Grafiti 'Indonesia' di Gunung Fuji bikin malu WNI di Jepang
Merdeka.com - Aksi tidak terpuji entah dilakukan siapa, sukses membuat malu sejumlah WNI yang tinggal di Jepang. Penyebabnya, corat-coret bertuliskan 'CLA-X INDONESIA' dan 'RUDAI' mengotori bebatuan besar di Gunung Fuji, gunung tertinggi yang dianggap suci oleh sebagian warga Jepang.
Berdasarkan foto-foto yang diunggah media Jepang, coretan itu muncul di tiga lokasi dan salah satunya di batu yang berukuran cukup besar. Tulisan CLA-X diduga merujuk pada CLA-Ten (X=Ten) hingga bisa diartikan sebagai Klaten (kabupaten di Jawa Tengah) terdapat di jalur Fujinomiya yang berada di ketinggian 3.500 meter. Tulisan itu dibuat dengan menggunakan cat semprot warna oranye. Demikian juga tulisan 'INDONESIA' dan 'RUDAI'.
Kejadian ini mendapat perhatian serius dari Badan Urusan Kebudayaan Jepang dan mereka akan segera melakukan upaya menghapus tulisan tersebut sebelum jumlah pendaki semakin banyak di gunung setinggi 3.776 mdpl itu.
-
Di mana plakat batu ditemukan? Para arkeolog perwakilan Dewan Riset Nasional Spanyol (CSIS) menemukan sebuah plakat batu dengan ukiran prajurit yang sedang bertarung di situs arkeologi Casa del Turunuelo.
-
Apa yang digambarkan di batu cadas? Penemuan ini memungkinkan peneliti membuktikan gurun ini dulunya adalah sebuah padang rumput dengan penggembala ternak kuno. 'Pada 2018 dan 2019, saya memimpin tim arkeolog di proyek Survei Atbai. Kami menemukan 16 situs cadas baru di sebelah timur Kota Wadi Halfa, Sudan, salah satu wilayah paling terpencil di Sahara. Daerah yang hampir tidak tersentuh hujan tahunan.'
-
Kenapa warga dilarang menyentuh lukisan batu? Pemerintah meminta warga jangan menyentuh batu tersebut karena batu itu langka dan rapuh, takut lukisan tersebut hilang atau terhapus.
-
Apa yang diukir pada plakat batu? Plakat tersebut berukuran sekitar 20 cm dengan ukiran di kedua sisi. Ukiran tersebut menggambarkan adegan pertempuran yang melibatkan tiga karakter.
-
Dimana letak pahatan batu ini? Pahatan batu Al Jassasiya di Qatar adalah salah satu pahatan batu paling menakjubkan di seluruh Timur Tengah.
-
Di mana pahatan batu itu ditemukan? Ukiran tersebut kemungkinan besar menggambarkan penari dan ditampilkan di lebih dari 2.000 batu besar di ngarai kering Banteng Mati (Bahasa Spanyol untuk 'Banteng Mati') di lembah Sungai Majes.
Abdul Hamid, mahasiswa program doktor di Doshisha University, Kyoto, Jepang mengaku sangat malu dengan aksi tidak terpuji tersebut.
"Tulisan Cla-X Indonesia dan Rudai/Rudal di beberapa batu di Fuji San sungguh membuat hati saya dongkol. Ya, anak yang menulis graffiti ini betul-betul sukses membuat malu orang Indonesia, khususnya di Jepang," ujar Hamid.
Dosen di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten itu mengaku tidak tahu siapa orang yang menulis grafiti tersebut. Hamid mengatakan mungkin yang menulis termasuk kategori anak alay.
"Tulisan Cla-X yang menurut beberapa kawan di Facebook bisa dibaca Kla-10 alias Kla-Ten. Bisa jadi merujuk pada dari mana si pembuat heboh ini berasal. Jika benar, ini secara khusus mempermalukan Klaten di seluruh dunia. Padahal hubungan Jepang dan Indonesia dalam konteks negara dan masyarakat semakin lama semakin baik. Jika tidak ada aral melintang, akan ada kebijakan bebas visa bagi WNI untuk datang ke Jepang. Ini menunjukkan tingkat kepercayaan yang tinggi dari Jepang ke Indonesia maupun ke masyarakat Indonesia," ujarnya.
"Amat disayangkan jika kepercayaan yang didapatkan dengan tidak mudah dihancurkan begitu saja oleh mahluk semacam Cla-X ini. Pendidikan berhasil mengantarkan seorang Cla-X ke Jepang, entah sebagai turis, pekerja atau anak sekolah. Namun pendidikan gagal mengajarkan anak ini cara berperilaku yang baik dan menghormati alam dan orang lain," kecam Hamid. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kelakuan turis yang kerap membuang sampah sembarangan hingga melanggar lalu lintas telah membuat muak publik Fujikawaguchiko.
Baca SelengkapnyaKemenag belum bisa memastikan apakah vandalisme itu dilakukan warga Depok atau bukan.
Baca SelengkapnyaPerilaku buruk wisatawan yang foto-foto tanpa memperhatikan kebersihan lingkungan membuat pihak berwenang di Fujikawaguchiko mengambil tindakan.
Baca SelengkapnyaWali Kota Depok Mohammad Idris menngatakan tindakan vandalisme tersebut sangat tidak layak.
Baca SelengkapnyaAksi bule di Bali kembali curi perhatian. Kali ini bule membuat baret mobil di Legian, Bali.
Baca SelengkapnyaBaliho bergambar Ganjar terpaksa diturunkan karena dipasang tanpa izin.
Baca SelengkapnyaSpanduk dengan tulisan kuning hitam itu terpasang di Jembatan Kali Pepe Solo.
Baca SelengkapnyaKetua DPD PDIP Bali, Wayan Koster, mengaku tidak mengetahui soal adanya spanduk sindiran terhadap Gibran
Baca SelengkapnyaAksi tersebut dilakukan warga sekitar dalam menyambut hari kemerdekaan Tanah Air yang jatuh pada 17 Agustus mendatang.
Baca SelengkapnyaJokowi menekankan, pemerintah tengah mendorong percepatan transisi energi di sejumlah daerah.
Baca SelengkapnyaViral Dua Bule Pakai Baju Seksi Promosi Situs Porno, Pemprov Bali Ungkap Sanksi yang Bisa Dijatuhkan
Baca SelengkapnyaAksi ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas untuk rakyat Palestina dan mengecam serangan biadab zionis Israel ke Jalur Gaza.
Baca Selengkapnya