Inilah Daftar Kerusakan Akibat Kerusuhan Papua
Merdeka.com - Papua kembali mencekam. Sejumlah massa melakukan demonstrasi di Kota Jayapura, Papua, pada Kamis (29/8) lalu. Demo itu menuntut aksi rasisme yang terjadi beberapa waktu lalu.
Sama seperti sebelumnya, demo kali ini juga berlangsung anarkis. Sehingga TNI dan Polri menembakkan gas air mata untuk menghalau aksi tersebut. Akibat peristiwa itu, aktivitas warga menjadi lumpuh. Berikut dampak dan aksi anarkis demo di Papua:
Kantor MRP Dibakar
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Bagaimana kerusuhan terjadi di Banyumas? Para suporter menyalakan flare dan kemudian merangsek masuk ke dalam stadion.
-
Mengapa kekerasan di Papua meningkat? Sekretaris Gugus Tugas Papua UGM Arie Ruhyanto mengatakan bahwa angka kekerasan di Papua meningkat di tengah gencarnya proses pembangunan oleh pemerintah.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Dimana kerusuhan terjadi? Prada Triwandi berani mengamankan masyarakat saat terjadi kerusuhan di wilayah Sentani, Kabupaten Jayapura.
Demo yang terjadi pada Kamis (29/8) berlangsung anarkis. Pendemo sampai membakar kantor Majelis Rakyat Papua (MRP) yang berlokasi di Kotaraja, Papua. Saat peristiwa terjadi seluruh anggota MRP sedang berada di luar Papua melakukan kunjungan kerja ke berbagai daerah.
"Memang benar kantor MRP dibakar, Kamis (29/8) sekitar pukul 14.00 WIT oleh para pendemo," kata Anggota MRP, Ustaz Tony Wanggai.
Lapas Bobol, Polsek dan Pertokoan Dibakar
Aksi anarkis lain dilakukan para pendemo dengan membobol dan merusak Lapas Abepura. Tak hanya itu, mereka juga membakar dan merusak Polsek Jayapura Selatan dan pertokoan PTC.
Kemudian kendaraan dinas milik TNI dan Polri turut menjadi sasaran massa. Tak cukup sampai di situ, massa melakukan pembakaran Samwil di pinggir Jalan Hamadi dan merusak mobil-mobil di sepanjang jalan yang dilewati.
Kantor Media Biro Papua Dirusak
Situasi keamanan di Papua masih belum kondusif. Kali ini giliran kantor media setempat dirusak massa. Kantor berita yang dirusak adalah Perum LKBN Antara Biro Papua dan iNews Papua.
Ketua Indonesian Journalist Network atau Jaringan Jurnalis Indonesia Provinsi Papua Roberth Vanwi, di Kota Jayapura, mengatakan tidak seharusnya massa pendemo merusak kantor media massa yang selama ini membantu pemberitaan tentang Papua.
"Yah, kami sangat sesalkan dan mengecam aksi tidak terpuji itu, saya kira ini oknum pendemo yah," katanya, Jumat (30/8) seperti diberitakan Antara.
Warga Mengungsi
Akibat demo yang terjadi di Kota Jayapura, warga mengungsi di sejumlah pangkalan militer Kota Jayapura. Namun pada Jumat (30/8) pagi mereka mulai kembali ke rumah masing-masing.
Dampak lain dari demo itu yakni sejumlah toko tutup. Hal ini dilakukan untuk menghindari aksi anarkis susulan. Meski begitu, aparat Polri dan TNI siaga di setiap titik.
"Pagi ini toko-toko pada tutup," kata Sekretaris DPRD Jayapura, Amos kepada merdeka.com, Jumat (30/8).
Sekolah Diliburkan Sepekan
Situasi Kota Jayapura belum kondusif. Akibatnya seluruh sekolah di kota tersebut diliburkan selama sepekan.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Jayapura Fachrudin Passolo mengatakan, keputusan meliburkan kegiatan sekolah selama sepekan mulai hari ini mencakup Pendidikan Anak Usia Dini, Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, hingga Sekolah Menengah Atas.
"Keputusan libur ini juga dilihat karena situasi terkini di Kota Jayapura, apalagi orang tua khawatir. Jika sudah nyaman pasti akan diimbau lagi untuk bersekolah," kata Fachrudin, Jumat (30/8) pagi.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Longsor yang menewaskan hampir 700 orang itu juga mengakibatkan lebih dari 1.200 orang kehilangan tempat tinggal.
Baca SelengkapnyaAparat TNI-Polri bertemu sejumlah tokoh masyarakat dan pejabat pemerintah daerah pasca-kerusuhan di Dogiyai, Papua. Pertemuan digelar di Polres Dogiya.
Baca SelengkapnyaKorban luka akibat kerusuhan saat iring-iringan prosesi pemakaman mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe, mencapai 14 orang.
Baca SelengkapnyaTerdapat 14 korban luka, termasuk Pj Gubernur Provinsi Papua Dr Muhammad Ridwan Rumasukun.
Baca SelengkapnyaKomandan Korem 172/PWY Brigjen TNI Dedi Hardono menyesalkan aksi perusuh yang memicu kebakaran sejumlah ruko, rumah dinas, juga kantor di Waena, Jayapura.
Baca SelengkapnyaPembersihan material longsor menjadi penting agar bandara bisa kembali dipakai.
Baca SelengkapnyaKapolres mengaku, aksi penyerangan disertai penembakan itu dilakukan KKB sejak Jumat (19/1) dari segala arah.
Baca Selengkapnya2000 Orang Terkubur Hidup-Hidup karena Longsor di Papua Nugini, Negara Resmi Minta Pertolongan
Baca SelengkapnyaMapolsek Sulamu di Kabupaten Kupang juga rusak parah.
Baca SelengkapnyaPadahal puluhan rumah itu baru diresmikan pada 2022.
Baca SelengkapnyaBerikut potret rumah yang ditembaki dan dibakar oleh KST Papua.
Baca SelengkapnyaKapolri telah meminta seluruh aparat mempersiapkan diri untuk mengamankan proses pemakaman Lukas Enembe.
Baca Selengkapnya