Hasil Survei Ini Ungkap Citra Polri Era Jenderal Listyo Sigit
Nama baik Polri sempat tercoreng akibat sejumlah kasus yang menyeret polisi dalam berbagai kasus hukum.
Hasil Survei Ini Ungkap Citra Polri Era Jenderal Listyo Sigit
Nama baik Kepolisian Republik Indonesia (Polri) sempat tercoreng akibat sejumlah kasus yang menyeret polisi dalam berbagai kasus hukum, mulai dari pembunuhan hingga pengedaran narkoba.
Meski demikian, tampaknya Polri berhasil sedikit demi sedikit mengembalikan nama baik instansi dengan berbagai upaya yang telah dilakukan.
Menurut survei nasional yang dirilis oleh Indikator Politik, sebanyak 75,3 persen responden setuju bahwa Kepolisian sudah melakukan perubahan positif untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat.
Bahkan 5,5 persen di antaranya sangat setuju dan 69,8 persen setuju. Angka ini tinggi apabila dibandingkan dengan 17,7 persen responden yang tidak setuju dengan keberhasilan perubahan positif ini.
Ini selaras dengan hasil survei yang mengukur bahwa dalam tiga bulan terakhir Kepolisian pun berhasil berubah ke arah yang lebih baik.
Sebanyak 72 persen masyarakat menyetujui adanya perubahan positif Kepolisian yang mereka rasakan, sedangkan 20,1 persen masyarakat mengatakan sebaliknya. 7,9 persen masyarakat sisanya tidak menjawab atau tidak tahu.
Sebagai informasi, Indikator Politik telah melakukan survei mulai tanggal 17 Oktober hingga 21 Oktober 2023. Sampel responden tersebar secara proporsional di 38 provinsi di Indonesia.
Tujuan survei untuk mengetahui berbagai aspek terkait penilaian kinerja Polri dalam masalah-masalah yang terkait langsung dan dirasakan masyarakat. Selain itu, survei juga menanyakan tentang kinerja dan netralitas Polri menghadapi Pemilu 2024.
Metode pengambilan data dalam survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka yang dilakukan oleh pewawancara yang telah dilatih. Wawancara ini dilakukan kepada 2.000 sampel responden yang dipilih menggunakan metode acak bertingkat.
Margin of Error diperkirakan + 2,2 persen, dan tingkat kepercayaan 95 persen. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih.
Reporter magang: Aleda Fanesya