ICW: Masyarakat jangan hanya permasalahkan kasus Patrialis Akbar
Merdeka.com - Sejumlah LSM yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Selamatkan Mahkamah Konstitusi (MK) mengadakan aksi teatrikal terkait kasus yang terjadi di MK. Aksi ini melibatkan lembaga-lembaga seperti ICW, Pusako, STIH Jentera, Kode Inisiatif, YLBHI, dan ICJR ini menceritakan tentang seorang hakim yang diselamatkan tim SAR.
Peneliti Hukum ICW Aradila Caesar mengatakan pertunjukan ini untuk membangkitkan kesadaran masyarakat bahwa masih banyak persoalan lain yang lebih penting, dibanding mempermasalahkan terjaringnya salah satu hakim konstitusi, Patrialis Akbar, dalam operasi tangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Kasus yang dilihat jangan hanya kasus Pak Patrialis. Ada persoalan-soalan lain yang terdapat di Mahkamah Konstitusi misalnya pelanggaran kode etik, pengawasan dan proses rekrutmen yang tidak transparan. Pak Patrialis adalah salah satu hakim hasil rekrutmen yang tidak transparan. Harus dimasukkan mekanisme yang jelas ke dalam UU Mahkamah Konstitusi. Hakim kan seharusnya mempunyai standar moral yang tinggi bukannya menitipkan kerabat dan lain sebagainya," kata Aradila di Jakarta, Minggu (12/2).
-
Apa yang menjadi pertimbangan hakim dalam kasus korupsi? Lebih lanjut, menurut Sahroni, hal tersebut penting karena nantinya akan menjadi pertimbangan pengadilan yang berdampak pada masa hukuman para pelaku korupsi.
-
Siapa yang disebut membongkar kebusukan hakim? Video tersebut mengandung narasi bahwa Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD bersama DPR membongkar kebusukan hakim MK saat pelaksanaan Pilpres.
-
Siapa yang diperiksa di Kejagung? Gimmick Sandra Dewi Saat Diperiksa Kasus Korupsi Suami di Kejagung Tidak banyak ucapan yang dilontarkan Sandra sebelum menjalani pemeriksaan. Sejumlah gimmick banyak terjadi selama pemeriksaan Aktris Sandra Dewi sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah 2015-2022 yang menyeret suaminya, Harvey Moeis, Kamis (4/4).
-
Apa yang dilakukan ICW untuk kritik KPK? Aktivis dari Indonesia Corruption Watch (ICW) menggelar aksi unjuk rasa untuk mengkritik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum juga menangkap Harun Masiku di depan gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (15/1/2024).
-
Siapa yang meminta PPP fokus pada gugatan MK? 'Tapi saya sangat meyakini, Arsul tidak akan bisa mempengaruhi Hakim-Hakim MK yang terkenal memiliki integritas, jadi PPP jangan sampai menggantungkan nasib pada pertolongan Arsul,' lanjut Pengamat Politik yang identik sebagai Aktivis Nahdlatul Ulama tersebut.
-
Kenapa ICW kritik KPK soal Harun Masiku? Aksi yang dilakukan ICW ini untuk mengkritik KPK karena tak kunjung berhasil menangkap buronan kasus korupsi Harun Masiku sejak empat tahun lalu.
Koalisi berharap dapat mengedukasi publik mengenai persoalan yang ada di Mahkamah Konstitusi dan juga agar pemerintah melihat persoalan ini lebih luas lagi.
"Aksi ini ditujukan untuk menarik perhatian pemerintah agar ada upaya yang konkret untuk membuat Mahkamah Konstitusi lebih terbuka. Harus ada pembenahan terutama mekanisme pengawasan yang ketat dan rekrutmen hakim yang jelas. Revisi UU Mahkamah Konstitusi diperlukan," tambahnya.
Mekanisme yang teratur dengan publik yang dapat berpartisipasi dalam mengawasi hakim-hakim Mahkamah Konstitusi diharapkan dapat diterapkan ke depannya. "Akan jauh lebih baik jika ke depannya publik dapat menguji integritas hakim melalui pemilihan yang terbuka," tutup Aradila.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia menyebut bahwa putuskan MK itu tak bisa memuaskan semua pihak.
Baca SelengkapnyaDia meminta agar pendekatan hukum termasuk korupsi di dalamnya ini dapat diluruskan dan dimurnikan.
Baca SelengkapnyaMenurut Habib Luthfi, sampai saat ini Polri telah berhasil menjaga stabilitas keamanan selama gelaran Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKetua Harian DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Ais Shafiyah Asfar memiliki pandangan berbeda dengan Anggota Komisi III DPR RI Hasbiallah Ilyas terkait OTT.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, OTT memang bukan indikator utama praktik haram korupsi menurun di Indonesia.
Baca Selengkapnya