Isu SARA tak mempan di putaran dua Pilgub DKI
Merdeka.com - Lembaga Survei Indomatrik menyebutkan isu Suku, Agama, Ras dan Adat (SARA) tak berpengaruh dalam putaran kedua Pilkada DKI Jakarta yang akan digelar pada 19 April mendatang. Dalam penelitian yang dilakukan dengan metode multistage random sampling selama periode 1 sampai 8 April menyebutkan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno unggul tipis 48,40 persen.
Sedangkan suara bagi Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat 46,17 persen. Indomatrik menyebutkan apabila memang isu SARA terbukti ampuh, maka tentu perolehan suara Ahok dan Djarot akan anjlok dan tak beda tipis dari pasangan Anies-Sandiaga. Terlebih, margin of error dalam penelitian mencapai kurang lebih 2,8 persen sehingga tak bisa dipastikan jika Anies-Sandiaga akan mampu memenangkan Pilkada DKI Jakarta.
"Dari hasil survei, memang tipis. Dan ini menunjukkan dinamika yang terjadi di Jakarta. Dimana, semakin rasionalitas. Isu SARA tidak laku lagi di Jakarta. Ini tidak efektif. Kalau memang berpengaruh, seharusnya paslon nomor dua (Ahok-Djarot) ketinggalan jauh," kata Peneliti Senior Indomatrik, Ma'mun Ibnu Ridwan di Jakarta Pusat, Kamis (13/4).
-
Kapan putaran kedua Pilkada DKI 2017? Putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 mempertemukan dua pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, serta Basuki Tjahaja Purnama bersama Djarot Saiful Hidayat.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Kapan Pilkada Jakarta akan diadakan? Sebagaimana diketahui, Ridwan Kamil akan berkompetisi di Pilkada Jakarta 2024 yang akan diadakan pada 27 November mendatang.
-
Bagaimana Pilkada DKI 2017 dijalankan? Pilkada DKI Jakarta 2017 merupakan salah satu pemilihan kepala daerah yang paling menonjol dalam sejarah Indonesia karena berbagai dinamika politik dan sosial yang terjadi.
-
Mengapa Pilkada DKI 2017 menarik perhatian? Pilkada DKI 2017 menjadi salah satu pemilihan kepala daerah yang menarik perhatian. Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa itu Pilkada? Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah adalah proses demokratisasi di Indonesia yang memungkinkan rakyat untuk memilih kepala daerah mereka secara langsung.
Ma'mun menambahkan, jelang pemungutan suara dilakukan, pasangan Ahok-Djarot kembali digoyang dengan isu SARA. Pasangan petahana ini dianggap menyinggung SARA saat membuat video kampanye bertajuk 'Beragam itu Basuki-Djarot'. Namun, hal ini dianggap sia-sia karena tak akan mampu menggerus suara mereka.
"Misalnya ada yang mau memainkan lewat video lagi, ini sudah jadi sudah terlihat. Sia-sia jadinya," kata Ridwan.
Oleh sebab itu, Ridwan mengimbau isu SARA tak perlu dimainkan karena harus menjaga etika dan tak memiliki dampak.
Direktur Indomatrik Husein Yazid menambahkan kedua pasangan harus menjalankan sejumlah strategi lain dalam putaran kedua, diantaranya memperebutkan suara dari pasangan yang telah gugur, yakni Agus Yudhoyono-Sylviana Murni sebesar 17,06 persen. Kedua pasangan harus mampu mendekati pemilih golput yang diprediksi mencapai 20,75 persen.
"Dan kedua pasangan harus berani bermanuver menarik suara basis lawannya. Dan juga wajib mempertahankan suara yang didapatkan di putaran pertama," kata Husein. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Posisi elektabilitas RK-Suswono berada di bawah Pasangan Calon (Paslon) nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, hal ini dapat dipidana apabila narasi tersebut sampai ke tahap fitnah yang diarahkan kepada calon kepala daerah saat proses kampanye.
Baca SelengkapnyaBawaslu DKI telah memetakan tiga kategori kerawanan yang terjadi di Pilgub DKI Jakarta yaitu tinggi, sedang, dan rendah.
Baca SelengkapnyaPramono Anung mengaku tidak ada persiapan khusus untuk mengadu gagasan dengan pasangan calon lain.
Baca SelengkapnyaHasil hitung cepat telah menunjukan sinyal kuat untuk satu putaran, maka tingkat kepastian ekonomi juga akan kembali.
Baca SelengkapnyaHasto kemudian berbicara soal calon Kepala Daerah yang diusung dengan membendung koalisi.
Baca SelengkapnyaPengurus DPD Golkar yakin rekomendasi yang telah dikeluarkan untuk calon kepala daerah tidak akan terdampak dari keputusan Airlangga mengundurkan diri.
Baca SelengkapnyaBurhanuddin Muhtadi menilai efek bansos tidak signifikan pada Pilkada Jakarta
Baca SelengkapnyaDPR berharap dengan adanya RUU ini nantinya Pilkada berjalan dengan lancar.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengaku mendapat serangan isu SARA. Dedi tidak terlalu memikirkannya karena yakin menang.
Baca Selengkapnyawarga yang merasa dirugikan atas penonaktifan NIK pun bisa mengajukan keberatan.
Baca SelengkapnyaSaid Abdullah menegaskan, tidak akan ada pembahasan revisi Undang-Undang MD3 hingga pelantikan anggota DPR.
Baca Selengkapnya