150 Kata Mutiara Bung Karno yang Menginspirasi
Ir. Soekarno atau yang akrab disapa Bung Karno merupakan proklamator sekaligus presiden pertama Republik Indonesia.
Beliau dikenal sebagai orator ulung yang mampu membakar semangat juang rakyat Indonesia.
Kata-kata mutiara Bung Karno tidak hanya merefleksikan semangat perjuangan dan cinta tanah air, tetapi juga mengandung nilai-nilai universal tentang kemanusiaan, keadilan, dan kemajuan.
-
Kata-kata bijak Soekarno apa yang bisa membakar semangat perjuangan? “Kita bangsa besar, kita bukan bangsa tempe. Kita tidak akan mengemis, kita tidak akan minta-minta, apalagi jika bantuan-bantuan itu diembel-embeli dengan syarat ini syarat itu! Lebih baik makan gaplek tetapi merdeka, daripada makan bestik tapi budak.“
-
Apa yang diajarkan Sarinah kepada Bung Karno? 'Karno, yang terutama, engkau harus mencintai ibumu. Akan tetapi, kemudian, engkau harus mencintai pula rakyat jelata. Engkau harus mencintai manusia umumnya,' ajar Sarinah kepada Sukarno.
-
Siapa Sarinah bagi Bung Karno? Sosok Sarinah sangat berharga untuk Sukarno, dia bukan hanya mbok, lebih dari itu Sarinah adalah keluarga. Semasa kecil Sarinah lah yang mengasuh Sukarno kecil.
-
Apa saja peninggalan Bung Karno di rumahnya? Di dalam bangunan, banyak sekali barang-barang peninggalan Bung Karno yang sampai saat ini masih awet. Di antaranya yaitu sepeda onthel, satu set kursi yang ada di ruang tamu, lemari makan, bahkan surat cinta yang ia tulis untuk Fatmawati, dan beberapa perabotan klasik lainnya.
-
Di mana Bung Karno dilahirkan? Tiga tahun pasca kelahiran Soekarmini, pada 6 Juni 1901 Srimben melahirkan Soekarno di sebuah rumah sederhana di sekitar Makam Belanda kampung Pandean III Surabaya.
-
Siapa ibu dari Bung Karno? Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno, menjadi orang hebat salah satunya berkat peran besar sang ibu, Ida Ayu Nyoman Rai.
Meskipun diucapkan puluhan tahun lalu, kata-kata bijak ini masih relevan dan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia dalam menghadapi tantangan zaman.
Semangat nasionalisme, persatuan, dan kerja keras yang tercermin dalam kata-kata Bung Karno hendaknya terus dijaga dan diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kata-kata bijaknya hingga kini masih relevan dan menginspirasi. Berikut 150 kata mutiara Bung Karno yang patut kita renungkan.
Kata Mutiara Bung Karno tentang Perjuangan
1. Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.
2. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.
3. Kemerdekaan hanyalah didapat dan dimiliki oleh bangsa yang jiwanya berkobar-kobar dengan tekad “Merdeka atau mati!”
4. Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah.
5. Kita bangsa besar, kita bukan bangsa tempe. Kita tidak akan mengemis, kita tidak akan minta-minta.
6. Lebih baik makan gaplek tetapi merdeka, daripada makan bistik tapi budak.
7. Berikan aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Berikan aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia.
8. Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.
9. Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun.
10. Barangsiapa ingin mutiara, harus berani terjun di lautan yang dalam.
11. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia.
12. Seribu orang tua hanya bisa bermimpi, satu orang pemuda bisa mengubah dunia.
13. Gantungkan cita-citamu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang.
14. Kalau pemuda sudah berumur 21-22 tahun sama sekali tidak berjuang, tak bercita-cita, tak bergiat untuk tanah air dan bangsa, pemuda begini baiknya digunduli saja kepalanya.
15. Berikan aku sepuluh pemuda, akan ku goncangkan dunia.
16. Berilah aku semilyun orang tua, maka aku akan sanggup memindahkan gunung Merapi dari tempatnya; dan berilah aku sepuluh pemuda yang bersemangat besar, niscaya aku akan sanggup menggemparkan dunia.
17. Di dalam tangan anak-anaklah terletak masa depan dan kehidupan bangsa.
18. Engkau telah sering mendengar mengenai diriku, bahwa aku ini sejak umur 16 tahun telah mencemplungkan diri dalam gerakan untuk tanah air, bangsa, dan cita-cita.
19. Jikalau orang Indonesia berjumpa dengan orang Indonesia, warga negara Republik Indonesia berjumpa dengan warga negara Republik Indonesia, pendek kata jikalau orang Indonesia bertemu dengan orang Indonesia, selalu memekikkan pekik merdeka!
20. Kita jangan pernah mewarisi abunya sumpah pemuda, tetapi kita harus mewarisi apinya sumpah pemuda.
21. Aku ini bukan apa-apa kalau tanpa rakyat. Aku besar karena rakyat, berjuang karena rakyat, dan aku penyambung lidah rakyat.
22. Negeri ini, Republik Indonesia, bukanlah milik suatu golongan, bukan milik suatu agama, bukan milik suatu kelompok etnis, bukan juga milik suatu adat-istiadat tertentu, tapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke!
23. Nasionalisme kita adalah nasionalisme yang membuat kita menjadi “perkakasnya Tuhan”, dan membuat kita menjadi “hidup di dalam roh”.
24. Aku tinggalkan Kekayaan alam Indonesia, biar semua negara besar dunia iri dengan Indonesia, dan aku tinggalkan hingga bangsa Indonesia sendiri yang mengolahnya.
25. Kita cinta damai, tetapi kita lebih cinta kemerdekaan.
Kata Mutiara Bung Karno tentang Cinta Tanah Air
26. Jangan pernah mengkhianati bangsa dan negara, karena di situ letak kehormatan kita.
27. Lupakanlah perbedaan dan tegakkan persatuan untuk kejayaan bangsa.
28. Tanah air kita ini kaya, tetapi kekayaan itu harus dikelola untuk kemakmuran rakyat.
29. Kita bangsa yang cinta damai, tetapi lebih cinta kemerdekaan.
30. Seandainya kalian tahu betapa dalamnya rasa cintaku pada bangsa ini, mungkin kalian akan menangis.
31. Hidup bukanlah tentang ‘Aku bisa saja’, tapi tentang ‘Aku mencoba’. Jangan pikirkan tentang kegagalan, itu adalah pelajaran.
32. Jangan kamu pernah merasakan bahwa cinta yang kamu rasakan itu membuatmu derita, sungguh Tuhan memberikan cinta dalam hatimu adalah anugerah dan itu harus kamu syukuri.
33. Bunga mawar tidak mempropagandakan harum semerbaknya, dengan sendirinya harum semerbaknya itu tersebar di sekelilingnya.
34. Tulislah tentang aku dengan tinta hitam atau tinta putihmu. Biarlah sejarah membaca dan menjawabnya.
35. Dua sifat yang berlawanan. Aku bisa lunak dan aku bisa cerewet. Aku bisa keras dan laksana baja dan aku bisa lembut berirama.
36. Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah berguna sekali untuk menjadi kaca benggala dari pada masa yang akan datang.
37. Sebelum kamu mengeluh tentang rasa dari makananmu, pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.
38. Kita belum hidup dalam sinar bulan purnama, kita masih hidup di masa pancaroba, tetaplah bersemangat elang rajawali.
39. Orang tidak bisa mengabdi kepada Tuhan dengan tidak mengabdi kepada sesama manusia. Tuhan bersemayam di gubuknya si miskin.
40. Sebelum anda mengeluh tidak punya apa-apa, pikirkan tentang seseorang yang meminta-minta di jalanan.
41. Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.
42. Itulah konsep nasionalisme yang didirikan Indonesia. Bukan orang Jawa, bukan orang Sumatera, bukan orang Kalimantan, Sulawesi, Bali atau lainnya, tapi orang Indonesia, yang bersama-sama menjadi fondasi satu kesatuan nasional.
43. Tidak ada satu negara yang benar-benar hidup jika tidak ada seperti kuali yang mendidih dan terbakar, dan jika tidak ada benturan keyakinan di dalamnya.
44. Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsanya hidup dalam damai dan persaudaraan.
45. Dari sudut positif kita tidak bisa membangunkan kultur kepribadian kita dengan sebaik-baiknya kalau tidak ada rasa kebangsaaan yang sehat.
46. Bangsa adalah segerombolan manusia yang keras, ia punya keinginan bersatu dan mempunyai persamaan watak yang berdiam di atas satu geopolitik yang nyata satu persatuan.
47. Hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri, akan dapat berdiri dengan kuat.
48. Kamu orang ini betul-betul tidak mempunyai rasa kasihan kepada sesama hidup. Apa salahnya kijang itu kamu tembak? Bagaimana kalau kijang yang kamu tembak itu masih mempunyai anak kecil yang memerlukan pertolongan induknya?
49. Bangsa yang terdiri dari kaum buruh belaka dan menjadi buruh antara bangsa-bangsa. Tuan-tuan hakim itu bukan nyaman. Tidaklah karenanya wajib tiap-tiap nasional mencegah keadaan itu dengan seberat-beratnya?
50. Apa yang sudah disepakati secara politik, jangan pernah diperdebatkan secara estetis.
Kata Mutiara Bung Karno untuk Memotivasi
51. Gantungkan cita-citamu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang.
52. Belajar tanpa berpikir tidak ada gunanya, tapi berpikir tanpa belajar sangat berbahaya!
53. Lakukan kebaikan untuk orang lain, bahkan ketika mereka tidak melakukan kebaikan bagi kamu; orang lain tentu akan berbuat baik kepada kamu.
54. Menaklukkan ribuan manusia mungkin tidak disebut pemenang, tapi bisa menaklukkan diri sendiri disebut penakluk yang brilian!
55. Jika kita memiliki keinginan yang kuat dari dalam hati, maka seluruh alam semesta akan bahu membahu mewujudkannya.
56. Apabila dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun.
57. Pengalaman adalah guru, adalah pedoman, adalah kemudi yang sangat berharga. Pengalaman yang tidak di perhatikan akan menghantam roboh kita sendiri.
58. Saatnya telah tiba untuk meyakinkan dunia bahwa aku bukan boneka Jepang.
59. Rakyat padang pasir bisa hidup, masa kita tidak bisa hidup!
60. Aku lebih suka lukisan samudra yang gelombangnya menggebu-gebu daripada lukisan sawah yang adem ayem tentram.
61. Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian bahwa kekuasaan seorang Presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanya kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah Kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.
62. Pemilihan umum jangan menjadi tempat pertempuran. Perjuangan kepartaian yang dapat memecah persatuan bangsa Indonesia.
63. Untuk membangun negara yang demokratis, maka satu ekonomi yang merdeka harus dibangun.
64. Kita ingin mendirikan suatu negara, semua buat semua, bukan satu negara untuk satu orang, bukan satu negara untuk satu golongan, walaupun golongan kaya.
65. Suatu bangsa hanyalah menjadi kuat kalau patriotismenya meliputi patriotisme ekonomi. Ini memang jalan yang benar ke arah kekuatan bangsa, jalan yang jujur, jalan yang tepat.
66. Wadah yang bernama Negara Republik Indonesia yang terdiri dari berbagai agama, suku, adat istiadat ini supaya utuh tidak retak.
67. Aku tidak mengatakan, bahwa aku menciptakan Pancasila. Apa yang kukerjakan hanyalah menggali jauh ke dalam bumi kami, tradisi-tradisi kami sendiri, dan aku menemukan lima butir mutiara yang indah.
68. Aku akan memuji apa yang baik, tak pandang sesuatu itu datangnya dari seorang komunis, islam, atau seorang Hopi Indian.
69. Kasihan burung itu, birakan dia mencari makan di alam bebas. Kamu orang belum pernah mengalami bagaimana susahnya orang ditahan, dipenjarakan tanpa ada kesalahan.
70. Apakah kelemahan kita adalah kurang percaya diri sebaga bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri dan kurang mempercayai satu sama lain, padahal kita ini asalnya adalah rakyat gotong royong.
71. Negara ini, Republik Indonesia, bukan milik kelompok manapun, juga agama, atau kelompok etnis manapun, atau kelompok dengan adat dan tradisi apa pun, tapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke!
72. Kita mendirikan negara Indonesia, yang kita semua harus mendukungnya. Semua buat semua! Bukan Kristen buat Indonesia, bukan golongan Islam buat Indonesia, bukan Hadikoesoemo buat Indonesia, bukan Van Eck buat Indonesia, bukan Nitisemito yang kaya buat Indonesia, tetapi Indonesia buat Indonesia, semua buat semua!
73. Bersatu, kita akan kuat. Terpecah belah, kita akan rapuh.
74. Di atas politik, di atas agama, kita adalah bangsa Indonesia yang satu.
75. Kita semua bersaudara dalam satu ikatan tanah air, dan kita semua berjuang untuk satu tujuan yang sama.
Kata Mutiara Bung Karno tentang Persatuan
76. Entah bagaimana tercapainya persatuan itu, entah bagaimana rupanya persatuan itu, akan tetapi kapal yang membawa kita ke Indonesia Merdeka itulah Kapal Persatuan adanya.
77. Cita-cita persatuan Indonesia itu bukan omong kosong, tetapi benar-benar didukung oleh kekuatan-kekuatan yang timbul pada akar sejarah bangsa kita sendiri.
78. Tiap-tiap bangsa mempunyai cara berjuang sendiri, mempunyai karakteristik beograd. Oleh karena pada hakekatnya bangsa sebagai individu mempunyai kepribadian sendiri.
79. Maka karena itu jikalau kita memang betul-betul mengerti, mengingat dan mencintai rakyat Indonesia, marilah kita terima prinsip hal sociale rechvaardig heid ini, yaitu bukan saja persamaan politik, harus mengadakan persamaan, artinya kesejahteraan bersama.
80. Laki-laki dan perempuan sebagai dua sayapnya seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya: jika patah satu dari dua sayap itu, maka tak dapat terbang burung itu sama sekali.
81. Kemerdekaan hanyalah didapat dan dimiliki oleh bangsa yang jiwanya berkobar-kobar dengan tekad, “Merdeka, merdeka atau mati’!
82. Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segi tiga warna. Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita selesai ! Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat.
83. Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya
84. Kami menggoyangkan langit, menggempakan darat, dan menggelorakan samudera agar tidak jadi bangsa yang hidup hanya dari 2 sen sehari. Bangsa yang kerja keras, bukan bangsa tempe, bukan bangsa kuli. Bangsa yang rela menderita demi pembelian cita-cita.
85. Dalam pidatoku, “Sekali Merdeka tetap Merdeka”! Kucetus semboyan: “Kita cinta damai, tetapi kita lebih cinta KEMERDEKAAN”.
86. Lebih baik diasingkan daripada menyerah kepada penjajahan.
87. Selama bintang-bintang di langit masih bersinar, selama itu pula semangat kemerdekaan ini akan terus hidup.
88. Kemerdekaan adalah jembatan emas. Di seberang jembatan itulah kita akan menuju kemakmuran.
89. Kemerdekaan tanpa pembangunan ekonomi hanya akan menghambat kemajuan bangsa.
90. Apabila kita sudah kuat, bangsa lain pun akan hormat kepada kita.
91. Belajar tanpa berpikir itu tidaklah berguna, tapi berpikir tanpa belajar itu sangatlah berbahaya!
92. Pendidikan adalah senjata yang paling ampuh untuk memerdekakan sebuah bangsa.
93. Gantungkanlah cita-citamu setinggi langit.
94. Jikalau ingin menjadi satu bangsa yang besar, ingin menjadi bangsa yang mempunyai kehendak untuk bekerja, perlu pula mempunyai imagination!
95. Negeri kita kaya, kaya, kaya-raya, Saudara-Saudara. Berjiwa besarlah, ber-imagination. Gali! Bekerja! Gali! Bekerja! Kita adalah satu tanah air yang paling cantik di dunia.
96. Kita tidak boleh menjadi bangsa yang lemah, yang selalu meminta dan bergantung.
97. Nasib bangsa ini ada di tangan kita, jangan sia-siakan pengorbanan para pahlawan.
98. Jangan takut pada kekalahan, takutlah pada ketiadaan semangat.
99. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, yang kuat, dan yang mampu berdiri di atas kaki sendiri.
100. Berpedomanlah pada harapan dan ketetapan hati. Berpedomanlah pada cita-cita, berpedomanlah pada impian dan angan-angan.
Kata Mutiara Bung Karno tentang Revolusi
101. Revolusi hanya benar-benar revolusi jika ini adalah perjuangan terus-menerus bukan hanya perjuangan eksternal melawan musuh, tapi perjuangan batin, berjuang dan menundukkan semua aspek negatif yang menghambat atau merusak jalannya revolusi.
102. Saya terpesona oleh revolusi. Saya benar-benar terserap olehnya. Saya gila, terobsesi oleh romantisme Revolusi melonjak, berkedip, guntur hampir di setiap penjuru bumi.
103. Saudara-saudara, teruslah mengipasi kobaran api (tetap semangat) Mari kita menjadi kayu bakar yang memberi makan api (semangat) revolusi.
104. Dalam sebuah revolusi, bapak makan anak itu adalah hal yang lumrah.
105. Halaman-halaman dari revolusi Indonesia akan ditulis dengan darah Sukarno. Sejarahlah yang akan membersihkan namaku.
106. Perjuangan-perjuangan membawa kesulitan-kesulitan. Perjuangan besar tidak hanya menuntut pengalaman tetapi juga menuntut keberanian.
107. Maka aku sekarang berkata kepada para teknisi, kepada seluruh rakyat Indonesia, mari kita kerjakan kita punya tugas, tanpa meghitung-hitung apa yang nanti terjadi dengan kita.
108. Menurut keyakinan kami, hilangnya pemerintah asing dari Indonesia, belum tentu juga dibarengi oleh hilangnya imperialisme asing sama sekali.
109. Perbaikan nasib ini hanya bisa datang seratus persen, bilamana masyarakat sudah tidak ada kapitalisme dan imperialisme.
110. Indonesia merdeka hanyalah suatu jembatan walaupun jembatan emas di seberang jembatan itu jalan pecah dua: satu ke dunia sama rata sama rasa, satu ke dunia sama ratap sama tangis.
111. Saya katakan bahwa cita-cita kita dengan keadilan sosial adalah satu masyarakat yang adil dan makmur dengan menggunakan alat-alat industri, alat-alat teknologi yang sangat moderen. Asal tidak dikuasai oleh sistem kapitalisme.
112. Kita hidup dalam dunia ketakutan. Kehidupan manusia saat ini berkarat dan terasa pahit karena ketakutan akan masa depan, takut akan bom hidrogen, takut akan ideologi.
113. Mungkin ketakutan ini adalah bahaya yang lebih besar daripada bahaya itu sendiri, karena ketakutanlah yang mendorong manusia untuk bertindak bodoh untuk bertindak tanpa berpikir, untuk bertindak berbahaya.
114. Kalau kita tidak bisa menyelenggarakan sandang, pangan di tanah air yang kaya ini, maka sebenarnya kita sendiri yang tolol, kita sendiri yang maha tolol.
115. Untuk membangun negara yang demokratis, maka satu ekonomi yang merdeka harus dibangun.
116. Nasionalisme yang sejati, nasionalismenya itu bukan semata-mata copy atas tiruan dari Nasionalisme Barat, akan tetapi timbul dari rasa cinta akan manusia dan kemanusiaan.
117. Kita mendirikan negara Indonesia, yang kita semua harus mendukungnya. Semua buat semua!
118. Bukan Kristen buat Indonesia, bukan golongan Islam buat Indonesia, bukan Hadikoesoemo buat Indonesia, bukan Van Eck buat Indonesia, bukan Nitisemito yang kaya buat Indonesia, tetapi Indonesia buat Indonesia, semua buat semua!
119. Suatu bangsa hanyalah menjadi kuat kalau patriotismenya meliputi patriotisme ekonomi. Ini memang jalan yang benar ke arah kekuatan bangsa, jalan yang jujur, jalan yang tepat.
120. Wadah yang bernama Negara Republik Indonesia yang terdiri dari berbagai agama, suku, adat istiadat ini supaya utuh tidak retak.
121. Aku tidak mengatakan, bahwa aku menciptakan Pancasila. Apa yang kukerjakan hanyalah menggali jauh ke dalam bumi kami, tradisi-tradisi kami sendiri, dan aku menemukan lima butir mutiara yang indah.
122. Pancasila adalah satu weltanschauung, satu dasar falsafah, Pancasila adalah satu alat mempersatu, yang saya yakin seyakin-yakinnya bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke hanyalah dapat bersatu padu di atas dasar Pancasila itu.
123. Pancasila jikalau diperas yang lima itu dapat diperas menjadi tiga, dan yang tiga dapat diperas menjadi satu, dan yang satu itu ialah gotong royong.
124. Pancasila adalah hasil perenungan jiwa yang dalam, hasil penelaahan cipta yang teratur dan seksama di atas basis pengetahuan dan pengalaman yang luas.
125. Pancasila bukanlah sekedar kompromis politik, tetapi Pancasila adalah hasil sintesa yang mempersatukan semua unsur-unsur dan aliran-aliran yang ada di tanah air kita.
Kata Mutiara Bung Karno tentang Nasionalisme
126. Pancasila adalah kepribadian bangsa Indonesia, pandangan hidup bangsa Indonesia, dasar negara Indonesia.
127. Pancasila bukan hanya falsafah negara, tetapi lebih luas lagi, yakni falsafah bangsa Indonesia.
128. Pancasila adalah perjanjian luhur rakyat Indonesia menjelang kelahiran Negara Kesatuan Republik Indonesia.
129. Pancasila adalah satu-satunya asas dalam kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat.
130. Pancasila adalah pandangan hidup bangsa yang mengungkapkan pandangan bangsa Indonesia tentang hubungan antara manusia dan Tuhan, manusia dan sesama manusia, serta manusia dan alam semesta.
131. Nasionalisme kita adalah nasionalisme yang membuat kita menjadi “perkakasnya Tuhan”, dan membuat kita menjadi “hidup di dalam roh”.
132. Nasionalisme yang sejati, nasionalismenya itu bukan semata-mata copy atas tiruan dari Nasionalisme Barat, akan tetapi timbul dari rasa cinta akan manusia dan kemanusiaan.
133. Nasionalisme tidak bisa berbunga jika tidak tumbuh di taman internasionalisme.
134. Dari sudut positif kita tidak bisa membangunkan kultur kepribadian kita dengan sebaik-baiknya kalau tidak ada rasa kebangsaaan yang sehat.
135. Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.
136. Itulah konsep nasionalisme yang didirikan Indonesia. Bukan orang Jawa, bukan orang Sumatera, bukan orang Kalimantan, Sulawesi, Bali atau lainnya, tapi orang Indonesia, yang bersama-sama menjadi fondasi satu kesatuan nasional.
137. Cinta adalah warisan yang paling berharga bagi suatu bangsa_. Cintailah bangsamu seperti engkau mencintai keluargamu.
138. Tidak seorang pun yang menghargai kemerdekaan tanpa mencintai tanah airnya dengan penuh pengorbanan.
139. Apabila dalam perjuanganmu tidak ada pengorbanan, maka tidak ada keagungan dalam kemenangan itu.
140. Kemerdekaan hanyalah datang kepada bangsa yang siap menerimanya, siap dengan tanggung jawabnya.
141. Kita tidak boleh menjadi bangsa yang lemah, yang selalu meminta dan bergantung.
142. Hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri, akan dapat berdiri dengan kuat.
143. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, yang kuat, dan yang mampu berdiri di atas kaki sendiri.
144. Jangan pernah menanyakan apa yang bangsa ini berikan padamu, tetapi tanyakanlah apa yang sudah kamu berikan pada bangsa ini.
145. Kebebasan tidak berarti tanpa kemajuan bangsa dan negara.
146. Hidup bukan hanya untuk hari ini, tetapi untuk masa depan anak cucu kita.
147. Jangan takut pada kekalahan, takutlah pada ketiadaan semangat.
148. Berpikirlah besar, karena kita adalah bangsa besar.
149. Kita bangsa besar, kita bukan bangsa tempe. Kita tidak akan mengemis, kita tidak akan minta-minta.
150. Rakyat padang pasir bisa hidup, masa kita tidak bisa hidup!