejak 1990-an, kawasan Pantai Muara Beting tergerus abrasi.
Baca SelengkapnyaTerjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Baca SelengkapnyaLebih dari 320 KK menjadi korban banjir setelah sebuah tanggul di kawasan Perumahan Taman Mangu, Tangerang Selatan tak kuat menahan debit air hujan.
Baca Selengkapnya