Guru SMPN 10 Yogyakarta Mengaku Emosi dan Spontan Tendang Siswanya
Merdeka.com - Seorang siswa SMP Negeri 10 Kota Yogyakarta berinisial AA ditendang gurunya lantaran terlambat masuk ke sekolah, Rabu (20/3). AA ditendang oleh Wakaur Kesiswaan, Tusidi Karyono (50).
Tusidi mengaku menendang AA karena merasa diejek saat muridnya diberi hukuman squat jump justru menolak dan mengeluarkan gestur mengejek.
Tusidi menceritakan, sebagai Wakaur kesiswaan dirinya membuat program ketertiban untuk siswa yang terlambat. Bagi siswa yang terlambat mendapatkan sanksi untuk membersihkan lingkungan sekolah. Hukuman itu diberikan agar tidak ada lagi siswa yang terlambat.
-
Apa yang dilakukan guru terhadap murid? Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Kenapa Pak Guru marah ke murid? Ana sawijining murid SD sing tekon karo gurune sing ndilalah lagi rada nesu.
-
Apa yang dilakukan siswa terhadap gurunya? Seorang siswa Madrasah Aliyah (MA) YASUA, Desa Pilangwetan, RT 02 RW 03, Kecamatan Kebonagung, tega membacok gurunya sendiri.
-
Kenapa siswa membacok guru? Terkait kejadian ini, Kasatreskrim Polres Demak AKP Winardi mengatakan, pelaku tega membacok gurunya sendiri diduga karena tidak terima mendapat nilai jelek.
-
Kenapa Guru Olahraga dendam ke Kepala Sekolah? Berdasarkan dokumen polisi, Darien dan Eiswert pernah melakukan pembicaraan mengenai 'tantangan kinerja' Darien. Eiswert juga telah melakukan penyelidikan terhadap Darien pada Desember tahun lalu atas potensi penyalahgunaan dana sekolah sekitar Rp31 juta. Eiswert, berdasarkan laporan NPR, juga pernah menegur Darien karena ia memecat seorang pelatih tanpa persetujuan Eiswert dan ia juga pernah memberi tahu Darien bahwa kontraknya kemungkinan 'tidak akan diperpanjang semester depan'.
-
Apa pesan yang disampaikan untuk guru? Semoga bapak dan ibu guru bisa tetap kreatif dalam merancang serta menyampaikan materi kepada para siswanya. Semoga sehat selalu, sukses terus, dan tetap menjadi guru yang peduli dengan siswanya.
Rabu (20/3) pagi, kata Tusidi tercatat ada 25 orang siswa yang terlambat. Kemudian para siswa yang terlambat ini diberi sanksi membersihkan lingkungan sekolah. Sebelum memberikan sanksi, Tusidi bertanya tentang kondisi siswanya. Jika ada yang sakit atau tidak fit maka sanksi tidak diberikan.
"Kemudian AA mengaku sakit. Dia bilang pusing sambil jogat-joget seperti mengejek," urai Tusidi saat ditemui di SMP Negeri 10 Yogyakarta.
Tusidi menyebut AA memiliki catatan kedisiplinan yang buruk dan kerap membuat guru-guru lain kewalahan dengan tingkahnya. Tusidi juga menyebut AA sering berbohong, pernah merusak fasilitas sekolah, sering membuat gaduh di kelas dan kerap terlambat. Dari rekam jejak AA itu, Tusidi bertanya kembali tentang kondisi kesehatan AA. Pertanyaan ini justru dijawab AA sambil tertawa.
"Saya pernah jadi guru beladiri jadi tahu mana yang sakit pucat atau tidak. Saya suruh squat jump, dia tidak tahu. Saya suruh jongkok terpaksa karena saya emosi reflek saya memang menendang pantatnya. Bukan pakai bagian yang menyakitkan saya tahu karate jadi saya tahu betul bagaimana. Dalam Islam pun ada konsep memukul boleh tapi di bagian tidak fatal. Saya pakai punggung kaki," ungkap Tusidi.
Usai menendang AA, Tusidi pun kemudian memberikan nasehat. Namun saat diberi nasehat, Tusidi menganggap AA justru menunjukkan respons yang tidak baik. Akhirnya Tusidi menskors AA selama sehari dan memberinya surat izin agar tidak belajar.
"Saya beri izin pulang saja. Saya sudah tidak tahu mau kasih sanksi apa. Kemudian AA datang ke sekolah dengan ibunya. Saya sudah minta maaf ke ibunya tapi tidak diterima. Saya sebenarnya ingin berkomunikasi dengan ibunya tentang kondisi AA di sekolah. Tapi ibunya bilang biar sama bapaknya saja yang akan datang ke sekolah. Saya tunggu ternyata tidak datang. Kemudian jadi viral seperti ini," keluh Tusidi.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Padahal guru itu mengaku tidak sengaja karena murid itu sembunyi di balik pintu.
Baca SelengkapnyaPolisi juga telah memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan sejumlah bukti.
Baca SelengkapnyaTim meminta Kepala sekolah SMP I Sindangbarang bertanggung jawab atas kejadian tersebut karena dianggap lalai.
Baca SelengkapnyaDampak kejadian itu, aktivitas belajar mengajar di sekolah untuk sementara waktu diliburkan.
Baca SelengkapnyaSiswa SMP marah-marah kepada guru saat ditanya gurunya tentang tugas yang seharusnya ia kerjakan.
Baca SelengkapnyaKesal dengan penampilan sang siswi, guru tersebut lalu memperingatkan mereka dengan hukuman agar memakai ciput.
Baca SelengkapnyaImam mengungkapkan, AD kini telah ditetapkan tersangka dan dilakukan penahanan.
Baca SelengkapnyaWali murid protes rambut anaknya digunduli guru gara-gara tak pakai ciput.
Baca SelengkapnyaKronologi berawal pada Senin sekitar pukul 07.00 Wib saat para guru sedang menyiapkan perlengkapan untuk Ulangan Tengah Semester (UTS) murid.
Baca SelengkapnyaMenurutnya saat itu orang tua komplain karena anaknya tidak berkata jujur.
Baca SelengkapnyaMeskipun guru tersebut mencoba untuk tetap tenang, siswa itu justru semakin keras kepala dan terus mengajak gurunya untuk berkelahi.
Baca SelengkapnyaSang guru sempat dikabarkan meninggal dunia, namun kabar itu hoax.
Baca Selengkapnya