Ini Trend Positif Perekonomian Kabupaten Paser di Bawah Kepemimpinan Bupati Fahmi Fadli
Pada tahun 2022 angka pengangguran mengalami penurunan hingga 4,88 persen dan pada 2023 kembali turun menjadi 4,72 persen.
Kabupaten Paser, Kalimantan Timur di bawah kepemimpinan Fahmi Fadli terus menggenjot pertumbuhan ekonomi. Sejumlah indikator makro pembangunan di daerah tersebut menunjukkan tren positif. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bapedalitbang) Kabupaten Paser, Rusdian Nor.
Rudian Nor, mengatakan, beberapa indikator makro sejak 2020 hingga 2023 mengalami peningkatan, meski fluktuatif. "Untuk 2024 karena masih berjalan, jadi akan diketahui akhir tahun ini," kata Rusdian Nor, Rabu (12/9/2024).
Untuk indikator laju pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan mengalami cukup siginifikan. Hal ini karena, pada tahun 2020 mengalami defisit atau minus sebesar -2,86 persen. Hal itu disebabkan kontraksi Covid 19 yang melanda sebelum periode kepemimpinan Bupati Paser, Fahmi Fadli.
Barulah sejak 2021, naik menjadi 5,9 persen dan 2022 berada 1,9 persen dan pada 2023 kenaikan terjadi mencapai 1,38 persen.
Untuk indikator angka kemiskinan, pada 2020 Kabupaten Paser berada pada angka 9,23 persen, mengalami peningkatan dibanding tahun 2021 menjadi 9,73 persen. Namun, sejak 2022 tingkat kemiskinan di Kabupaten Paser terjadi tren penurunan menjadi 9,43 persen. "Sedangkan 2023 mengalami penurunan menjadi 9,11 persen," ujar Rusdian.
Indikator angka pengangguran 2020, Kabupaten Paser berada pada 4,20 persen. Mengalami kenaikan pada 2021 mencapai 5,70 persen. Namun pada tahun 2022 angka pengangguran mengalami penurunan hingga 4,88 persen dan pada 2023 kembali turun menjadi 4,72 persen.
Sedangkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) untuk tahun 2020 dengan capaian 72,04 persen mengalami pertumbuhan 0,81 persen sehingga menjadi 73,74 persen pada tahun 2021. Sementara di tahun 2022 dari 73,85 persen kini pada tahun 2023 telah menjadi 74,56 persen.
Indikator ketimpangan antarwilayah di Kabupaten Paser pada tahun 2020 mencapai 0,290 persen. Sementara di tahun 2021 mengalami penurunan menjadi 0,288 persen dan pada 2022 turun lagi menjadi 0,282 persen namun pada 2023 mengalami kenaikan menjadi 0,292 persen.