Toko di Samping Kantor Polisi Palembang Bolak-balik Kemalingan, Ini Fakta di Baliknya
Toko di samping kantor polisi tapi kemalingan berkali-kali. Bagaimana bisa? simak kronologinya
Toko sembako yang berada di pasar samping Mapolres Palembang, Sumatera Selatan, berkali-kali kemalingan. Tragisnya kendati korban sudah kemalingan lebih dari lima kali, hingga kini polisi belum bisa mengetahui siapa pelaku pencurian di toko yang menjual kebutuhan sehari-hari tersebut.
Rupanya kasus kemalingan yang menimpa pedagang pasar Mapolrestabes Palembang tidak hanya menimpa satu orang. Korban juga sudah melaporkan kasus maraknya pencurian di areal pasar, namun hingga kini belum informasi lanjutan dari polisi.
Kronologi
Berdasarkan pantauan CCTV yang terpasang di toko tersebut, pelaku masuk toko dan memilih barang mana yang akan diambil dengan santai. Tak ada perilaku buru-buru atau cemas ketahuan.
Mengutip YouTube Liputan6, pelaku masuk toko dengan cara membobol tembok bagian belakang. Saat berhasil masuk, pelaku menggasak satu per satu barang incarannya. Mulai dari beras, dan barang-barang lain. Bahkan pelaku juga merusak CCTV yang terpasang di toko demi menghindari identitasnya terungkap.
Tragisnya, kendati terletak di samping kantor polisi, toko sembako ini sudah berulang kali kemalingan.
"Bulan ini sudah tiga kali (kemalingan). Total sepuluh kali," ungkap Teni, pemilik toko, dikutip dari YouTube Liputan6, Senin (12/8/2024).
Kejadian Sebelumnya
Sebelumnya, toko sembako milik Susanti (28) yang terletak di pasar samping Polrestabes Palembang di Jalan Gub HA Bastari, Jakabaring, Palembang, juga kemalingan. Kejadian ini berlangsung pada Januari 2024 silam.
Seperti yang dilakukan di toko milik Teni, maling menjebol dinding belakang bangunan untuk masuk ke toko. Padahal dinding toko Susanti terbuat dari beton.
Mengutip laman humas.polri,go,id, korban melaporkan pencurian tersebut ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang.
“Saat saya masuk ke dalam toko, sudah berantakan. Bahkan dinding bagian belakang sudah jebol, padahal dindingnya itu permanen (beton),” ungkapnya, dikutip dari laman resmi Humas Polri.
Menyadari tokonya dibobol maling, Susanti pun memeriksa barang apa saja yang hilang.
"Ada sekitar 15 karung beras dan berbagai jenis rokok, diperkirakan kerugian kisaran Rp10 juta,” ujarnya.
Berbeda dengan Teni yang sudah sepuluh kali kemalingan, Susanti baru pertama kali tertimpa musibah ini.
“Malingnya berani sekali ya, padahal toko saya ini lokasinya bersebelahan dengan kantor polisi. Saya harap dengan membuat laporan polisi pelakunya tertangkap sehingga tidak ada korban lagi,” tandasnya.