Gubernur Ganjar pertanyakan penjelasan Menkeu soal penundaan DAU
Merdeka.com - Keputusan Kementerian Keuangan menunda kucuran Dana Alokasi Umum (DAU) Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp 336,7 miliar. Kondisi ini membuat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kebingungan. Pihaknya mengaku telah mengirim surat kepada Menteri Keuangan Sri Mulayani atas masalah ini.
"Bukan nota keberatan, kami hanya ingin mendapatkan penjelasan. Sebenarnya apa yang keliru dari kita? Kalau basisnya adalah, kita dulu menjadi tertuduh adanya pengendapan anggaran, itu sudah saya jelaskan kepada Bu Sri Mulyani," ucap Ganjar usai mengisi agenda di Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Kamis (1/9).
Ganjar mengatakan, penjelasan yang diberikan kepada Menteri Keuangan tersebut bukanlah pengendapan. Tetapi, hanya kas umum yang keluar masuk seperti biasa. "Jadi ada kontraktor yang belum mengambil bayarannya dan juga ada pendapatan pajak yang masuk terus menerus, jadi tidak ada (pengendapan)," ucap Ganjar.
-
Bagaimana cara Kementerian ATR/BPN menyelamatkan aset negara? Kementerian ATR/BPN telah menyelamatkan aset-aset negara melalui program sertifikasi tanah aset
-
Siapa Menteri PPN saat ini? Adapun, Menteri PPN saat ini dijabat oleh Suharso Monoarfa, yang dipilih langsung oleh presiden pada tahun 2019.
-
Bagaimana cara Bank Pemerintah mengelola keuangan negara? Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat.
-
Bagaimana cara menghemat pengeluaran? Mengurangi biaya belanja bukan berarti mengurangi manfaat dari barang itu sendiri. Sebaliknya, dengan membeli barang dengan harga lebih tinggi, cenderung hemat. Sebab, produk dengan harga cukup tinggi memiliki usia pakai lebih panjang dibandingkan produk dengan harga murah. Akhirnya, Anda tidak perlu membeli produk yang serupa di setiap satu atau dua bulan sekali.
-
Siapa Menteri Keuangan pertama RI? Lalu, pada 2 September 1945, Soekarno menunjuk ekonom terkenal asal Surabaya, Dr. Samsi sebagai Menteri Keuangan kabinet presidensial pertama RI pada 19 Agustus 1945.
-
Apa yang diselamatkan Kemensos terkait penyaluran Bansos? Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyampaikan progres perbaikan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang di tahun 2020 banyak mendapatkan catatan dari BPK, BPKP, dan KPK. Dalam acara yang diselenggarakan di Gedung ACLC KPK tersebut Mensos Risma menyatakan potensi kerugian negara penyaluran Bansos lebih dari Rp523 M/bulan dapat diselamatkan melalui penidaklayakan penerima Bansos yang dilakukan bersama Pemerintah Daerah sebanyak 2.284.992 Keluarga Penerima Manfaat (KPM)
Artikel terkait Ganjar Pranowo juga bisa dibaca di Liputan6.com
Saat ini, Ganjar mengakui masih menghitung kembali terkait penundaan DAU tersebut. Dia mengaku pemotongan DAU di tengah jalan tahun anggaran bisa berdampak pada beberapa sektor. Karena itu, Ganjar meminta kebijakan itu dilaksanakan tahun depan.
"Kalau DAU itu nanti untuk yang gaji, terus yang bayar gaji siapa? Katanya itu juga dipertimbangkan, Jawa Tengah itu kapasitas besarnya cukup oke. Tapi kalau tahun depan menurut saya lebih bijaksana. Ini yang kemudian coba kita dorong," jelasnya.
Namun, jika masih tetap memotong di tengah anggaran, September-Desember, pihaknya akan melakukan perubahan di tengah jalan. Lebih jauh, Ganjar berharap pemerintah bisa memanggil kepala daerah terlebih dahulu sebelum dilakukan pemangkasan. Ini perlu dilakukan guna mengantisipasi penghematan yang akan dilaksanakan.
"Kita tahunya sudah terjadi (penundaan DAU). Ketika kami mendapat surat cinta itu, maka agar tidak terjadi ramai-ramai, kami bertanya baik-baik. Saya mungkin satu-satunya gubernur yang memberikan jawaban atas statement yang disampaikan oleh jakarta yang mengatakan bahwa 10
provinsi mengendonkan duitnya," papar Ganjar.
Ganjar sebenarnya tidak merasa keberatan bila dikoreksi pemerintah pusat terkait anggaran. "Makanya kemudian kalau ada yang keliru, kami senang jika kemudian kami ditegur dan dikoreksi. Tapi kalau sudah seperti itu, kayanya belum dapat penjelasan," ucapnya.
Diakuinya, sebelum ada penundaan DAU tersebut, pihaknya sudah melakukan evaluasi dengan mengendalikan 25 persen anggaran yang ada agar tidak dibelanjakan dulu. Pengendalian tersebut, jelasnya, diawali dengan memperbaiki dari yang tidak penting seperti perjalanan dinas,
rapat hingga perjalanan ke luar negeri.
"Untuk infrastruktur, hingga saat ini masih bisa jalan. Tetapi ada infrastruktur, umpama pemeliharaan gedung. Sudahlah gedung masih bagus, kalau cuma lepas-lepas atau bolong-bolong sedikit ngga usah. yang gitu-gitu nggak usah, ngecat-ngecat nggak usah," ucapnya.
Hasil dari langkah tersebut, ucap Ganjar, hingga triwulan kedua terpotong hingga 11,1 persen untuk realisasinya. Ganjar juga mengakui, saat ini tidak memiliki anggaran yang tidak begitu baik. Diakuinya, target pendapatan Jawa Tengah kurang dari Rp 1,1 triliun, lantaran pendapatan yang paling tinggi hanya berasal dari bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB).
"Sekarang kan, orang membeli mobil premium sedikit, lebih banyak membelinya mobil LCGC dan itu pajaknya rendah sekali, kita nggak bisa capai. Memang, pajak kendaraan bermotor kita tercapai, tapi BBN-nya nggak ada," ujarnya. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani menegaskan tidak ada perbedaan jumlah anggaran yang keluar untuk belanja perlinsos periode 2019-2024
Baca SelengkapnyaHeru pun mempersilakan calon yang ingin berkontestasi di Pilkada Jakarta berlaga dengan cara yang sehat
Baca SelengkapnyaBansos yang dikorupsi diketahui pernah terjadi di era Menteri Sosial Juliari Batubara. Kini mantan politikus PDIP itu tengah menjalani hukuman penjara.
Baca SelengkapnyaAnies merasa tak perlu memberikan penilaian terkait Pemprov DKI.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo menyinggung penyesuaian otomatis anggaran pendapatan belanja negara untuk kenaikan anggaran bansos.
Baca SelengkapnyaDana Bansos telah dikembalikan ke kas negara, dan telah dilaporkan juga sebagai respons atas temuan BPK.
Baca SelengkapnyaKementerian Sosial telah menindaklanjuti dengan melakukan penyetoran ke kas negara
Baca SelengkapnyaKPK heran mengapa Pemkab mementingkan perjalanan dinas yang tidak bisa mengentaskan kemiskinan.
Baca Selengkapnya