Gelombang tinggi terjang Pantai Selatan, kapal nelayan dievakuasi
Merdeka.com - Gelombang tinggi menerjang wilayah Pantai Selatan DIY, Senin (5/6). Akibatnya sejumlah kapal milik nelayan terpaksa harus dievakuasi ke tempat yang lebih tinggi.
Menurut koordinator SAR wilayah II Gunungkidul, Marjono, gelombang tinggi sudah menerjang kawasan Pantai Selatan sejak Minggu (4/6). Sejumlah kapal milik nelayan pun sudah dievakuasi sejak gelombang tinggi menerjang.
"Ada peningkatan gelombang di Pantai Selatan. Gelombang mencapai 17 feet pada Minggu kemarin. Sejumlah pengumuman sudah disebar di titik-titik pendaratan nelayan dan kawasan wisata sejak beberapa hari yang lalu untuk antisipasi dan meminimalisir adanya korban," ujar Marjono saat dihubungi, Senin (5/6).
-
Apa saja yang terjadi di Pesisir Selatan? Sebanyak 23 orang korban banjir dan longsor ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, dan 4 orang lagi masih dalam pencarian,“ kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Padang Abdul Malik.
-
Dimana gelombang tinggi terjadi? Terdapat 15 titik di Selat Sunda yang perlu diwaspadai terkait potensi munculnya gelombang tinggi. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut cuaca di perairan Selat Sunda sedang tidak stabil.
-
Kenapa BMKG meminta nelayan waspada? BMKG lantas meminta para nelayan yang mencari ikan agar waspada karena gelombang tinggi ini berpotensi menimbulkan kecelakaan laut.
-
Kapan banjir dan longsor terjadi di Pesisir Selatan? Diketahui, 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat (Sumbar) terdampak bencana menyusul tingginya intensitas hujan yang mengguyur wilayah itu, Kamis (7/3). Salah satunya terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan.
-
Dimana lokasi terdampak terparah dari bencana di Pesisir Selatan? “Paling marah terjadi di Kecamatan XI Koto Tarusan, Kecamatan IV Jurai, Kecamatan Batang Kapas, Kecamatan Lengayang dan Kecamatan Sutera,“ tuturnya.
-
Apa bahaya Arus Balik di Pantai Sepanjang? Adanya arus balik bisa membahayakan wisatawan yang bermain di pinggir pantai. Terlebih jika pengunjung nekat bergerak ke tengah sehingga dapat menyebabkan kecelakaan maut.
Gelombang tinggi, kata Marjono, tak hanya berimbas pada nelayan saja. Beberapa pedagang yang berjualan di pinggir pantai pun juga terkena dampak dari tingginya gelombang di Pantai Selatan.
"Sejumlah pedagang di beberapa tempat wisata pantai sudah mengamankan dagangannya. Beberapa warung memang berada tepat di dekat pantai," tutur Marjono.
Terpisah, Koordinator Pos Klimatologi dan Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Yogyakarta, Joko Budiono menjabarkan bahwa tingginya gelombang di kawasan Samudra Hindia karena pengaruh angin timuran yang menguat. Angin timuran sendiri adalah angin yang berasal dari wilayah Australia yang bertiup ke pesisir selatan Jawa.
"Akibatnya tinggi gelombang mencapai 2-4 meter dengan kecepatan angin di sekitar pesisir Jawa mencapai 10 sampai 20 knot. Angin timuran bagian selatan Pulau Jawa berdampaknya di sekitar wilayah pesisir yang berhadapan langsung mewaspadai angin kencang dan gelombang tinggi," pungkas Joko.
(mdk/msh)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapal ini merupakan buatan dalam negeri yang diproduksi dengan teknologi yang lebih modern.
Baca SelengkapnyaPara nelayan terpaksa tidak melaut saat ombak besar karena sangat membahayakan keselamatan.
Baca SelengkapnyaArif menuturkan, usai dievakuasi di dermaga setempat, beberapa korban yang membutuhkan perawatan medis dibawa ke rumah sakit dan dijemput keluarga.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaKapal yang ditangkap berkapasitas di bawah lima Gross tonnage (GT) dan alat tangkap yang digunakan pancing.
Baca SelengkapnyaAturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.
Baca SelengkapnyaCegah Kepadatan di Pelabuhan, Kemenhub Tambah Jumlah Perjalanan ke Jawa
Baca SelengkapnyaOleh sebab itu, masyarakat diminta waspada terhadap dampak cuaca saat ini.
Baca SelengkapnyaPenenggelaman melalui teknik pengeboman ini dipopulerkan oleh mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.
Baca Selengkapnya