Gus Ipul apresiasi produk sarang walet ekspor asal Bojonegoro
Merdeka.com - Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut dua, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) berkomitmen terus mendorong produk olahan Jawa Timur bisa menembus pasar ekspor. Sementara, untuk produk yang telah menjangkau pasar mancanegara akan terus ditingkatkan dan dikembangkan.
Komitmen ini dikatakan Gus Ipul ketika mengunjungi perkampungan rumah walet di Desa Sukowati, Kecamatan Kapas, Bojonegoro, Rabu (6/6). Berdiri sejak 1988, industri di kawasan ini telah menembus pasar ekspor.
Mulai dari Hongkong, Taiwan, China, hingga Jepang menjadi negara jujukan produk ini. Di negara tujuan, sarang burung walet menjadi bahan baku makanan, minuman, hingga obat-obatan.
-
Kenapa Presiden Jokowi mengutamakan produk dalam negeri? Menurut Hendi, Presiden Jokowi sudah memberikan arahan agar belanja Kementerian, Lembaga dan Pemda mengutamakan Produk Dalam Negeri yakni sebesar 95 persen. Selain itu belanja Kementerian, Lembaga dan Pemda sebanyak 40 persen wajib untuk mengutamakan UMKK.
-
Kenapa BULOG impor jagung? Tingginya harga jagung pakan di tingkat peternak direspon Pemerintah dengan menugaskan Perum Bulog dalam penyediaan pasokan dan penyaluran jagung kepada peternak sasaran atau koperasi peternak sasaran sehingga tugas publik pemerintah untuk stabilisasi harga jagung pakan dan menjaga senyum peternak bisa terealisasi.
-
Siapa eksportir porang asal Bulukumba? “Terima kasih banyak teman-teman dari Bulukumba. Eksportirnya masih muda, umurnya 22 tahun,“ sebutnya.
-
Apa yang dihasilkan dari timur dan diperjualbelikan di Juwana? Di Pelabuhan Juwana inilah, dulu hasil alam dari timur berupa rempah masuk dan diperjual belikan pada masyarakat sekitar.
-
Hasil pertanian apa yang menjadikan Jatim sebagai produsen terbesar? Kerja keras petani mengantar Jatim menjadi produsen padi dan beras terbesar se-Indonesia selama tiga tahun berturut turut yakni tahun 2020, 2021 dan 2022.
-
BULOG mengimpor apa? Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional sudah menugaskan Perum BULOG untuk mengimpor jagung pakan sebanyak 500 ribu ton.
Industri ini mengolah sarang burung walet yang diperoleh dari dalam dan luar Jawa Timur. Sarang yang diperoleh dari para peternak burung walet, selanjutnya dipilah dan kemudian dikemas menjadi produk laik jual.
Gus Ipul mengunjungi pabrik sarang walet ©2018 Merdeka.com
Proses pengolahan tersebut dilakukan oleh masyarakat sekitar desa dengan menyerap sekitar 700 pekerja baik perempuan maupun laki-laki. Seluruh proses pengemasan tersebut dilakukan di kawasan ini.
Gus Ipul pun mengapresiasi eksistensi perusahaan ini. "Kami mendukung perusahaan yang berbasis padat karya dan berorientasi ekspor," kata Gus Ipul di awal penjelasannya.
"Apalagi, produk ekspor tersebut menggunakan mayoritas berbahan dasar lokal. Namun berharga mahal ketika menembus pasar luar negeri," urai Gus Ipul yang juga Wakil Gubernur Jawa Timur dua periode ini.
Ke depan, pihaknya akan mendukung peningkatan pasar ekspor, khususnya produk sarang walet. Di antaranya, dengan mempermudah perolehan bahan baku.
Caranya, dengan memperbanyak peternak sarang walet di Jawa Timur. Yang mana, untuk saat ini produk mentah sarang walet mayoritas masih didapat dari peternak asal Kalimantan.
Gus Ipul mengunjungi pabrik sarang walet ©2018 Merdeka.com
"Sebenarnya industri ini bukan hanya berpotensi di sisi pengemasannya saja. Namun, sudah sejak proses budidaya. Potensi ini sangat bagus dikembangkan di Jawa Timur," kata Gus Ipul yang juga mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal ini.
Sementara bagi industri yang ingin membuka pasar ekspor, pihaknya juga akan melakukan pendampingan. "Proses pendampingan bukan hanya pada proses pengolahan, namun juga hingga pemasaran," katanya.
"Sehingga, dengan mengetahui target pasarnya, maka sekaligus bisa menentukan kualitas produknya," kata kandidat yang berpasangan dengan Cawagub, Puti Guntur Soekarno ini. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan pihaknya terus mempromosikan dan memajukan produk-produk lokal.
Baca SelengkapnyaBanyuwangi jadi lumbung jagung Jawa Timur dengan 18,9 persen produksi jagung atau sebanyak 250 ribu ton jagung per tahun dipasok dari Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaIlham mengulas, sebelumnya ada sebanyak 5 ribu perusahaan di Jabar, tersisa saat ini tinggal 60 persen saja.
Baca SelengkapnyaMentan Andi Amran Sulaiman melepas ekspor perdana komoditas jagung sebesar 50.000 ton menuju Filipina.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, hampir seluruh sektor industri di Jawa Tengah telah bangkit dan ikut mengungkit perekonomian.
Baca SelengkapnyaHutan yang dimiliki Jawa Timur sangat kaya akan keberagaman flora dan fauna. Banyak komoditas jadi rebutan negara-negara maju di dunia.
Baca SelengkapnyaSebanyak 4 kontainer ikan tuna kaleng dengan nilai kontrak sebesar 10 juta USD diberangkatkan dari Banyuwangi menuju Kanada.
Baca SelengkapnyaMenurut Menperin, Jerman merupakan salah satu negara yang cukup sulit ditembus untuk barang-barang ekspor nasional, terutama produk makanan.
Baca SelengkapnyaBanyuwangi meraih penghargaan terkait pengadaan barang dan jasa pemerintahan.
Baca SelengkapnyaJatim punya ratusan desa devisa, jahe hingga bonggol jati laris di pasar luar negeri.
Baca SelengkapnyaGanjar mengaku mengutamakan produk dalam negeri dan tidak harus serta merta melakukan impor.
Baca SelengkapnyaKisah inspiratif mantan buruh migran bisnis gatot dan tiwul hingga produknya laris di pasar Eropa
Baca Selengkapnya