Gibran Beri Penghormatan Terakhir pada Jenazah Mantan Wali Kota Solo Imam Soetopo

Merdeka.com - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka beserta jajaran, memimpin upacara penghormatan terakhir jenazah Kol Inf (Purnawirawan) Imam Soetopo, di Pendapa Gede Balai Kota Solo, Selasa (12/07).

Wali Kota Solo ke-14 tersebut meninggal dunia, Senin kemarin di RS Kasih Ibu Solo sekitar pukul 09.28 WIB. Ia meninggalkan istri, Siswardinah, empat orang anak serta delapan cucu.

Penghormatan dilakukan dengan upacara militer diikuti oleh puluhan prajurit TNI, anggota kepolisian dan Pemkot Solo. Usai upacara jenazah diberangkatkan ke pemakaman Astana Oetara, Nusukan, Banjarsari, Solo.

Dalam sambutannya, Gibran menyebut Imam Soetopo sebagai sosok mentor dan role model seorang pemimpin.

"Masyarakat Solo pasti merasa sangat kehilangan," kata Gibran.

Hadir dalam upacara penghormatan, Kapolresta Surakarta Kombes Ade Safri Simanjuntak, Danrem 074/Warastratama Kolonel Inf. Achiruddin, dan Mantan Wali Kota Solo, FX. Hadi Rudyatmo.

Rudy menilai Imam Soetopo patut dijadikan teladan untuk para generasi muda. Sebagai pemimpin, Imam memiliki prinsip dan pegangan kuat, yakni ngayomi, ngayemi dan nglayani.

"Pak Imam itu sosok yang patut untuk dihargai, dihormati dan diteladani," katanya.

Sebagai salah satu anggota militer, Imam Soetopo memiliki jiwa yang tegas, cekatan dan cerdas dalam mencari solusi atas permasalahan yang terjadi di Kota Solo.

"Saat saya masih sering demo tahun 1996-1998, beliau itu menerima para pendemo di balai kota," jelasnya.

Rudy mengatakan, selama satu periode menjabat, imam memiliki program Jumat Bersih yang menginspirasi dirinya untuk membuat kegiatan serupa, Mider Praja.

"Itulah yang kami tiru. Karena ada Jumat Bersih, saya melakukan Mider Praja untuk menampung aspirasi masyarakat," katanya lagi.