Haji Slamet Bikin Warga Selamat, Rogoh Rp50 Juta Cor Sendiri Jalan Rusak Sentil Pemkot Pekalongan
Haji Slamet merogoh koceknya senilai Rp50 juta untuk mengecor jalan Tirto sepanjang 87 meter dengan waktu pengerjaan selama tiga hari
Haji Slamet, tokoh kampung di Pekalongan kembali memperbaiki jalan rusak menggunakan uang pribadi di kampung RT 1 RW 2, Kelurahan Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan agar tidak banjir lagi.
Dia merogoh koceknya senilai Rp50 juta untuk mengecor jalan Tirto sepanjang 87 meter dengan waktu pengerjaan selama tiga hari, mulai Jumat hingga Minggu, 7-9 Desember 2024.
Haji Slamet mengaku tak gentar mengeluarkan dana pribadi sekitar Rp50 juta lebih untuk mewujudkan jalan cor ini. Sebab banyak warga mengeluhkan setiap hujan deras menyebabkan banjir hingga menggerus jalan rusak.
"Setiap kali banjir atau rob, jalan ini tambah rusak parah. Lumayan tingginya semata kaki, kalau banjir itu kadang motor warga parkir di pinggir pantura," kata Haji Slamet.
Alasan Haji Slamet memperbaiki jalan itu untuk menyindir Pemkot agar lebih cepat dalam menanggapi keluhan masyarakat. Sebab, pihak pengurus kampung sudah berkali-kali mengajukan perbaikan ke pemerintah kota, tetapi belum ada tanggapan yang konkret.
"Akhirnya, ia memutuskan untuk bertindak sendiri demi kenyamanan warga," jelasnya.
Tidak hanya menyumbang secara finansial, Haji Slamet juga menyampaikan pesan penting kepada para pemimpin.
Ia mengingatkan pemenang Pilkada Wali Kota mendatang untuk tidak membeda-bedakan warga berdasarkan latar belakang.
"Kalau sudah jadi pemimpin, ya pimpin seluruh warga, jangan pilih kasih," tegasnya.
Pernyataan ini menjadi sorotan, mengingat masih banyak wilayah di Pekalongan yang membutuhkan perhatian lebih dari pemerintah. Pengecoran jalan ini juga menjadi simbol aspirasi warga yang sering kali terabaikan.
Sentil Pemerintah
Haji Slamet berharap langkahnya dapat mendorong pemerintah kota untuk lebih tanggap terhadap kebutuhan masyarakat.
"Saya hanya berharap warga di sini bisa lebih nyaman, itu saja," tuturnya.
Ketua RW 2, Adhiptriono Dikin, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif Haji Slamet.
"Yang jelas, kami selaku tokoh masyarakat sangat bangga dengan adanya jalan cor yang dilaksanakan oleh Pak Haji Slamet," kata dia.
Menurutnya, langkah ini menunjukkan kepedulian Haji Slamet terhadap lingkungan sekitar.
"Haji Slamet selalu diberikan keberkahan oleh Allah SWT atas amal baiknya," tuturnya.
Dengan selesainya proyek pengecoran, warga merasa terbantu, terutama dalam menghadapi musim hujan. Jalan yang sebelumnya rusak parah kini berubah menjadi lebih layak untuk dilalui.
Bahkan, beberapa warga menyebut langkah ini sebagai contoh konkret kepedulian sosial yang patut ditiru.
"Semoga inisiatif seperti ini menginspirasi tokoh-tokoh masyarakat lain untuk ikut memperhatikan lingkungan sekitar," jelasnya.
Sebagai tokoh masyarakat, ia tidak hanya berperan sebagai penggerak, tetapi juga penyambung lidah bagi warga yang membutuhkan perhatian.
Kisah Haji Slamet ini seharusnya menjadi pelajaran bagi generasi muda untuk lebih peduli terhadap lingkungan.
Tidak perlu menunggu bantuan pemerintah, kadang inisiatif pribadi mampu membawa perubahan besar.
Jalan sepanjang 87 meter di Tirto kini menjadi bukti nyata bahwa kepedulian individu dapat memberikan manfaat bagi banyak orang.