Harimau Sumatera yang tewas terjerat di Riau ternyata sedang hamil 2 bayi
Merdeka.com - Harimau Sumatera yang ditemukan tewas terjerat di Desa Muara Lembu, Kabupaten Kuantan Singingi, Riau ternyata berjenis kelamin betina dan sedang mengandung sepasang ekor bayi harimau. Satwa langka yang dilindungi itu tewas dengan kondisi tragis, tubuhnya terlilit tali jeratan ditemukan di tepi jurang.
"Dari hasil pengecekan dokter hewan dan yayasan Asyari, kematian karena pecah pada organ ginjal akibat tali jerat yang tersangkut di pinggang harimau itu," ujar Kepala BBKSDA Riau Suharyono, Kamis (27/9).
Haryono mengatakan, setelah pihaknya melakukan pembedahan pada bangkai harimau tersebut, terlihat sedang mengandung anak jantan seberat 6,5 ons dan betina 6 ons. Hewan Panthera tigris sumatrae tersebut, diperkirakan berusia 3 hingga 4 tahun.
-
Dimana bayi harimau itu lahir? 'Ada keluarga baru nih di Solo Safari!! Haii Sahabat Satwa, kenalin kami bertiga si imut bayi Harimau Benggala yang lahir di Solo Safari.
-
Kapan bayi harimau itu lahir? Ketiganya lahir pada 2 Maret 2024.
-
Siapa orang tua dari bayi harimau itu? Dilansir dari ANTARA, General Manager Solo Safari Shinta Adithya mengatakan bahwa tiga bayi harimau itu merupakan keturunan pasangan harimau Benggala jantan berusia 14 tahun bernama Randy dan yang betina bernama Rasna.
-
Kenapa kelahiran bayi harimau penting? 'Kelahiran bayi harimau ini merupakan momen yang sangat berharga bagi kami,' kata Shinta.
-
Bagaimana hiu melahirkan? Ikan hiu termasuk hewan ovovivipar yaitu bertelur dan beranak. Telur hiu akan menetas dan melahirkan anaknya saat pertumbuhan embrio sudah cukup untuk berkembang di luar tubuh induknya.
-
Apa yang terjadi saat kuda laut jantan melahirkan? Setelah itu, kuda laut jantan melahirkan anak-anaknya.
"Harimau ini berasal dari Rimbang Baling karena TKP masih merupakan wilayah jelajahnya. Dari usianya, berarti ia harimau dewasa yang siap untuk menghasilkan keturunan. Dia lagi hamil sepasang bayi harimau, jantan dan betina," kata Suharyono.
Hewan bertaring dan berkuku tajam itu memiliki tinggi badan 76 centimeter dan berat badan sekitar 80 kilogram ini, diduga mati karena mengalami kerusakan organ dalam.Usai dibedah, bangkai satwa dilindungi ini kemudian dikubur petugas di areal kantor BBKSDA Riau. Kemudian kuburannya itu ditutup dengan beton.
Satwa belang itu ditemukan tewas di tepi jurang perbatasan Desa Muara Lembu dan Pangkalan Indarung, Rabu (26/9) siang. Kondisinya saat itu dalam keadaan menggantung dengan tali jerat seling baja (sebelumnya benang nilon) di pinggangnya.
Awalnya harimau itu berhasil lepas dari lokasi jeratan milik masyarakat tersebut. Sambil membawa serta tali jerat di pinggangnya itu, harimau ini terus berlari hingga radius 150 meter dari lokasi awal. Setibanya di pinggir jurang, harimau ini dibuat tak berdaya ketika tali yang melilit pinggangnya harus tersangkut.
"Seling baja itu melilit pinggangnya. Kemudian tersangkut pada batang belukar sehingga tidak mampu untuk melepaskan diri, dengan posisi menggantung di jurang dan tali jerat semakin melilit pinggangnya. Kemudian harimau itu mati," kata Suharyono.
Di saat proses evakuasi dilakukan, petugas juga mengamankan seorang warga yang diduga memasang jeratan maut dan mengakibatkan harimau itu tewas. "Warga itu mengaku sebagai pemasang jerat. Awalnya bertujuan untuk jerat babi hutan," katanya.
BBKSDA Riau berjanji dalam waktu dekat akan melakukan operasi jerat di beberapa daerah. Pasalnya, insiden terjeratnya satwa langka bukanlah sekali yang terjadi.
"Pada bulan Agustus, gajah terjerat dan kemarin sudah ada satu ekor terjerat. Kami merasa kecewa sekali sehingga kami mengharapkan dukungan dari seluruh aparat. Kami akan segera menurunkan tim operasi. Dan kami akan cari siapa para penjerat itu," pungkasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petugas sampai ke Sungai Pua sekitar pukul 18.30 WIB dan langsung ke lokasi.
Baca SelengkapnyaPenghuni Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas bertambah. Seekor badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) lahir di sana, Sabtu (25/11).
Baca SelengkapnyaKehadiran ketiga ekor bayi harimau itu disambut dengan suka cita oleh pengelola Safari Solo dan juga masyarakat umum
Baca SelengkapnyaBayi Gajah Sumatera itu lahir secara normal dengan bobot sekitar 80 kilogram itu pada Jumat (24/11) sekitar pukul 07.00 WITA.
Baca SelengkapnyaIni merupakan kelahiran bayi badak sumatera keempat di Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas (SRS TNWK).
Baca SelengkapnyaKorban tak sempat lagi menyelamatkan diri lantaran keburu diserang gajah-gajah tersebut.
Baca SelengkapnyaHarimau Sumatera itu berada di Medan Zoo sejak tahun 2005 dan telah berusia 23 tahun.
Baca SelengkapnyaJerapah betina berusia 13 tahun itu diprediksi segera melahirkan.
Baca SelengkapnyaKehidupan harimau Sumatera di Medan Zoo menjadi sorotan setelah tiga ekor satwa asli Indonesia itu mati dalam waktu dua bulan pada akhir 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaPatung gajah Pasemah ini punya bentuk yang unik. Di sana tergambar dua orang dan seekor gajah besar yang sedang melahirkan hewan babi rusa.
Baca SelengkapnyaSerangan hewan buas yang berada di kawasan TNBBS itu menyebabkan satu orang terluka dan dua meninggal.
Baca SelengkapnyaSi Manis merupakan spesies kucing besar dari genus Panthera yang memiliki ciri loreng khas pada bulunya.
Baca Selengkapnya