Hadapi Covid-19, Wali Kota Bengkulu Minta Warga Tetap Optimis & Jaga Silaturahmi
Merdeka.com - Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan dan Wakilnya Dedy Wahyudi menggelar halal bihalal dengan gubernur, bupati dan forkopimda se Provinsi Bengkulu. Acara halal bihalal tersebut digelar secara virtual.
Dalam pesannya kepada warga Kota Bengkulu, Wali Kota Helmi meminta seluruh warga untuk tetap selalu optimis dan tidak memutus silaturahim.
"Kita harus optimis terus dan silaturahim tidak boleh terputus. Salah satu caranya silaturahmi virtual. Ini adalah sebuah alternatif agar kita tidak memutus silaturahim walaupun ada batasan-batasan karena ada pandemi Covid-19," ujar Helmi Hasan.
-
Bagaimana cara kita menanggulangi keadaan buruk? Berubahlah selagi kamu dalam kondisi terbaikmu, sebelum muncul hal-hal buruk. Akan terlalu lambat untuk membetulkan atap saat musim hujan terlanjur datang. Pinjamlah payung selagi matahari masih bersinar.
-
Apa yang Allah perintahkan kepada manusia? Wahai hamba-hamba Allah, sesungguhnya Allah memerintahkan kamu untuk berlaku adil dan baik, memberi kepada kaum kerabat dan Allah melarang berbuat keji, kemungkaran, dan permusuhan.
-
Bagaimana Mistiyati bertahan di masa pandemi? Mistiyati kemudian mencoba mengubah cara berjualannya, demi bisa bertahan di tengah pembatasan sosial. Mistiyati kemudian mencoba mengubah cara berjualannya, demi bisa bertahan di tengah pembatasan sosial. Mistiyati kemudian mencoba mengubah cara berjualannya, demi bisa bertahan di tengah pembatasan sosial.
-
Bagaimana cara agar terhindar dari Covid-19? 'Pemerintah mengimbau lebih rajin bermasker terutama jika sakit dan di keramaian, lebih rajin cuci tangan, lengkapi vaksinasi segera sebanyak 4x GRATIS, jaga ventilasi udara indoor, hindari asap rokok,' ujar Ngabila.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kapan kita harus menerima suatu keadaan? Kadang-kadang, pilihan terbaik adalah menerima.
Menurut Helmi, hidup dalam situasi pandemik seperti saat ini maka kita harus bisa beradaptasi dengan situasi dan kondisi apapun ke depan. "Karena kita punya Allah SWT yang akan selalu memberikan petunjuk dan pertolongan," ujar Helmi.
Menurut Helmi, ini adalah momentum yang sangat baik untuk tetap sabar, tidak menyerah, dan selalu optimis. "Kita tidak boleh menyerah dengan situasi kondisi ini meskipun ini di luar kekuasaan dan kewenangan kita. Allah yang menentukan dan mengendalikan. Bahkan daun yang kering dan jatuh pun Allah yang menentukan. Pandemi covid-19 ini tidak ada satu manusia pun yang menginginkan tapi ini terjadi di seluruh muka bumi. Tinggal lagi, kita tidak usah meratap, sedih, pesimis. Tapi tetap optimis," demikian pesan Helmi. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi bersyukur pemerintah bisa mengelola ekonomi pasca pandemi dan kembali normal dalam waktu yang sangat cepat.
Baca SelengkapnyaMeskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.
Baca SelengkapnyaIndonesia juga menghadapi berbagai tantangan seperti, kekeringan panjang dan dunia yang penuh ketidakpastiaan.
Baca SelengkapnyaLangkah ini diambil sebagai respons terhadap cuaca ekstrem yang melanda wilayah Lampung dan sekitarnya dalam beberapa pekan terakhir.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Selengkapnya