Jalur tengkorak 'Cacing' juga dikenal tempat pembuangan mayat
Merdeka.com - Jalan Raya Cakung Cilincing (Cacing) ternyata bukan hanya terkenal dengan sebutan Jalur Tengkorak. Jalan tersebut juga dikenal dengan sebutan tempat buang mayat.
Namun, seiring dengan berjalannya waktu, sebutan tersebut perlahan mulai luntur. Erni mengatakan, julukan tersebut melekat di Jalan Cacing terutama di bawah fly over Cakung Cilincing.
"Dulu itu sekitar tahun 1980-an memang tempat itu (fly over) sebagai tempat buang mayat manusia, makanya tak jarang saat itu setiap orang gak berani lewat sana. Trauma di atas jam 8 malam," ujar Erni ketika ditemui merdeka.com di pos 3 Kampung Sawah, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (11/12).
-
Bagaimana truk itu bisa kecelakaan? Sebelumnya, kecelakaan beruntun terjadi di Gerbang Tol Halim Utama diduga akibat Truk Engkel (light truck) berkendara secara ugal-ugalan pada Rabu (27/3) pagi.
-
Apa yang rusak di jalan tersebut? 'Kami meminta agar segera dibangun jalan dari Dusun Juron sampai Dusun Dawung, karena ini adalah akses yang paling penting bagi warga kedua dusun. Terutama masalah anak sekolah yang harus mereka perhatikan. Kalau mereka pakai matic, kondisi jalan yang licin berbahaya bagi mereka,' kata Sugiyanto, warga Desa Pandanharum, dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Senin (5/2).
-
Di mana kecelakaan terjadi? Kecelakaan beruntun terjadi di Gerbang Tol (GT) Halim Utama pada Rabu (27/3).
-
Apa penyebab kecelakaan di Tol Jagorawi? Kecelakaan berawal dari dump truk yang menghantam kendaraan Honda City dikemudikan oleh TW.
-
Dimana kecelakaan terjadi? Kecelakaan terjadi saat Oriza pergi ke Puncak untuk menghadiri acara kampus bersama teman-temannya.
-
Bagaimana kecelakaan beruntun terjadi? Latif menjelaskan bahwa pihaknya telah memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian. Menurut Latif, diduga sopir truk pengangkut mebel menjadi penyebab terjadinya kecelakaan beruntun.
Selain itu, Erni berkisah, pada tahu 1980-an belum banyak pemukiman warga di sekitar Jalan Raya Cacing. "Rumah di sini dulu mah masih bisa ke hitung, tapi mulai banyak ada rumah itu tahun 1995-an," tandasnya.
Sementara itu, warga lainnya, Gunawi (38) menuturkan, sebutan Jalur Tengkorak yang melekat di Jalan Raya Cacing sudah ada sejak dulu.
"Dulu itu bahkan lebih parah, sehari bisa 3-5 kecelakaan karena enggak ada penerangan, jalurnya cuma satu dan banyak truk trailer dan kontainer yang melintas ke arah KBN," tandasnya. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah video memperlihatkan kondisi jalan kampung yang tidak memadai sehingga jenazah harus ditandu oleh warga untuk dibawa pulang.
Baca SelengkapnyaTerjadi kecelakaan beruntun di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat pada Senin (8/4) pagi.
Baca SelengkapnyaSelain kondisi jalan yang memang tanpa penerangan, keengganan warga melewati rute sepanjang sekitar 7 km itu lantaran cerita seramnya di masa silam
Baca SelengkapnyaLebih lanjut, Aan belum menyimpulkan penyebab kecelakaan.
Baca SelengkapnyaKecelakaan tunggal Bus Rosalia Indah yang terjadi sekitar pukul 06.35 WIB
Baca SelengkapnyaTruk tangki pengangkut bahan bakar minyak menabrak mobil ambulans yang membawa jenazah. Tiga orang tewas di tempat dalam musibah itu.
Baca SelengkapnyaDiduga, pengemudi mobil tak melihat bahwa KRL relasi Tanah Abang-Rangkasbitung akan melintas
Baca SelengkapnyaKecelakaan diduga akibat sopir lelah dan kurang konsentrasi.
Baca SelengkapnyaSopir bukan menghindari mobil oleng namun tidur sesaat sebelum kendaraannya menghantam korban di bahu jalan.
Baca SelengkapnyaTruk Kontainer Seruduk 7 Mobil dan 1 Sepeda Motor, Seorang Tewas Terjepit
Baca SelengkapnyaAkibat insiden tersebut, satu orang tewas, dan 2 orang pelajar SMK mengalami luka serius
Baca SelengkapnyaPenutupan ini ditetapkan atas diskresi Kepolisian, setelah kecelakaan yang melibatkan tiga kendaraan terjadi Senin (8/4) pagi.
Baca Selengkapnya