Jakarta makin macet, Polda Metro gandeng 'pak ogah' buat atur lalin
Merdeka.com - Guna antisipasi kemacetan yang lebih parah atas banyaknya infrastruktur dibangun, Direktorat Lalu Lintas (Lantas) Polda Metro Jaya memperbanyak personel di sejumlah titik rawan seperti di Kuningan dan juga Mampang, Jakarta Selatan. Selain itu, polisi juga akan menggandeng pak 'Ogah' untuk membantu lancarkan lantas.
"Kita namakan mereka itu Supertas, sukarelawan pengatur lalu lintas. Jadi mereka akan kita kerjakan, itu program yang akan dibicarakan, dipresentasi. Nanti dia akan pakai seragam," ujar Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Halim Pagarra ketika ditemui di Mapolda Metro Jaya, Jumat (21/7).
Nantinya, selain di Kuningan juga Mampang, mereka akan ditempatkan di sejumlah titik. Personel Supertas itu pun nantinya akan difasilitasi dengan perlengkapan seperti seragam dan perlengkapan lainnya.
-
Apa yang dilakukan untuk kurangi macet di Jakarta? Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih mengkaji rencana perubahan jam kerja di DKI Jakarta yakni masuk pada jam 08.00 WIB dan 10.00 WIB dengan harapan dapat mengurangi kemacetan hingga 50 persen.
-
Bagaimana rencana mengurangi macet di Jakarta? Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih mengkaji rencana perubahan jam kerja di DKI Jakarta yakni masuk pada jam 08.00 WIB dan 10.00 WIB dengan harapan dapat mengurangi kemacetan hingga 50 persen.
-
Dimana kemacetan semakin parah di Jakarta? Kondisi kemacetan lalu lintas kendaraan pada jam pulang kerja di Jalan Gatot Subroto, Jakarta
-
Bagaimana Pemprov DKI atasi macet Jakarta? Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dishub DKI Jakarta bersama Ditlantas Polda Metro Jaya tengah mengkaji pengaturan pembagian jam kerja.
-
Dimana Polisi mengatur lalu lintas? Banjir mengakibatkan ruas jalan lintas Riau-Sumatera Utara (Sumut) tepatnya di Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) terendam air.
-
Bagaimana cara mengatasi kemacetan di Jakarta? Diperlukan langkah khusus untuk membatasi penggunaan kendaraan pribadi serta menarik minat masyarakat menggunakan transportasi umum yang memadai.
"Kalau mengenai upah atau gaji, hal ini masih dibicarakan. Itu kita minta beberapa perusahaan untuk menggaji dia. Iya melalui CSR (Company Social Responsibility) itu, nanti kita minta untuk (memberi upah) pengatur lalu lintas," ujarnya.
Sementara itu, Supertas juga akan menjaga juga mengawasi trotoar untuk memaksimalkan para pejalan kaki. Mereka pun berfokus mengawasi dua hal, yakni pemotor yang melewati trotoar dan melawan arus.
"Ada anggota (polisi) di situ. Kita tilang. Kalau kita berlakukan Perda bisa satu tahun kurungannya. Kalau menurut perda itu. Ditilang maksimal juga," pungkas Halim. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Latif mengatakan, pihaknya telah menyiapkan titik-titik penyekatan untuk menjaga masyarakat supaya tidak melakukan arak-arakan.
Baca SelengkapnyaPetugas juga melakukan pemetaan sejumlah titik rawan macet.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo-Mahfud MD akan melakukan kampanye akbar terbuka di Kota Semarang, Sabtu (10/2).
Baca SelengkapnyaDalam operasi itu turut melibatkan sebanyak 2.938 personel gabungaN.
Baca SelengkapnyaItu perlu diantisipasi terutama kecelakaan lalu lintas dan kemacetan" ujar Slamet
Baca SelengkapnyaDalam getaran megapolitan, keyakinan tersebar bahwa uang bukan barang langka, begitulah bukti adanya para polisi cepek di Ibu Kota. Simak selengkapnya disini!
Baca SelengkapnyaPolisi akan menerapkan rekayasa lalu lintas di Monas selama Reuni 212 untuk mengantisipasi kemacetan dan menjaga keamanan di area tersebut.
Baca SelengkapnyaSejak direkrut menjadi Supeltas, Pak Ogah sudah resmi bisa bertugas di u-turn yang ada di Pekanbaru.
Baca SelengkapnyaUntuk mengamankan area bandara selama periode ini, pihaknya mengerahkan personel K9 dan penjinak bom.
Baca SelengkapnyaKapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menyebut, sebanyak 1.784 personel gabungan dikerahkan.
Baca SelengkapnyaRazia kendaraan berlangsung selama 14 hari, dimulai hari ini Senin (15/7).
Baca SelengkapnyaKondisi di dalam bus pun penuh seperti di jam pulang kerja.
Baca Selengkapnya