Indahnya toleransi di Cilacap, warga muslim gotong royong bantu gereja roboh
Merdeka.com - Gereja Kristus Rohani Indonesia (GKRI) di Dusun Karangjengkol Desa Cilongkrang Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap roboh, pada Selasa (26/9) pukul 7.30 WIB. Ambruknya seluruh atap dan sebagian tembok Gereja tersebut terdampak Gempa Tasik berkekuatan 5 Skala ritcher pada Senin (25/9).
Barang-barang yang berada di dalam ruangan gereja sebagian tertutup puing. Kebersamaan mengevakuasi barang-barang gereja dan membersihkan gereja jadi sisi lain tentang tunjuk ajar perilaku, rasa merasa, yang ketika bencana melanda melahirkan cara bertindak terhadap sesama untuk mengetengahkan solidaritas dan sosialitas.
Di wilayah sekitar Gereja tersebut, rasa toleransi kental terasa. Tak membedakan keyakinan, mayoritas masyarakat sekitar yang beragama muslim, bergotong royong mengevakuasi barang yang bisa diselamatkan dan membersihkan tempat ibadah tersebut.
-
Bagaimana Cecep bersihkan masjid? Cecep biasanya menyikat dengan kawat atau sikat wc, lalu membersihkan halaman dan kamar mandi. Tak jarang, seluruh halaman masjid ia bersihkan agar semakin nyaman digunakan oleh jemaah.
-
Bagaimana Masjid Al-Akbar menjaga kerukunan antar umat beragama? Kerja sama dengan pihak gereja antara lain dalam hal parkir. Kalau Idulfitri, parkir di Masjid Al-Akbar tidak cukup, sehingga perlu lokasi parkir cadangan dengan meminjam halaman gereja. Sebaliknya kalau gereja punya acara besar juga bisa pinjam parkir di Masjid Al-Akbar.
-
Kenapa napi dan tahanan di Lapas Curup membersihkan masjid? Persiapan bahkan dilakukan sebelum datangnya bulan suci Ramadan. Para napi dan tahanan bergotong royong membersihkan masjid, seperti yang dilakukan warga binaan Lapas Curup, Rejanglebong, Bengkulu.
-
Siapa yang terlibat dalam gotong royong? Konsep gotong royong mencerminkan semangat kebersamaan dan saling membantu antaranggota masyarakat dalam menyelesaikan berbagai tugas atau masalah bersama-sama.
-
Siapa yang mengajak sholat berjamaah? Atta Halilintar mengajak Aurel Hermansyah serta kedua anak mereka, Ameena dan Azura, untuk salat berjamaah di ruang keluarga.
-
Dimana Cecep membersihkan masjid? Cecep menceritakan alasan dirinya rela berkeliling kampung untuk membersihkan masjid, dan senang walau tidak dibayar.
Bahkan, dari sekitar 20-an orang yang bergotong royong, hanya dua orang yang beragama nasrani jemaat GKRI. Lainnya, warga muslim dari dua RT, yakni RT 01/1 dan RT 01/6.
Pendeta GKRI, Diah Rusdiana mengatakan gempa Tasik di pukul 05.06 WIB Senin kemarin sangat terasa di daerahnya. Gempa itu menyebabkan sebagian tembok gereja yang dibangun tahun 1992 retak. Tembok retak itu diduga menyebabkan atap kerangka bangunan patah dan ambruk menimpa seluruh barang yang ada di ruangan gereja.
Sebelum gempa, hujan deras juga terjadi di desa Cilongkrang. Diduga genteng bangunan itu menyerap air sehingga lebih berat dan kerangka atap tak kuat menahan beban.
Selain gempa, bangunan gereja memang tak stabil lantaran sisi tebing sungai sempat longsor pada musim penghujan tahun ini. Tebing yang longsor itu sebenarnya sudah diuruk dan dibangun talud. Tetapi, tanah bagian pondasi jadi labil.
"Lantaran membahayakan, tembok gereja itu rencananya akan dirobohkan untuk dibangun ulang. Peristiwa ini sudah kami laporkan ke Pusat GKRI di Bekasi, Jawa Barat," katanya, Selasa (26/9) sore.
Sementara waktu, kata Diah, 25 jemaat GKRI akan beribadah di rumahnya yang memang berjejeran dengan gereja.
Hal paling meneduhkan di tengah bencana ini, toleransi antar umat beragama di Cilongkrang sangat mengesankan. Menurut Diah, yang paling cepat datang untuk membantu mengevakuasi dan membersihkan gereja adalah warga muslim.
"Toleransi ini sudah terpupuk lama. Kebanyakan yang bergotong royong warga muslim, warga sini. Justru yang lebih tahu warga sini, kalau ini (warga non muslim) kan rumahnya agak jauh di sana rumahnya," ujar Diah.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedamaian pun nampak tercipta di kampung tersebut. Lantas seperti apa penampakan kampung Kristen ini?
Baca SelengkapnyaVideonya viral di tiktok dan menuai perhatian warganet.
Baca SelengkapnyaKendati tak cukup luas, namun antusiasme warganya begitu luar biasa.
Baca SelengkapnyaAksi sekelompok mahasiswa muslim 'ngabuburit' ke Kapel Biara Ursulin ini viral, tuai komentar warganet.
Baca SelengkapnyaRibuan umat Islam tumpah ruah melaksanakan salat Idul Fitri di Jatinegara, Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaDi sini warganya menjujung tinggi gotong royong dan saling mendukung peribadatan kelompok lain.
Baca SelengkapnyaMomen ini sudah berlangsung selama 28 tahun di Depok.
Baca SelengkapnyaSaking harmonisnya hubungan antarwarga beda agama, kampung ini dijuluki Desa Pancasila.
Baca SelengkapnyaIdris menjelaskan, pemanfaatan ruko harus ada izin pemanfaatan ruko untuk rumah ibadah selama dua tahun.
Baca SelengkapnyaDengan semangat gotong-royong dan dedikasi tinggi, mereka menghidupkan kembali tempat ibadah yang sebelumnya terlantar selama bertahun-tahun.
Baca SelengkapnyaWarga Desa Burno, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur mulai membuat patung raksasa untuk tradisi pawai ogoh-ogoh persiapan perayaan Hari Raya Nyep
Baca SelengkapnyaPara warga terlihat begitu kompak mengangkat mobil yang masuk ke sungai.
Baca Selengkapnya