Januari, Curah Hujan & Kecepatan Angin di Sulsel Diprediksi Tak Normal
Merdeka.com - Intensitas hujan mulai meningkat di wilayah Sulawesi Selatan sejak awal November kemarin. Kasubsi Pelayanan Jasa BBMKG wilayah IV Makassar, Siswanto, mengatakan curah hujan akan semakin meningkat pada Desember nanti.
Diprediksi peningkatan curah hujan terjadi di Makassar, sebagian di Kabupaten Gowa, lalu Takalar, Jeneponto, Sinjai, Bantaeng, Bulukumba. Kemudian Kabupaten Maros, Pangkep, Soppeng, Bone, Parepare, Pinrang, Sidrap, Enrekang, Luwu dan Kabupaten Toraja.
"Di November ini, kesiapsiagaan harus lebih ditingkatkan dan di Desember nanti juga sudah harus hati-hati karena curah hujan mulai tinggi. Normalnya 300 mm-400 mm per jam, tapi perkiraan kita saat itu pelan-pelan menuju tidak normal yakni ke 500 mm per jam. Puncak musim hujan di Januari, akan memberikan potensi dampak yang cukup besar, ini yang dikhawatirkan," kata Siswanto saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis, (5/11).
-
Kenapa BMKG minta warga waspada? Akibat prediksi itu masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaannya.
-
Siapa yang memberikan imbauan terkait cuaca ekstrem? Pada Minggu (7/4), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau pemudik khususnya yang mengendarai sepeda motor agar mewadahi potensi cuaca ekstrem dengan intensitas sedang-lebat yang disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayag Jateng.
-
Mengapa BMKG memperingatkan warga di Jateng tentang El Nino? Oleh karena itu, lembaga tersebut memperingatkan warga di berbagai daerah, termasuk di Jateng agar waspada terhadap fenomena tersebut.
-
Bagaimana mitigasi bencana di Sumut? Salah satu aspek utama dari mitigasi bencana adalah identifikasi risiko dan kerentanannya. Ini melibatkan pemahaman mendalam tentang potensi bencana yang mungkin terjadi di suatu wilayah, seperti gempa bumi, banjir atau badai.Dengan memahami risiko ini, pihak terkait dapat merancang langkah-langkah konkret untuk mengurangi dampak potensial dan meminimalkan kerugian yang mungkin terjadi.
-
Siapa yang mengimbau warga untuk siapkan Tas Siaga Bencana? Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tangsel, Sutang Suprianto menyebut, salah satu langkah sederhana yang dapat masyarakat lakukan dengan mempersiapkan Tas Siaga Bencana (TSB).
-
Kenapa mitigasi bencana penting? Pentingnya mitigasi terletak pada upaya membangun ketahanan masyarakat dan infrastruktur terhadap ancaman bencana. Melalui konsep ini, mitigasi berfungsi sebagai investasi jangka panjang untuk melindungi investasi dan sumber daya manusia.
Selain curah hujan yang di atas normal, kata Siswanto, potensi kecepatan angin juga akan sangat tinggi di Januari. Yakni 36 knot per jam di mana saat ini hanya 10 knot per jam meski beberapa kali sempat terjadi peristiwa puting beliung di beberapa titik di wilayah Sulsel.
"Curah hujan dan kecepatan angin di Januari mendatang diprediksi tidak normal. Potensi dampaknya akan lebih ekstrem dari kejadian di tahun 2019 lalu," tandasnya.
Siswanto meminta masyarakat dan pemerintah mulai waspada sejak dini. Pihak terkait juga harus mulai melakukan antisipasi untuk meminimalisir dampak cuaca ekstrem yang akan muncul.
"Drainase harus lancar agar tidak menimbulkan genangan air, mengantisipasi sungai-sungai yang saat ini mengalami pendangkalan, pohon-pohon besar yang berpotensi tumbang segera dipangkas, mewaspadai daerah-daerah rawan longsor seperti Kabupaten Gowa, Enrekang dan Toraja. Termasuk penggunaan layanan-layanan publik seperti transportasi darat dan laut harus diwaspadai," katanya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BMKG memprediksi selama periode 31 Desember 2023 hinggga 2 Januari 2024, hujan sedang hingga lebat berpotensi melanda sejumlah wilayah.
Baca SelengkapnyaPemerintah daerah dan kementerian serta lembaga terkait diminta mengantisipasi serta mengedukasi masyarakat.
Baca Selengkapnya"Waspada cuaca ekstrem pada 29 Januari - 1 Februari 2024," imbau BPBD DKI.
Baca SelengkapnyaPenyebab kembali tingginya curah hujan akibat fenomena regional seperti gelombang Kelvin, gelombang Rossbi, dan Madden-julian di sejumlah wilayah tanah air.
Baca SelengkapnyaBNPB menyebut terdapat sekitar 39 kejadian bencana alam yang terjadi selama periode 4-10 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaWarga pun diimbau untuk berhati-hati saat melakukan aktivitas di luar ruangan.
Baca SelengkapnyaPerpanjangan peringatan dini ini seiring dengan terus meningkatnya curah hujan di wilayah Jabodetabek.
Baca SelengkapnyaBMKG memprediksi ancaman El Nino akan mengalami puncak pada Agustus-September.
Baca SelengkapnyaAncaman cuaca ekstrem ini diprediksi terjadi hingga 18 Maret 2024 mendatang
Baca SelengkapnyaHujan dengan intensitas sedang hingga lebat ini diprediksi akan disertai dengan kilat atau petir dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaIndonesia bagian tengah dan timur mayoritas masih akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga deras pada Agustus
Baca SelengkapnyaLangkah ini diambil sebagai respons terhadap cuaca ekstrem yang melanda wilayah Lampung dan sekitarnya dalam beberapa pekan terakhir.
Baca Selengkapnya