Jadi korban penjarahan geng Jepang, pemilik toko pakaian tetap buka 24 jam
Merdeka.com - Polisi telah menetapkan 12 orang menjadi tersangka atas kasus penjarahan toko pakaian Fernando, di Jalan Sentosa Raya, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat. Para pelaku yang rata-rata remaja ini diringkus anggota polisi di tempat yang berbeda.
Pemilik Toko Fernando, Chandra mengaku tak takut kejadian serupa terulang kembali. Sebab, polisi hingga kini masih mengejar pelaku lainnya.
"Ya gimana ya. Ya kalau dikatakan kapok kita ngomongin perut, kalau kita kapok nanti saya nggak makan, istri saya nggak makan," kata Chandra di Polres Depok, Jawa Barat, Kamis (28/12).
-
Siapa yang merampok toko? Polisi menangkap tiga pelaku yang terlibat dalam perampokan jam tangan mewah di PIK. Ketiga pelaku berinisial MAH, DK, dan TFZ yang berhasil ditangkap di lokasi yang berbeda-beda.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Siapa pelaku pencurian toko ponsel di Pekanbaru? Berdasarkan rekaman CCTV, pelaku hanya 1 orang.Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra mengatakan pencurian terjadi sekitar pukul 04.15 WIB. Pelaku diketahui seorang laki-laki mengenakan baju kaus hitam, celana training, dan kain penutup wajah.
-
Dimana kejadian penjarahan terjadi? Dalam tayangan yang beredar, warga berbondong-bondong mendatangi lokasi kecelakaan dengan membawa kresek dan karung untuk membawa pulang susu kaleng yang berserakan di jalan raya.
-
Kapan pencurian toko ponsel di Pekanbaru terjadi? Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra mengatakan pencurian terjadi sekitar pukul 04.15 WIB.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Chandra menjelaskan, saat itu ia diberi tahu oleh anak buahnya kalau toko miliknya telah dirampok. Namun, saat itu ia tak serta merta percaya.
"Ya soalnya saya sudah dua tahun buka mas. Terus buka 24 jam itu baru 1,5 tahun ini, apalagi di sana rame, banyak yang jual 24 jam ya warung kopi warteg, toko baju biasa 24 jam, apalagi kejadian pagi, subuh," ujarnya.
Chandra melanjutkan, CCTV itu ia pasang bukan berarti tempatnya rawan kejahatan. Namun untuk memantau karyawan yang berjumlah empat orang.
"Nggak (rawan kejahatan), itu kan biar kaya mall-mall gitu, kan kita waspada aja, tau nya bener kan. Itu CCTV yang bagus, batas penyimpanan satu bulan," ujarnya.
Dalam kasus ini, Chandra berharap agar kepolisian menangkap seluruh pelaku penjarahan di toko nya. "Berharap semuanya ya, biar pelaku dihukum sesuai dengan kelakuan dia biar dia kapok," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Empat dari enam kawanan pencuri spesialis minimarket di wilayah Jabodetabek diringkus polisi. Dua lainnya masih diburu polisi..
Baca SelengkapnyaAncaman itu didapatkan agar mereka mau direlokasi.
Baca SelengkapnyaPerampok membawa kabur 18 unit jam mewah dengan nilai Rp14 miliar.
Baca SelengkapnyaToko di samping kantor polisi tapi kemalingan berkali-kali. Bagaimana bisa? simak kronologinya
Baca SelengkapnyaDijerat Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara.
Baca SelengkapnyaPelaku berhasil membawa lari sejumlah jam tangan mewah yang dijajakan oleh penjual di dalam toko
Baca SelengkapnyaPerburuan Toto Kapten tidak mudah karena sangat licin dari kejaran aparat.
Baca SelengkapnyaTotal ada empat orang yang ditangkap. Belum diketahui pasti apakah jam-jam ini akan dijual kembali atau untuk hal lain.
Baca SelengkapnyaTiga tersangka ditangkap terkait perampokan toko jam tangan mewah tersebut.
Baca SelengkapnyaWarung kelontong atau khususnya warung Madura dilarang tidak berjualan selama 24 jam atau melebihi pukul 00.00 WITA.
Baca SelengkapnyaPemilik toko menceritakan kronologi lengkap tokonya yang dibobol maling.
Baca SelengkapnyaJiwa ulet orang Madura dalam berbisnis sudah tampak sejak zaman kolonial Belanda
Baca Selengkapnya