Gus Yahya: Sekarang Ini Orang Ngaku NU Bisa Jadi Cawapres
Gus Yahya menyebut, hanya dengan mengaku kader NU, seseorang bisa menjadi cawapres.
Gus Yahya mengaku tidak hendak menyingungg siapa pun.
Gus Yahya: Sekarang Ini Orang Ngaku NU Bisa Jadi Cawapres
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menyindir pihak yang mengaku anggota NU.
Sindiran ini disampaikan saat menjadi pembicara acara bedah buku hasil karyanya yang berjudul Perjuangan Besar Nahdlatul Ulama.
“Saya bilang, sekarang ini orang yang mengaku NU saja bisa jadi anggota DPR, bisa jadi bupati, bisa jadi calon. Paling enggak wakil presiden, hanya dengan mengaku NU gitu. Ini leverage (manfaat dari NU) yang luar biasa ini," kata Gus Yahya di Kompleks Asrama Haji Jakarta, Selasa (19/9).
Sebagai pemegang mandat ketua umum di PBNU saat ini, Gus Yahya mengaku tidak ambil pusing dengan klaim mereka yang kerap membawa nama besar NU untuk kepentingan politiknya.
Sebab, menurut dia, sebagai individu yang benar-benar bagian dari NU maka sudah seharusnya dapat ikhlas dan yakin jika posisi NU bisa berkembang lebih baik lagi.
“NU sudah berkembang begitu besar sehingga jadi sumber leverage (manfaat) yang luar biasa,”
jelas Gus Yahya.
merdeka.com
Sebagai Nahdliyin, lanjut Gus Yahya, keinginan yang diharapkan bisa dicapai adalah menjadi seorang yang mardhatillah atau semata-mata khusus mencari ridha Allah sebagai Tuhan Yang Maha Esa.
Caranya, adalah taat kepada para guru dan para masyayikh atau alim ulama untuk menjalani kehidupan sehari-hari.
“Jadi ini soal bagaimana membangun, memelihara dan mengembangkan peradaban yang ikhlas dan sudah diwariskan kepada kita,”
Gus Yahya menandasi.
merdeka.com
Namun demikian, Gus Yahya mengaku tidak hendak menyingungg siapa pun. Tidak ada nama yang disebut terkait pernyataan tersebut.
PBNU Sanksi Kader Bawa Nama NU untuk Kegiatan Politik
Sebelumnya, Gus Yahya menegaskan akan memberikan sanksi kepada pengurus yang mengatasnamakan NU untuk kegiatan politik praktis.
Salah satunya, memberikan dukungan ke salah satu calon presiden (capres) dengan menggunakan nama NU.
"Kalau ada pengurus nu kemudian menggunakan lembaga nu untuk kegiatan politik politik praktis langsung kita tegur," kata Gus Yahya kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (4/9).
Dia mengatakan telah memberikan sanksi kepada pengurus karena membawa-bawa nama NU untuk kegiatan politik. Sanksi berupa teguran itu diberikan karena pengurus NU itu mengadakam deklarasi untuk calon presiden di kantor NU.
"Ada dan sudah beberapa kali kita laksanakan. Saksinya bukan calon atas nama NU ya. Tapi kemarin ada beberapa pengurus di tingkat kabupaten yang kita tegur karena misalnya mengadakan deklarasi calon presiden di kantor NU,"
jelas Gus Yahya.
merdeka.com