Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

GKR Hemas: Dana bagi hasil pusat dan daerah perlu dikaji

GKR Hemas: Dana bagi hasil pusat dan daerah perlu dikaji Tambang Nikel. a2.sphotos.ak.fbcdn.net

Merdeka.com - Kabupaten Belitung di kenal dengan tambang timah untuk sumber daya alamnya. Tapi dari segi ekonomi warga pulau laskar pelangi itu masih jauh dari hasil yang didapatkan dari sumber daya alamnya.

Hal itu dikemukakan Bupati Belitung Sahani Saleh di hadapan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas di Rumah Dinas Bupati Belitung, Sabtu (14/12). Menanggapi hal itu GKR Hemas meminta agar hal itu tetap diperjuangkan

"Kabupaten Belitung ini punya sumber daya alam yang potensial. Hasil sumber daya alam yang diterima pemerintah pusat harus diperjuangkan untuk dikembalikan dengan persentase yang sesuai ke Belitung untuk kesejahteraan warga di sini. Sebelumnya kami di DPD gagal memperjuangkan itu dan itu harus diperjuangkan terus untuk persentase yang dikembalikan ke daerah," kata GKR Hemas.

Orang lain juga bertanya?

GKR Hemas menuturkan, dari kunjungannya dari berbagi daerah di Indonesia, kondisi daerah yang berada di luar Jawa menurutnya perlu mendapatkan perhatian yang serius oleh pemerintah pusat. Apalagi terkait dana yang diterima pusat dari retribusi dan hasil pengelolaan sumber daya alam dalam pengembaliannya belum maksimal ke daerah.

"Di luar Jawa ini membutuhkan perhatian lebih besar lagi. Memang pemerintah pusat untuk  dananya datang dari retribusi daerah. Tapi saya berharap ada keseimbangan dari dana yang diterima pusat dan dana yang dikembalikan ke daerah untuk dikelola kembali. Dengan dana itu kita bisa gunakan untuk perbaikan pendidikan dan kesehatan masyarakat dan itu harusnya bisa diambil dari dana bagi hasil itu," terang Hemas.

GKR Hemas menjelaskan, usaha DPD akan terus dilakukan agar upaya dana bagi hasil antara daerah dan pusat bisa dilakukan dengan persentase yang sesuai.

"Bagaimana dana bagi hasil itu ke daerah itu harus bisa dikembalikan sesuai dengan sumber daya alam yang sudah diterima hasilnya ke pusat. Seharusnya dikembalikan lagi ke daerah untuk mensejahterakan masyarakatnya. Sehingga alamnya sudah dikelola dan diterima hasilnya kemudian itu dikembalikan ke daerah," terang Hemas.

Meski begitu menurut GKR Hemas, hal itu juga perlu dikaji ulang dengan melihat daerah yang tidak memiliki sumber daya alam. Menurutnya memang harus tetap ada subsidi silang dari pusat.

Namun GKR Hemas menilai, untuk bagi hasil dana dari pusat dan daerah itu perlu kajian lebih dalam lagi. Menurutnya bagi hasil uang dari hasil yang dikembalikan pusat di daerah juga akan percuma bila pengelola dan masyarakatnya tidak dipersiapkan.

"Tentu untuk mengembalikan dana bagi hasil ini juga harus dipersiapkan masyarakatnya untuk mengelola dana dari pusat yang akan dikembalikan kepada daerah. Jadi kalau tidak siap, ya sama saja dana itu tidak akan bisa didistribusikan untuk perbaikan kesejahteraan penduduknya," paparnya. (mdk/tyo)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi: Ada Kabupaten Punya Anggaran Besar tapi Program Tak Jelas, Padahal Bisa Bangun 10 Rumah Sakit
Jokowi: Ada Kabupaten Punya Anggaran Besar tapi Program Tak Jelas, Padahal Bisa Bangun 10 Rumah Sakit

Jokowi menyinggung bahwa anggaran tersebut banyak digunakan untuk hibah-hibah yang arahnya ke politik.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Ada Kabupaten Anggarannya Besar Tapi Program Tidak Jelas, Banyak Dipakai Hibah Politik
Jokowi: Ada Kabupaten Anggarannya Besar Tapi Program Tidak Jelas, Banyak Dipakai Hibah Politik

Jokowi mengatakan, uang yang ada malah dipakai untuk hibah-hibah politis.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Beberkan Alasan Masih Banyak Pemda Andalkan Dana Transfer dari Pemerintah Pusat
Sri Mulyani Beberkan Alasan Masih Banyak Pemda Andalkan Dana Transfer dari Pemerintah Pusat

Terbatasnya pendapatan tersebut dipengaruhi masih rendahnya kekuatan pajak daerah (local taxing power) di sebagian besar daerah.

Baca Selengkapnya
Anies Kritik Pemerintah Kumpulkan Pemda Hanya Bahas Anggaran: Tak Pernah Urusan Stunting atau Ibu Hamil
Anies Kritik Pemerintah Kumpulkan Pemda Hanya Bahas Anggaran: Tak Pernah Urusan Stunting atau Ibu Hamil

Anies Baswedan mengungkapkan kendala kesejahteran rakyat (kesra) karena kurangnya sinergi antara pemerintah pusat dengan daerah.

Baca Selengkapnya
Ini PR Besar Capres-Cawapres dari Kadin Indonesia
Ini PR Besar Capres-Cawapres dari Kadin Indonesia

Kadin Indonesia berharap para capres-cawapres bisa menyoroti isu-isu pentung di daerah.

Baca Selengkapnya
Porsi Dana Transfer ke Daerah Menurun, Misbakhun Ingin BPK Ingatkan Pemerintah
Porsi Dana Transfer ke Daerah Menurun, Misbakhun Ingin BPK Ingatkan Pemerintah

Misbakhun berpendapat soal pentingnya sinergi antara BPK dan DPD demi mengawal desentralisasi fiskal.

Baca Selengkapnya
Kaltim Masuk APBD Kelima Terbesar di RI, Tapi Kenapa Banyak Jalan Rusak?
Kaltim Masuk APBD Kelima Terbesar di RI, Tapi Kenapa Banyak Jalan Rusak?

Kaltim sebagai salah satu provinsi terkaya di Indonesia dengan APBD yang masuk lima besar nasional.

Baca Selengkapnya
Hasil Rapat DPR: Anggaran Pendidikan Belum Sesuai Konstitusi, Alokasi ke Dana Desa Tanpa Evaluasi
Hasil Rapat DPR: Anggaran Pendidikan Belum Sesuai Konstitusi, Alokasi ke Dana Desa Tanpa Evaluasi

Panja Pembiayaan Pendidikan Komisi X DPR RI menyampaikan lima kesimpulan terkait masalah anggaran pendidikan

Baca Selengkapnya
Kemendagri Sentil Pengelolaan Sampah Pemda: Anggaran Cuma di Bawah 0,5 Persen
Kemendagri Sentil Pengelolaan Sampah Pemda: Anggaran Cuma di Bawah 0,5 Persen

Perlu ada integrasi yang serius dalam pengelolaan sampah di daerah

Baca Selengkapnya