Isu Boikot Masakan Padang Tak Laku, Rumah Makan Tetap Laris Manis
Merdeka.com - Sejumlah pemilik rumah makan Padang mengaku tidak terpengaruh oleh ajakan boikot rumah makan Padang yang beredar di media sosial dalam beberapa hari terakhir. Penjualan tetap berjalan dengan normal.
"Sampai sekarang pengunjung masih banyak yang datang, seperti hari-hari biasa," kata Nina, manager Rumah Makan Padang Sederhana di Jalan Sabang, Jakarta, Selasa (23/4). Demikian dikutip Antara.
Dia mengatakan tidak ada penurunan jumlah pembeli dan omzet dalam beberapa hari terakhir setelah beredar boikot Rumah Makan Padang di sejumlah platform media sosial.
-
Bagaimana pemilik restoran bereaksi? Mengetahui videonya ramai disorot, pemilik restoran yang bernama Railway Tuan Cafe tersebut kembali bereaksi.
-
Kenapa orang-orang di Sumatera Utara melakukan boikot? Seruan untuk memboikot produk-produk yang berafiliasi atau mendukung Israel akhir-akhir ini ramai di media sosial. Hal ini sebagai bentuk protes terhadap Israel yang terus melancarkan serangan terhadap warga Palestina.
-
Bagaimana gerakan boikot ini dilakukan di Sumatera Utara? Strategi boikot ini untuk memberikan rasa akuntabilitas bahwa perusahaan-perusahaan yang mendukung bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukan Isreal.
-
Boikot apa yang sedang terjadi di Sumatera Utara? Seruan untuk memboikot produk-produk yang berafiliasi atau mendukung Israel akhir-akhir ini ramai di media sosial.
-
Bagaimana boikot berpengaruh? Pada Maret lalu Alshaya Group yang memiliki lisensi Starbucks di Timur Tengah, mulai memecat lebih dari 2.000 karyawannya di Timur Tengah dan Afrika Utara, atau sekitar 4 persen dari seluruh pekerjanya karena dampak boikot.
-
Siapa yang mengajak boikot di Sumatera Utara? Melansir dari laman BBC, sebuah organisasi yang cukup populer untuk mengajak menolak produk Israel ialah Gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS) Indonesia.
Nina mengetahui rencana boikot itu dari Facebook, tetapi sejauh ini dia tidak merasakan dampak apa pun dari rencana tersebut.
Dia berharap masyarakat tidak merespons kekalahan capres yang mereka dukung dengan melakukan hal yang dapat mengganggu kerukunan hidup berbangsa.
Senada dengan Nina, pelayan di Rumah Makan Padang Saiyo, Yeni, dan Sinar Minang Jaya, Deni, juga mengaku tidak ada penurunan kunjungan pembeli di rumah makan tempat mereka bekerja. Yeni bahkan mengatakan jumlah pesanan dalam beberapa hari terakhir meningkat karena banyak acara di beberapa perkantoran.
Dia mengatakan kalah menang adalah hal biasa. Yang terpenting adalah kelapangan dada untuk menerima kekalahan sebagai hal yang justru dapat mempererat persatuan dan kesatuan.
Dia mengimbau sesama warga negara Indonesia untuk tetap menjaga kerukunan dan kesatuan bangsa dengan melakukan tindakan yang positif.
Ajakan Boikot Tak Masuk Akal
Jejen, yang tengah makan di Rumah Makan Padang Sederhana dan mengaku sebagai pendukung pasangan calon (paslon) nomor urut 01, mengatakan dirinya mengetahui ajakan boikot tersebut, tetapi makan masakan Padang sudah menjadi kegemarannya.
"Terlepas dari pilihan politik saya, makan masakan Padang itu sudah menjadi hobi dan enggak ada hubungannya makanan dengan politik," kata dia.
Dalam sebuah komentar di YouTube terkait rencana boikot, pendukung Paslon 01 lain dengan nama akun Dika justru mempertanyakan kemungkinan boikot karena pemboikot tidak suka dengan makanan yang berlemak tinggi.
"Saya pendukung 01 dari Aceh. Cuma saya pecinta nasi Padang. Yang boikot nasi Padang mungkin mereka tidak suka dengan makanan yang berlemak tinggi," kata dia.
Perbincangan tentang boikot Rumah Makan Padang itu muncul setelah beredar tangkap layar status Facebook yang mengatakan malas makan di Rumah Makan Padang dan mengajak masyarakat untuk tidak makan di rumah makan tersebut.
Berdasar hitung cepat, pasangan capres Jokowi-Maruf memperoleh suara jauh lebih sedikit dibanding Prabowo-Sandi di Sumatera Barat.
Sementara berdasarkan hasil real count sementara Komisi Pemilihan Umum pada Selasa (23/04) sore, pasangan nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf memperoleh 13,34 persen suara. Sementara pasangan nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga memperoleh 86,66 persen suara.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Ridho, perlu mendalami lebih jauh apakah memang terjadi praktik jual rugi yang sengaja dilakukan oleh pedagang masakan Padang di Cirebon.
Baca SelengkapnyaKondisi banjir ini tak menyurutkan pedagang warteg untuk tetap berjualan.
Baca SelengkapnyaDPR RI Tanya Pembatasan Operasional Warung Madura, Ini Penjelasan Pemprov Bali
Baca SelengkapnyaFestival Kuliner Nonhalal di Solo Tetap Berlangsung Meski Sempat Disorot, Ini Kata Dewan Syariah Surakarta
Baca SelengkapnyaGibran yakin festival makanan nonhalal tidak akan mengganggu kehidupan toleransi masyarakat di Solo
Baca SelengkapnyaKemenkop UKM juga akan meminta penjelasan lebih lanjut kepada pemerintah daerah terkait mengenai aturan pembatasan jam operasional warung Madura.
Baca SelengkapnyaKemenkop mengaku tidak pernah melarang warung madura untuk beroperasi 24 jam
Baca SelengkapnyaUsai menerbitkan larangan TikTok Shop untuk berjualan, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meninjau situasi terbaru Pasar Tanah Abang.
Baca SelengkapnyaMenteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki angkat suara terkait aturan jam operasional warung Madura di Klungkung, Bali yang tidak boleh buka 24 jam
Baca Selengkapnya“UMKM kan tidak mati, mereka bisa jual di banyak channel selain TikTok," kata Menkop Teten.
Baca SelengkapnyaWalaupun sepi pengunjung, para pedagang pasar memilih bertahan tetap berjualan
Baca SelengkapnyaKemenKopUKM berkewajiban mengembangkan UMKM dan berada pada gelanggang persaingan yang sehat.
Baca Selengkapnya