Pembangunan IKN Era Prabowo-Gibran, Indef: Hidup Segan Mati Tak Mau
Prediksi Indef terkait masa depan IKN di era kepemimpinan Prabowo-Gibran.
Prediksi Indef terkait masa depan IKN di era kepemimpinan Prabowo-Gibran.
-
Apa tujuan Prabowo ke IKN? Kunjungan kerja kali dilakukan untuk meninjau tata ruang IKN serta persiapan upacara Hari Kemerdekaan yang akan dilaksanakan di IKN, pada 17 Agustus 2024 mendatang.
-
Dimana IKN Nusantara dibangun? IKN yang sedang dalam tahap pembangunan hingga 2045 ini berlokasi di Kecamatan Sepaku, Kalimantan Timur.
-
Siapa Ketua TKN Prabowo-Gibran? Foto momen itu dibagikan oleh Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Golkar, Bambang Soesatyo atau Bamsoet di akun Instagram pribadinya @bambang.soesatyo. Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia menanggapi kehadiran Ketua DPP PDIP Puan Maharani dalam buka bersama (bukber) di rumah Ketua TKN Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani pada Sabtu (30/3).
-
Kapan Prabowo meninjau IKN? Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja ke Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kecamatan Sepaku, Kalimantan Timur, Senin (18/3).
-
Apa yang dilakukan Prabowo dan Gibran? Mereka pun langsung menuju ruang acara buka puasa di lantai dua, Kantor DPP Partai Golkar.
-
Dimana pembangunan IKN dilakukan saat ini? Pembangunan IKN saat ini tengah berlangsung di beberapa sektor. Misalnya saja layanan kesehatan 4 Rumah Sakit yaitu RS Abdiwaluyo, RS Mayapada, RS Hermina, dan RS Kementerian Kesehatan.
Pembangunan IKN Era Prabowo-Gibran, Indef: Hidup Segan Mati Tak Mau
Pembangunan IKN Era Prabowo-Gibran, Indef: Hidup Segan Mati Tak Mau
Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memprediksi upaya proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang akan dilanjutkan presiden terpilih Prabowo Subianto tidak akan maksimal.
Hal itu, dikarenakan Prabowo berencana akan menggelontorkan dana untuk pembangunan IKN sebanyak Rp16 triliun per tahun.
Direktur Pengembangan Big Data INDEF, Eko Listiyanto menyebut dari pandangan politik Prabowo memiliki komitmen untuk melanjutkan pembangunan IKN dan tidak membiarkan proyek tersebut mangkrak.
Tetapi, secara realistis anggaran yang digelontorkan untuk melanjutkan proyek tersebut tidak cukup.
merdeka.com
"Dugaan saya secara politik ini adalah komitmen prabowo terhadap IKN, setelah Pak Jokowi selesai nanti. Tapi disisi lain secara realitas uangnya juga enggak ada, nggak banyak uang yang bisa diinvestasikan ke situ,"
kata Eko dalam konferensi pers, Jakarta, Kamis (4/7).
Eko menilai anggaran sebesar Rp16 triliun paling tidak hanya bisa membangun kantor para menteri.
Bukan pembangunan infrastruktur secara akseleratif seperti rencana-rencana awal yang mana IKN akan berbasis teknologi tinggi.
Sehingga ia menduga pembangunan IKN yang dilanjutkan Prabowo tidak mangkrak, tetapi hanya mendapatkan anggaran seadanya. Seolah-olah hidup segan mati tak mau.
"Sehingga mungkin dugaan saya IKN ini hidup segan mati tak mau, pokoknya ada lah Rp10-Rp15 triliun tiap tahun dialirkan kesitu, tapi enggak ada akselratifnya seperti rencana-rencana di awal yg katanya nanti semuanya kaya juga tech, itu kayanya sulit untuk diimplementasikan," terang dia.
Hal itu dilakukan, sebab masih adanya kewajiban Prabowo yang harus membayar utang jatuh tempo sebesar Rp800 triliun di tahun 2025.
Eko menyatakan sebanyak 70 persen kurang lebih utang tersebut berasal dari Surat Berharga Negara (SBN) yang sifatnya harus segera dibayarkan.
"SBN itu nggak ada negosiasi kompromi, ya nggak bayar kita hakimi. Bukan kaya dulu, mungkin bisa dinegosiasi dengan lembaga-lembaga internasional. Ya siap-siap berhadapan dengan pasar, tapi nggak komit ya dihakimi juga," tandasnya.