Gus Ipul-Puti: Haul Bung Karno, momen memperkuat Soekarnois dan Nahdliyin
Merdeka.com - Haul Bung Karno ke-48 di Kota Blitar, Rabu (20/6), menjadi momentum tepat untuk memperkuat semangat kebangsaan, terutama antara kaum Soekarnois dan Nahdliyin.
Pendapat tersebut disampaikan calon Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf, yang juga Ketua PBNU, di Kota Blitar, Rabu (20/6). Haul menjadi bagian dari peringatan “Juni Bulan Bung Karno.”
"Haul ini menjadi ini momentum tepat untuk merefleksikan dan memperkuat lagi kedekatan para ulama NU dengan kaum Soekarnois dalam menjaga bangsa dan negara ini," kata Wakil Gubernur Jawa Timur itu, yang akrab dipanggil Gus Ipul.
-
Apa yang dilakukan Bung Karno saat pulang ke Blitar? Beberapa foto yang menggambarkan hubungan harmonis anak dan ibu adalah saat di mana sang proklamator itu tengah sungkem pada ibunda tercinta.
-
Kapan Bung Karno pulang ke Blitar? Hal ini dilakukan setiap Bung Karno pulang ke Blitar Jawa Timur.
-
Kapan Bung Karno diasingkan ke Bengkulu? Provinsi Bengkulu pernah menjadi tempat pengasingan Presiden Soekarno selama era sebelum kemerdekaan dalam rentang tahun 1938-1942.
-
Bagaimana patung Bung Karno diresmikan? Pada Rabu (23/8) patung Bung Karno diresmikan di Omah Petroek. Peresmiannya dihadiri tokoh-tokoh penting di antaranya Megawati Soekarnoputri dan Ganjar Pranowo.Di sela-sela mereka, juga tampak budayawan Romo Shindu selaku pemilik tempat.
-
Mengapa Bung Karno sungkem pada ibunya? Sadar betapa besarnya jasa sang ibu, Bung Karno selalu menghomati perempuan yang melahirkan dan membesarkannya itu.
-
Di mana Bung Karno dilahirkan? Tiga tahun pasca kelahiran Soekarmini, pada 6 Juni 1901 Srimben melahirkan Soekarno di sebuah rumah sederhana di sekitar Makam Belanda kampung Pandean III Surabaya.
Cicit KH Bisri Syansuri itu, salah seorang pendiri NU, menjelaskan, sejarah banyak membuktikan peran penting para ulama NU, kaum nasionalis dan elemen-elemen bangsa lain, dalam melahirkan dan menjaga NKRI.
"Kaum nasionalis dan nahdliyin konsisten menjaga negara ini dari gelombang jaman. Keduanya berperan penting dalam menetapkan Pancasila sebagai dasar negara, pada tahun 1945," kata Gus Ipul.
Tugas generasi sekarang, kata dia, adalah menjaga NKRI tetap tegak dan mengayomi semua. "Kaum nahdliyin dan nasionalis berada di depan dalam menjaga negara ini, bersama unsur-unsur kebangsaan lain di negeri ini," kata Gus Ipul.
Haul Bung Karno, pada sore hari ini sampai sebelum isya malam nanti, bakal dihadiri oleh mantan Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri yang mewakili keluarga Bung Karno.
Hadir pula Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj, puluhan kiai NU, Gus Ipul dan Calon Wakil Gubernur Puti Guntur Soekarno yang juga cucu Bung Karno.
Puti Guntur Soekarno mengatakan, di masa lalu, persahabatan kakeknya Bung Karno sangat dekat dan akrab dengan ulama-ulama NU, seperti KH Hasyim Asy’ari dan KH Abdul Wahab Hasbullah.
"Dalam banyak pengambilan keputusan, Bung Karno selalu meminta nasihat dari para ulama NU, terutama Kiai Hasyim Asy’ari dan Kiai Wahab Hasbullah," kata Puti Guntur Soekarno.
Di Jawa Timur, sekarang Puti mendapat tugas dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk merajut Merah Putih, merawat kebangsaan di provinsi ini.
"Tugas kebangsaan ini, selalu berkaitan erat dengan kaum nahdliyin dan nasionalis, yang menjadi bagian besar di Jawa Timur," kata Puti.
Itu sebabnya, di setiap kunjungan ke daerah-daerah dalam sosialisasi Pilkada Jawa Timur 2018, Puti Guntur Soekarno berupaya menyempatkan diri untuk sowan pada ulama-ulama, termasuk ibu-ibu nyai.
Itu dilakukan Puti sambil membangun arus dukungan dari kaum nasionalis dan warga masyarakat umum. "Saya juga bertemu dengan berbagai pihak, dengan latar belakang yang beragam," kata Puti. (mdk/hrs)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Acara bedah buku itu juga dihadiri Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
Baca SelengkapnyaKH Said Aqil Siroj menjelaskan bahwa gerakan thoriqoh merupakan revolusi spiritual, lebih dari revolusi mental.
Baca SelengkapnyaLomba lari Soekarno Run merupakan rangkaian kegiatan puncak peringatan Bulan Bung Karno (BBK) 2024.
Baca SelengkapnyaTongkat komando estafet kepemimpinan tersebut milik Bung Karno
Baca SelengkapnyaKaesang berdoa dan menaburkan bunga di makam Bung Karno dengan ditemani jajaran pimpinan DPP dan DPW PSI.
Baca SelengkapnyaHasto menyebut salah satu tujuan Ganjar dan rombongan berziarah ke makam Bung Karno untuk bersiap menghadapi ajang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKaesang ke Blitar sebagai upaya memenangkan kandidat calon kepala daerah yang didukung PSI.
Baca SelengkapnyaJaket Bung Karno, Komitmen Pemimpin Daerah Lanjutkan Perjuangan Sejahterakan Masyarakat
Baca SelengkapnyaMegawati tampak hadir di lokasi menumpangi mobil berwarna hitam.
Baca SelengkapnyaSepanjang hidup Bung Karno hanya untuk didedikasikan bagi persatuan dan kesatuan bangsa dan negara.
Baca SelengkapnyaHarlah ke-25 PKB digelar di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaSebuah potret lawas yang merekam aktivitas sang Proklamator beredar di media sosial.
Baca Selengkapnya