Ada 880 Pahatan Batu Misterius di Gurun Qatar, Pembuatnya Tak Terungkap Hingga Kini
Pahatan batu Al Jassasiya di Qatar adalah salah satu pahatan batu paling menakjubkan di seluruh Timur Tengah.
Ada 880 Pahatan Batu Misterius di Gurun Qatar, Pembuatnya Tak Terungkap Hingga Kini
Ada 880 Pahatan Batu Misterius di Gurun Qatar, Pembuatnya Tak Terungkap Hingga Kini
Pahatan batu Al Jassasiya di Qatar adalah salah satu pahatan batu paling menakjubkan di seluruh Timur Tengah. Ukiran ini merupakan serangkaian petroglif yang pembuatnya serta makna di balik pahatan ini masih menjadi misteri sampai saat ini.
Seni pahat pada batuan itu tersebar di bukit pasir Al Jassasiya di Qatar dan mencakup 880 pahatan. Situs ini menjadi destinasi yang cukup populer bagi wisatawan.
-
Siapa yang membuat pahatan batu itu? Para arkeolog berpendapat banyak di antaranya diukir antara tahun 100 SM dan tahun 600 M oleh suku Siguas, yang dipengaruhi oleh budaya Nasca (atau Nazca) di Peru bagian selatan.
-
Bagaimana pahatan batu itu dibuat? Meskipun tidak pasti apakah sosok-sosok tersebut sedang menari, banyak di antaranya terlihat seperti dalam gerakan menari.
-
Di mana pahatan batu itu ditemukan? Ukiran tersebut kemungkinan besar menggambarkan penari dan ditampilkan di lebih dari 2.000 batu besar di ngarai kering Banteng Mati (Bahasa Spanyol untuk 'Banteng Mati') di lembah Sungai Majes.
-
Di mana penemuan pahatan batu kuno tersebut? Terletak sekitar 55 km di tenggara ibu kota Sarawak, Kuching, situs ini dikelola oleh suku Bidayuh (suku pribumi lokal) bekerja sama dengan Departemen Museum Sarawak.
-
Apa yang digambarkan di pahatan batu itu? Pahatan batu ini diduga menggambarkan seorang penari.
-
Siapa yang menemukan lukisan batu itu? Kelompok peneliti Italia menemukan lukisan tersebut di dalam rongga yang kemudian dinamai 'Gua Orang Tua,' selama ekspedisi lapangan di dataran tinggi Gilf Al-Kebir dan Lembah Nil.
Foto: Museum Qatar
Pahatan ini pertama kali ditemukan pada tahun 1950-an oleh tim arkeolog Inggris yang bekerja sama dengan warga lokal, seperti dikutip dari Ancient Origins.
Foto: Alizada Studios/Adobe Stock
Sampai saat ini ahli masih mencoba mencari tahu kapan tepatnya ukiran kuno itu dibuat dan mengapa ada di gurun tersebut. Pola yang paling mencolok adalah dua baris paralel dengan tujuh lubang, yang diyakini sebagian orang digunakan untuk memainkan permainan papan populer yang dikenal sebagai mancala. Sumber: Mirror
Teori Asal Usul Pahatan
Ada yang menyebut pahatan ini berawal dari tahun 700 M di Afrika Timur, ketika dua lawan menjatuhkan batu-batu kecil berjumlah ganjil dan genap ke dalam lubang untuk dimainkan. Namun ada juga yang menentang teori ini, dengan alasan beberapa lubang di Al Jassasiya terlalu kecil untuk menampung batu apa pun, sementara yang lain berada di lereng yang tidak praktis untuk permainan. Sumber: Mirror
Sementara beberapa pihak meyakini pola cawan digunakan baik untuk meramal, untuk menyortir dan menyimpan mutiara, atau untuk menghitung waktu dan pasang surut. Foto: Alizada Studios / Adobe Stock
Perdagangan Mutiara
Ada juga yang beranggapan pahatan batu tersebut berkaitan dengan perdagangan mutiara. Pada abad ke-10 dan ke-11, Qatar adalah pusat jaringan perdagangan internasional dan terkenal karena mutiaranya. Pahatan-pahatan dalam berbagai bentuk itu digunakan untuk menyimpan atau menyembunyikan mutiara.
Peninggalan Prasejarah
Teori lainnya, pahatan batu ini disebut berusia ribuan tahun lebih tua dari perkiraan sebelumnya. Artinya, ini adalah hasil karya kebudayaan prasejarah.
Berabad-abad yang lalu, orang biasa mengukir simbol dan objek yang mereka lihat ke dalam rangkaian formasi batuan dataran rendah yang dibuat dari batu gamping. Meskipun seni cadas umum di seluruh Jazirah Arab, para ahli mengatakan beberapa ukiran di situs ini tidak dapat ditemukan di tempat lain. Sumber: Mirror