Heboh Foto Mesra Plt Bupati Muara Enim dengan Wanita, Ini Penjelasan Demokrat
Warganet dihebohkan dengan foto-foto Plt Bupati Muara Enim Ahmad Usmarwi Kaffah yang mesra dengan seorang wanita diduga bukan istrinya.
Sekretaris DPD Partai Demokrat Sumsel Muchendi Mahzareki menyebut Kaffah adalah kader partainya
Heboh Foto Mesra Plt Bupati Muara Enim dengan Wanita, Ini Penjelasan Demokrat
Warganet dihebohkan dengan foto-foto Plt Bupati Muara Enim Ahmad Usmarwi Kaffah yang mesra dengan seorang wanita diduga bukan istrinya.
Foto-foto itu diposting akun Instagram @arlinisayangkaffah.
Akun tersebut memposting foto-foto mesra Kaffah dengan wanita itu sejak sejak sepekan terakhir. Setelah viral, akun itu hilang. Ada lima foto yang diunggah, beberapa di antaranya sang bupati nampak merangkul, memeluk, hingga mencium wanita berhijab.
Penjelasan Pemkab Muara Enim
Kadis Komunikasi dan Informatika Pemkab Muara Enim Ardian Arifanardi mengakui sudah mengetahui informasi mengenai foto-foto Plt Bupati Ahmad Usmarwi Kaffah. Menurutnya, akun yang menyebarkan foto-foto tersebut merupakan akun fake yang diduga bertujuan merusak citra bupati dan Pemkab Muara Enim.
"Itu akun fake dan baru dibuat. Berdasarkan hasil penelusuran yang berkomentar juga berasal dari akun-akun fake," ungkap Kadis Kominfo Muara Enim Ardian Arifandi, Kamis (7/9).
Selanjutnya, pihaknya telah melaporkan akun itu ke Kemenkominfo untuk ditindaklanjuti. Dia berharap, pembuat dan penyebar foto-foto itu dapat diungkap.
"Tujuannya merusak citra Pemkab Muara Enim," kata dia.
Sementara itu, Sekretaris DPD Partai Demokrat Sumsel Muchendi Mahzareki menyebut Kaffah adalah kader partainya. Terkait foto yang beredar, Muchendi cenderung berpikir positif.
"Aku pikir mungkin itu mantannya atau apalah. Di mana bisa saja memang sebelumnya pernah punya hubungan. Jadi untuk saat ini sudah tidak ada hubungan karena itu masa lalunya,"
kata Muchendi.
merdeka.com
Penyebar tak lain ingin merusak nama baik Plt Bupati Muara Enim di tahun politik. Dia pun meminta Kaffah segera mengklarifikasi segera agar tidak menjadi bola liar.
"Karena di dalam politik semuanya mungkin. Itu mungkin Bung Kaffah lah yang bisa menjawab. Sebagai teman dan sahabat mungkin itu masa lalunya," pungkasnya.