Istri dan anak terduga teroris Gunungkidul masih syok
Merdeka.com - Keluarga masih syok dengan penangkapan RS (33) warga RT 04/ RW 01, Dusun Jeruk, Desa Kepek, Kecamatan Wonosari, Gunungkidul, DIY, oleh Detasemen Khusus (Densus) Antiteror 88 Polri. Istri RS, anak RS yang berusia enam tahun serta kedua orang tua RS masih belum bisa diajak bicara karena syok.
"Kedua orang tua masih syok terutama ibu. Sedangkan istri adik saya masih belum bisa diajak berkomunikasi dengan keluarga," ujar kakak RS, Eko Budihariyanto (39), di rumahnya, Rabu (7/6).
Eko menuturkan, anak RS yang berusia enam tahun juga mengalami trauma. Anak RS bisa merekam kejadian saat Densus menangkap ayahnya. Dia terpaksa berbohong saat anak RS menanyakan keberadaan ayahnya.
-
Kenapa keluarga RAJS curiga? Selanjutnya pihak keluarga datang ke Rutan Cilodong, disana dijelaskan RAJS sempat mengalami sakit perut dan penurunan kesadaran. Namun dari keterangan itu menimbulkan kecurigaan dibenak keluarga, karena tidak diperkenankan bertemu.
-
Mengapa keluarga yakin itu teror? “Kami yakin itu serangan teroris,“ cetusnya, dikutip dari The Cradle, Jumat (12/7).
-
Apa masalah keluarga ini? Kondisi rumah Muhanah di Kampung Sampai Kidul, Desa Sukadana, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak, Banten, amat memprihatinkan.
-
Siapa yang terlibat dalam masalah ini? “Menyusul berita tentang banyaknya pemain keturunan yang belum mengembalikan paspor Belanda mereka ke Kedutaan Besar Belanda, PSSI perlu segera bertindak,“ ujar Koordinator SOS, Akmal Marhali, kepada Bola.net.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
"Anak adik saya menanyakan keberadaan ayahnya. Kami menjawab bahwa ayahnya sedang bekerja bersama teman-temannya," ucap Eko.
Hingga saat ini keluarga masih tak percaya jika RS terlibat kasus terorisme. Pihak keluarga, juga tidak tahu keberadaan RS saat ini.
"Sampai hari ini belum dapat kejelasan mau bagaimana, posisi di mana. Keluarga bisanya menunggu dan menunggu," keluh Eko.
Pihak keluarga mengkhawatirkan kondisi RS. Terlebih keluarga belum mendapatkan kabar apapun tentang RS.
"Ya khawatir. Bagaimanapun juga itu adik kandung saya. Apalagi sampai sekarang juga belum ada kabar tentang adik saya," ucap Eko. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Atta merasa sangat beruntung karena dikelilingi oleh orang-orang terdekatnya yang selalu mendampinginya dalam suka maupun duka.
Baca SelengkapnyaSL adalah warga Tangerang. Tetapi dua tahun terakhir tinggal di rumah meretuanya.
Baca Selengkapnya11 orang mengalami luka ringan dan sudah dinyatakan sembuh, serta 1 orang kini masih menjalani perawatan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Migrain pada anak adalah kondisi yang sering kali tidak terdeteksi dan bisa sangat mengganggu kehidupan sehari-hari mereka.
Baca SelengkapnyaDensus 88 Antiteror Polri menyebut sejauh ini tidak ada eskalasi peningkatan ancaman terorisme sampai dengan peringatan 17 Agustus.
Baca SelengkapnyaRumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang buka suara terkait meninggalnya pasien anak atas nama inisial AR (11) di RSUP M Djamil Padang.
Baca SelengkapnyaKetua RT di Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis Yoyo mengungkapkan kondisi kampung ketika Tarsum secara keji memutilasi sang istri.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaKorban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca Selengkapnya