Heboh Pesan Berantai Kasus Penculikan Anak di Palembang, Ini Kata Polisi
Merdeka.com - Warga Palembang diresahkan dengan informasi fenomena penculikan anak beberapa hari terakhir. Hal itu diketahui dari pesan berantai dari WhatsApp maupun WA Grup.
Terbaru, warga menerima pesan singkat yang menyebutkan ada siswa SD Negeri 239 di Jalan Swadaya Palembang yang nyaris menjadi korban penculikan oleh sejumlah orang tak dikenal mengendarai mobil. Pesan itu diterima warga, terutama yang memiliki anak sekolah selama dua hari berturut-turut.
"Info untuk seluruh guru dan penjaga sekolah. Barusan dapat info dari SDN 239 yang di Jalan Swadaya, kalau dua hari berturut turut sudah ada dua kali percobaan penculikan siswa kelas 1. Pelaku berkomplotan dan memakai mobil. Jadi mohon untuk diimbau ke orang tua dan siswa untuk lebih waspada. Terima kasih," begitu pesan singkat yang beredar.
-
Apa saja dampak dari penipuan WhatsApp? 'Phising ini di mana kita akan dikirimkan sebuah informasi yang sifatnya urgent, biasanya mengaku dari pihak bank yang meminta konfirmasi pilihan biaya transaksi, di mana di dalam wa tersebut akan ada link ke sebuah website yang kita harus isi data diri kita termasuk data perbankan dan lainnya,' ungkap dia kepada Merdeka.com, Kamis (31/8).
-
Siapa yang menginformasikan kejadian tersebut? Dari informasi yang dibagikan oleh sang adik, Olivia Zalianty, Marcella mengalami kejadian tidak menyenangkan ketika sedang menjalani latihan untuk pementasan Malahayati.
-
Kenapa pungli di Babelan Bekasi viral? Tingginya aktivitas pungli ini meresahkan hingga viral di media sosial.
-
Siapa yang menjadi tersangka perundungan? Hasilnya dua orang siswa ditetapkan sebagai tersangka. Kedua tersangka merupakan kakak kelas korban.
-
Siapa saja yang menjadi korban penipuan WhatsApp? Saat ini makin banyak jenis-jenis penipuan yang kerap diterima melalui pesan WhatsApp atau WA. Korbannya pun sudah ada.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
Pesan tersebut membuat setiap kepala sekolah dan guru mengimbau kepada siswa dan wali murid untuk waspada dengan fenomena itu. Mereka diimbau untuk tidak sembarang mengikuti ajakan orang tak dikenal dengan berbagai iming-iming.
Menanggapi hal itu, Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Mokhammad Ngajib memastikan pesan yang beredari itu adalah hoaks. Hingga saat ini tidak ada laporan terkait penculikan anak di wilayah hukumnya.
"Jika ada, pasti pelakunya sudah kami kejar dan ditangkap," tegas Ngajib, Senin (30/1).
Meski demikian, dia menyarankan agar orangtua lebih ekstra mengawasi anak-anaknya ketika bermain di luar rumah dan berkoordinasi dengan sekolah untuk melakukan upaya-upaya antisipatif.
"Jemput tepat waktu atau sesaat sebelum pulang sekolah, minta sekolah menahan anak sebelum ada yang jemput, dan lapor ke polisi jika ada yang mencurigakan," pungkasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
uasa hukum korban Fahrizal Husin Nasution menambahkan, penganiayaan dalam perundungan ini direkam dan dibagikan dalam grup WhatsApp para pelaku.
Baca SelengkapnyaPenangkapan para remaja tersebut dilakukan setelah polisi melakukan patroli siber.
Baca SelengkapnyaPolisi juga mendapati beberapa pelaku di antaranya positif narkotika melalui tes urine yang dilakukan.
Baca SelengkapnyaPolisi melakukan penyelidikan untuk mendalami kasus yang dipicu laporan dugaan pungli di SD negeri ini.
Baca SelengkapnyaKPAI terus bekerja sama dengan Siber Polri dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk mengungkap sindikat TPPO anak.
Baca SelengkapnyaSehingga informasi awal soal bus yang ditembak tidak benar. karena pelaku melempar batu ke arah bus.
Baca SelengkapnyaPelaku dan barang bukti sajam dibawa ke Mako Polsek Pinang untuk proses hukum lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaPolisi telah meringkus empat dari total tujuh pelaku. Sisanya, tiga orang masih dalam perburuan.
Baca SelengkapnyaKasus bullying atau perundungan makin marak dalam sebulan terakhir.
Baca SelengkapnyaKasus asusila ini tak hanya merusak masa depan anak, namun juga membuat mereka harus berurusan dengan hukum.
Baca SelengkapnyaKekerasan yang terjadi di jalan Hasyim Ashari, Kota Tangerang, Jumat (17/5/2024) malam viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPolda Sumatera Utara akhirnya membeberkan kronologi anak perempuan di Padang Sidempuan menjadi tersangka usai menerima video asusila dari pacar.
Baca Selengkapnya