Gempa 3,1 SR di Bali, warga radius 10 km Gunung Agung diminta menjauh
Merdeka.com - Gempa dengan kekuatan 3,1 Skala Ricter terjadi di kedalaman 10 km timur laut Karangasem Bali, Rabu (29/11). Gempa yang terjadi pada pukul 19.17 WITA dikatakan PVMBG berkaitan dengan aktivitas Gunung Agung yang makin meningkat.
Dengan adanya kekuatan gempa dan dirasakan diwilayah Karangasem hingga kabupaten Buleleng, diharapkan Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur PVMBG, Devy Kamil Syahbana agar warga menjauh dari areal Gunung Agung pada radius hingga 10 km.
"Dengan adanya peristiwa itu dimohon agar meningkatkan kesiapsiagaan dan menjauh dari zona rawan," terangnya di Pos Pengamatan Gunungapi Agung di Desa Rendang.
-
Bagaimana getaran gempa di Bali dirasakan? Gempa terjadi pukul 08.51 WITA dan getarannya terasa hingga beberapa detik.
-
Mengapa gempa Bali terasa di beberapa wilayah? Dia menyebut, meski berkekuatan kecil, getaran gempa begitu dirasakan warga di sejumlah wilayah.
-
Berapa kekuatan gempa di Bali? Gempa 4,9 Magnitudo mengguncang Bali, Sabtu (7/9).
-
Apa kerusakan akibat gempa di Bali? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar. Getaran gempa sempat membuat penghuni hotel berhamburan meninggalkan gedung.'Kerusakan ringan, tembok retak dan genteng jatuh,' kata Kepala BPBD Made Rentin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9).
-
Dimana gempa Bali terjadi? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar.
-
Bagaimana gempa Bali terjadi? Hasil analisa BMKG menunjukkan gempa bumi yang terjadi jenis dangkal akibat aktivitas sesar aktif di darat. Jenis itu diketahui setelah memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya.
Kata dia hingga malam ini masih terus terekam adanya tremor. Hanya saja pergerakan dari tremor gunung Agung tidak lagi sekencang saat jelang petang tadi hingga pada puncaknya getaran yang dirasakan warga di Karangasem.
Kondisi gunung Agung sejak sore tadi tidak terlihat tertutup kabut tebal. Dirinya memastikan dengan adanya penutupan kabut atau awan tebal, mengindikasi adanya penumpukan abu vulkanik di awan.
"Jika penumpukan abu vulkanik di awan atau di ruang udara terjadi terus menerus selama berminggu minggu, akan sangat bahaya bila turun, karena dalam skala besar. Tetap kami imbau agar selalu gunakan masker," pungkasnya. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejauh ini dilaporkan tidak ada korban jiwa akibat gempa dangkal tersebut.
Baca SelengkapnyaWarga lebih memilih tinggal di tenda yang dibangun secara swadaya.
Baca SelengkapnyaMengutip informsi BMKG, pusat gempa berada di 8.52 LS,115.35 BT atau 2 km timur laut Gianyar, Bali dengan kedalaman 10 km.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim) berulang kali erupsi pada Kamis (13/6).
Baca SelengkapnyaGunung Semeru masih berstatus siaga atau level III, sehingga masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara.
Baca SelengkapnyaGempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru tercatat beberapa kali erupsi disertai letusan dengan ketinggian hingga 1 kilometer di atas puncak Mahameru pada Kamis pagi.
Baca SelengkapnyaGetaran gempa ini pun terasa hingga kawasan Surade, Kabupaten Sukabumi.
Baca SelengkapnyaGetaran gempa cukup kuat membuat warga panik. Mereka berhamburan keluar rumah saat menyadari getaran gempa yang kuat, bahkan beberapa rumah mengalami rusak.
Baca SelengkapnyaDi Kabupaten Banyumas terdapat beberapa desa yang berjarak cukup dekat dengan puncak Gunung Slamet.
Baca SelengkapnyaGunung Marapi di Kabupatem Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) kembali erupsi.
Baca SelengkapnyaGetaran gempa cukup kuat dirasakan karena terjadi di darat.
Baca Selengkapnya