Meneropong Dampak Kemenangan Prabowo-Gibran Versi Quick Count ke Perekonomian Indonesia
Hasil hitung cepat telah menunjukan sinyal kuat untuk satu putaran, maka tingkat kepastian ekonomi juga akan kembali.
Kemenangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres hasil hitung cepat, tidak berdampak signifikan terhadap sentimen positif ekonomi.
Meneropong Dampak Kemenangan Prabowo-Gibran Versi Quick Count ke Perekonomian Indonesia
Meneropong Dampak Kemenangan Prabowo-Gibran Versi Quick Count ke Perekonomian Indonesia
Calon presiden - wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka keluar sebagai pemenang Pilpres 2024 versi hitung cepat atau quick count. Prabowo-Gibran meraih suara lebih dari 50 persen.
Pengamat Ekonomi dari Indonesia Strategic and Economics Action Institution, Ronny P Sasmita menilai kemenangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres hasil hitung cepat, tidak berdampak signifikan terhadap sentimen positif ekonomi.
"Tidak ada visi misi dan rencana kebijakan para calon yang membahayakan dunia usaha, sehingga apapun hasil Pilpres sebenarnya tidak terlalu berpengaruh kepada IHSG di satu sisi dan dunia usaha di sisi lain," kata Ronny kepada merdeka.com, Rabu (14/2).
Merujuk hasil hitung cepat dari berbagai lembaga survei yang menguatkan kemenangan Prabowo-Gibran, Ronny mengatakan, program keberlanjutan akan terjadi dari program pemerintahan saat ini.
"Tidak ada faktor politik yang signifikan dalam mempengaruhi pasar," ucapnya.
Dari sisi ekonomi, kata Ronny, secara umum pun prospek dan proyeksinya juga akan sama. Sebab, hasil hitung cepat telah menunjukan sinyal kuat untuk satu putaran, maka tingkat kepastian ekonomi juga akan kembali seperti masa sebelum hirup pikuk pemilu dimulai.
Secara terpisah, Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Indonesia menegaskan pihaknya tetap mengacu kepada hasil suara resmi yang akan diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Kadin Indonesia mengakui hanya hasil resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang menentukan pemenang pemilu secara sah," ujar Pelaksana Tugas Harian Ketua Umum Kadin Indonesia, Yukki Nugrahawan Hanafi, Rabu (14/2).
Mewakili Kadin, Yukki meminta seluruh masyarakat Indonesia untuk tetap menghormati proses pemilihan umum dengan menunggu hasil perhitungan resmi dari KPU dan tidak membuat kegaduhan dengan memprovokasi pihak-pihak lain.
"Kami berharap proses pengumuman pemilu berlangsung sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi, menjunjung tinggi kejujuran, keadilan, dan perdamaian, guna menjaga stabilitas sosial, politik, dan ekonomi negara," ucapnya.