Gunung Merapi Lepaskan 24 Kali Awan Panas Guguran Sejak Sabtu Siang
Merdeka.com - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menyebut jika Gunung Merapi mengeluarkan awanpanas guguran pada Sabtu (11/3). Awanpanas guguran ini terjadi sejak pukul 12.12 hingga 16.00 WIB.
Kepala BPPTKG Yogyakarta Agus Budi Santoso mengatakan rentetan awanpanas guguran terjadi di Gunung Merapi. Rentetan awanpanas guguran ini terjadi sebanyak 24 kali pada periode pukul 12.12 hingga 16.00 WIB.
Agus menerangkan jika saat ini aktivitas vulkanik di Gunung Merapi masih fluktuatif. Saat ini, guguran masih terus terdengar dari Pos Pemantauan Gunung Merapi di Babadan.
-
Apa yang terjadi di Gunung Merapi? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Apa yang terjadi di puncak Merapi? Puncak Gunung Merapi dipenuhi batu-batu berapi yang suhunya diperkirakan mencapai 1.000 derajat. Jam masih menunjukkan pukul 05.30 pagi saat pemilik kanal YouTube KBS Vlog menerbangkan drone dari Pos Pengamatan Gunung Api Babadan menuju puncak Gunung Merapi pada 27 Februari 2024 lalu.
-
Apa yang berubah di Gunung Merapi? Perubahan bentuk kubah lava itu teramati berdasarkan analisis morfologi pada periode 30 Juni-6 Juli 2023 BPPTKG menyebut morfologi kubah lava di sebelah barat daya Gunung Merapi mengalami perubahan.
-
Mengapa Gunung Merapi mengeluarkan lava? Morfologi kubah lava di puncak Gunung Merapi juga mengalami perubahan.
-
Bagaimana Merapi mengalami gempa guguran? 'Gempa guguran merupakan gerakan yang terekam pada alat seismogram karena fragmen lava jatuh ke bagian bawah akibat gravitasi bumi,'
-
Mengapa Merapi mengalami gempa guguran? Gempa guguran biasanya terjadi setelah erupsi disebabkan guguran lava yang terjadi pada sistem pembentukan lava.
"Tercatat 24 kali awanpanas guguran di Gunung Merapi hingga pukul 16.00 WIB. Saat ini aktivitas vulkanik di Gunung Merapi masih fluktuatif dan beberapa kali terdengar suara guguran dari Pos Babadan," kata Agus saat jumpa pers online, Sabtu (11/3).
Agus menuturkan awanpanas guguran yang dikeluarkan oleh Gunung Merapi ini menyebabkan terjadinya hujan abu. Hujan abu ini dirasakan dampaknya oleh masyarakat di wilayah Magelang, Boyolali hingga Wonosobo, Jawa Tengah.
Agus menambahkan hujan abu ini terjadi dengan intensitas yang bervariatif tergantung dengan kecepatan angin.
"Hujan abu terjadi di sektor barat laut-utara dengan intensitas bervariasi," pungkas Agus.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gunung Merapi kembali mengeluarkan rentetan awan panas guguran pada Senin (4/2) sore.
Baca SelengkapnyaDua kali awan panas guguran ini terjadi pada pukul 19.56 WIB dan 20.03 WIB.
Baca SelengkapnyaGuguran lava pijar itu meluncur ke arah barat daya atau Kali Bebeng.
Baca SelengkapnyaPuncak Gunung Merapi dipenuhi batu-batu berapi yang suhunya diperkirakan mencapai 1.000 derajat.
Baca SelengkapnyaMorfologi kubah lava di puncak Gunung Merapi juga mengalami perubahan.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi kembali menunjukkan keaktifannya, Jumat (28/7) malam. Gunung di perbatasan DIY dan Jawa Tengah itu meluncurkan awan panas guguran sejauh 1,5 Km.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik serta mewaspadai bahaya lahar.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
Baca SelengkapnyaJarak luncur awan panas guguran maksimum 3,5 kilometer ke arah Kali Krasak.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi yang berada di DIY dan Jawa Tengah kembali mengeluarkan awan panas guguran.
Baca SelengkapnyaPerubahan bentuk kubah lava itu teramati berdasarkan analisis morfologi pada periode 30 Juni-6 Juli 2023
Baca SelengkapnyaKolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya.
Baca Selengkapnya