Gempa Majene Meluruh, Warga Bisa Kembali ke Rumah
Merdeka.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat aktivitas gempa susulan pascagempa yang mengguncang wilayah Majene dan Mamuju Sulawesi Barat pada 15 Januari lalu terus menurun, sehingga warga bisa mempertimbangkan untuk kembali ke rumah.
"Dengan catatan rumahnya masih kuat dan tidak rusak saat terjadi gempa dan lokasinya jauh dari wilayah rawan longsor, warga dapat kembali ke rumah atas pertimbangan dan izin dari BPBD setempat," kata Deputi Geofisika BMKG Muhammad Sadly dalam konferensi pers yang dipantau secara daring di Jakarta dilansir Antara.
Berdasarkan hasil monitoring BMKG terkait perkembangan gempa Majene dan Mamuju hingga Minggu (31/1), telah terjadi 38 kali aktivitas gempa susulan.
-
Berapa kali gempa susulan terjadi di Tuban? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Tuban, Jawa Timur mencatat masih terjadi 193 kali gempa susulan di laut Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
-
Bagaimana gempa Sangihe terjadi? 'Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault ),' kata Daryono dalam siaran pers yang diterima merdeka.com.
-
Kapan gempa terjadi? Gempa di Batang pada Minggu (7/7) kemarin menyisakan luka yang mendalam bagi para korban yang terkena dampaknya.
-
Dimana gempa terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @batang.update memperlihatkan seorang anak dan ibu yang mencoba berlindung dari gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada 7 Juli kemarin.
-
Kapan gempa di Indonesia terjadi? Tercatat 161 kali gempa bumi terjadi di Indonesia antara tahun 1990 dan 2022.
Sedangkan jumlah gempa sejak terjadinya gempa pembuka tercatat 47 kali dengan aktivitas gempa dirasakan sembilan kali.
BMKG telah melakukan perhitungan peluruhan gempa Majene dan Mamuju berdasarkan data gempa susulan (aftershocks) sejak 15-30 Januari 2021, hasilnya menunjukkan bahwa gempa susulan diperkirakan akan berakhir sekitar 10-12 hari pascagempa utama.
"Angka ini bukanlah nilai mutlak, tetapi sebagai sebuah gambaran estimasi kapan berakhirnya aktivitas gempa susulan," katanya.
Selama periode 1 hingga 31 Januari 2021, BMKG mencatat telah terjadi peningkatan aktivitas gempa tektonik di wilayah Indonesia sebanyak 646 kali dalam berbagai magnitudo dan kedalaman. Jumlah ini dapat lebih tinggi mengingat rata-rata di bulan Januari terjadi gempa sebanyak 555 kali.
Sementara gempa dirasakan terjadi sebanyak 82 kali, jumlah ini juga lebih tinggi mengingat pada Januari 2020 hanya terjadi gempa dirasakan sebanyak 54 kali.
Selama Januari 2021 telah terjadi tiga kali gempa merusak, yaitu Gempa Bahodopi, Morowali, Sulteng dengan magnitudo 4,9 pada 4 Januari 2021 yang menyebabkan beberapa rumah rusak.
Kemudian Gempa Majene dan Mamuju, Sulbar, magnitudo 5,9 dan 6,2 pada 14 dan 15 Januari 2021 menyebabkan 105 orang meninggal dunia dan ribuan rumah rusak, serta Gempa Talaud, Sulut, magnitudo 7,1 menyebabkan beberapa rumah rusak.
Dengan meningkatnya aktivitas gempa pada Januari 2021, masyarakat diharapkan tidak panik, tetapi tetap waspada.
Fenomena alam tersebut, menurut Sadly, harus direspons dengan upaya mitigasi yang konkret, seperti membangun rumah tahan gempa, menata ruang pantai yang aman tsunami, memahami cara selamat saat gempa dan tsunami serta meningkatkan kemampuan dalam merespons peringatan dini.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gempa susulan masih terjadi di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, banyak warga yang enggan kembali ke rumah dan lebih memilih untuk mengungsi.
Baca SelengkapnyaGempa susulan terjadi pascagempa yang mengguncang sejumlah kawasan di Jawa Timur, Jumat (22/3).
Baca SelengkapnyaBMKG masih belum bisa memastikan aktivitas sesar yang menyebabkan gempa di Sumedang.
Baca SelengkapnyaWarga lebih memilih tinggal di tenda yang dibangun secara swadaya.
Baca SelengkapnyaSebagian dinding rumah mereka juga roboh, akibat gempa bumi yang terjadi pada Kamis sore kemarin.
Baca SelengkapnyaMenurut petugas BMKG, ada satu gempa bumi dirasakan di Laut Maluku
Baca SelengkapnyaHingga Jumat (26/1) subuh, sudah ratusan kali gempa susulan terjadi.
Baca Selengkapnya248 rumah rusak dan 456 warga harus mengungsi, akibat gempa Sumedang
Baca SelengkapnyaGempa terakhir yang teramati BMKG terjadi pada pukul 18.12 WIB tadi bermagnitudo 2,4 yang berpusat di darat dengan kedalaman 7 meter arah Barat Daya Cianjur.
Baca SelengkapnyaAnalisa BMKG mendapati gempa tersebut merupakan jenis gempa bumi dangkal yang timbul akibat aktivitas sesar lokal wilayah setempat.
Baca SelengkapnyaBalai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah I Medan mencatat 51 kali gempa bumi mengguncang Kabupaten Samosir di Sumatera Utara, Minggu (23/6).
Baca SelengkapnyaWarga mengungsi karena masih trauma gempa susulan yang hingga kini masih terjadi.
Baca Selengkapnya