Hendak Tawuran, Dua Remaja Malah Berurusan dengan Polisi
Merdeka.com - Satreskrim Polresta Sidoarjo menangkap dua remaja yang tengah viral sembari membawa sebilah celurit di kawasan perempatan Kecamatan Wonoayu Sidoarjo. Penangkapan itu dilakukan polisi lantaran meresahkan masyarakat.
Kedua remaja tersebut adalah FS (18) asal Desa Kemangsen, Kecamatan Balongbendo dan D (20) warga Desa Jeruk Gamping, Kecamatan Krian, Sidoarjo.
Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol. Kusumo Wahyu Bintoro mengatakan, penangkapan itu dilakukan setelah adanya video viral segerombolan remaja tengah mengacungkan celurit sembari keliling di Jalan Raya Kecamatan Wonoayu. Dari keterangan remaja tersebut, mereka hendak melakukan aksi tawuran.
-
Siapa yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.
-
Apa penyebab utama tawuran pelajar di Jakarta? Tidak ada alasan yang jelas mengapa sering terjadi tawuran antar pelajar di Jakarta. Namun biasanya penyebab utama tawuran adalah adanya singgungan antar pelajar, seperti saling ejek, saling hina, dan mengaku paling menguasai wilayah yang dilalui pelajar dari sekolah lain.
-
Di mana tawuran pelajar biasanya terjadi di Jakarta? Biasanya tawuran antar pelajar terjadi di rute berangkat dan pulang sekolah.
-
Kapan pertama kali tawuran pelajar di Jakarta tercatat? Menurut Hendi, tawuran pelajar yang pertama kali tercatat dalam koran adalah terjadinya tawuran pelajar di depan Rumah Sakit Universitas Kristen Indonesia.
-
Kenapa muda-mudi terjaring razia? Petugas juga memergoki pemuda bersama 2 orang wanita dalam satu kamar.
-
Bagaimana cara Polres Jakpus mencegah tawuran pelajar? 'Patroli Polres maupun Polsek jajaran akan dikerahkan untuk mengantisipasi adanya konvoi remaja yang menggunakan sepeda motor yang dapat mengakibatkan kemacetan dan ketakutan warga yang sedang melintas di jalan raya. Dengan adanya Patroli secara rutin masyarakat merasa aman dan nyaman diperjalanan maupun di rumah,' papar dia.
"Dua tersangka ini merupakan anggota geng warung belakang (Warkang). Mereka mau tawuran karena ditantang melalui DM instagram oleh Geng Warung Pojok," katanya pada wartawan, Selasa (14/3).
Dia menjelaskan, segerombolan remaja yang menamakan diri sebagai gangster ini mulai muncul dipermukaan akibat seringnya kumpul-kumpul di warung kopi. Tujuannya untuk mengumpulkan massa dan membuat kericuhan di jalan raya.
"Kedua gangster tersebut akan melakukan tawuran di sekitaran perempatan Wonoayu. Namun tawuran tidak jadi karena gangster satunya tidak muncul, sehingga segerombolan remaja ini membuat gaduh di perempatan Wonoayu," jelasnya.
Kusumo menambahkan, keduanya terbukti membawa sajam berbentuk clurit dengan panjang 75 cm. Meski tidak ada korban jiwa, perbuatan remaja tersebut dapat meresahkan warga masyarakat.
Akibat perbuatannya mereka terancam pasal Pasal 2 ayat (1) UU Darurat No. 12 tahun 1951. Dengan ancaman 12 tahun penjara. "Untuk pelaku lain masih kami kembangkan," tandasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka terjaring operasi saat tim Reskrim Polsek melakukan observasi kewilayahan
Baca SelengkapnyaPolisi kembali menangkap 13 remaja bersenjata tajam dan diduga hendak tawuran di Jalan Permata 12, Penjagalan, Penjaringan
Baca SelengkapnyaHingga saat ini polisi juga masih memeriksa para anak remaja pelaku tawuran tersebut, untuk proses berikutnya.
Baca SelengkapnyaKini lima pemuda beserta barang bukti telah dibawa ke Polsek pasar minggu untuk diproses sesuai aturan hukum yang berlaku.
Baca SelengkapnyaSejauh ini motif tawuran diduga akibat saling ejek di media sosial.
Baca SelengkapnyaKekerasan yang terjadi di jalan Hasyim Ashari, Kota Tangerang, Jumat (17/5/2024) malam viral di media sosial.
Baca Selengkapnyatawuran yang terjadi di perempatan Alexis Jembatan Kampung Bandan, Pademangan, Jakarta Utara pada Rabu (1/5)
Baca SelengkapnyaPenangkapan para remaja tersebut dilakukan setelah polisi melakukan patroli siber.
Baca SelengkapnyaSetelahnya para pelaku diserahkan ke Polsek Pademangan guna jalanin proses hukumnya.
Baca SelengkapnyaKelimanya merupakan warga Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten.
Baca SelengkapnyaPara pelaku dan barang bukti kemudian diserahkan ke Polsek Sawah Besar untuk dilakukan proses hukum
Baca SelengkapnyaPemuda ini malamnya gagah perkasa. Saat ditemui anggota polri, dia langsung berubah jadi Ultramen.
Baca Selengkapnya